Cerita

Judi di Sepak Bola: Antara Wabah atau Berkah

Judi di sepak bola ibarat dua sisi mata koin. Di sisi pertama, judi menjadi kanker yang merusak kemurnian sepak bola. Namun, di sisi lain, judi juga membantu eksistensi klub.

Keberadaan rumah judi di dunia sepak bola ibarat kata sudah menjadi ‘rahasia publik’. Yang paling jelas terlihat adalah peran mereka dalam mensponsori sebuah klub.

Contohnya http://143.95.100.218/sbobet yang merupakan bagian dari Celton Manx Ltd. yang berbasis di Isle of Man, salah satu wilayah di bawah otoritas Kerajaan Britania Raya.

SBOBET yang didirikan pada 2004 memiliki dua basis lisensi operasi. Di Eropa dipegang oleh otoritas Isle of Man, sementara di Asia dipegang oleh otoritas Filipina. Pada 2008 SBOBET menjadi sponsor West Ham United dan Cardiff City.

Terlebih bagi West Ham yang sempat ditinggal oleh sponsor utamanya, XL Leisure Group yang merupakan perusahaan penyedia jasa pariwisata asal Inggris, di kuartal awal musim 2008/2009. Para pemain The Hammers akhirnya terpaksa menggunakan jersey dengan tambalan nomor punggung pemain karena XL sudah tak lagi mensponsori mereka kolaps.

Baca juga: Rencana Larangan Iklan Situs Judi di Liga Inggris

Berita baik datang pada 6 Desember 2008 kala SBOBET mau menjadi sponsor utama West Ham untuk mengarungi sisa musim di Liga Primer Inggris. Menariknya hingga sedekade kemudian kubu The Hammers seolah ketagihan dengan rumah judi sebagai sponsor utama mereka.

Setelah SBOBET menemani mereka, turun-naik kasta hingga akhir musim 2012/2013, hanya berselang satu setengah musim untuk The Hammers menandatangani kesepakatan dengan rumah judi lainnya sebagai sponsor mereka yakni Betway per Februari 2015 setelah logo Alpari, perusahaan trading saham, sempat mejeng di bagian dada seragam West Ham. Kerja sama West Ham dan rumah judi asal Malta tersebut masih terjalin hingga kini.

Rumah judi sebagai sponsor tentu memberikan keuntungan tersendiri, karena masifnya kegiatan judi bola yang tak terbendung. Dengan catatan judi bola yang diatur secara legal dan dikeluarkan oleh rumah judi yang terverifikasi.

Di beberapa negara, sudah ada peraturan yang melarang aktivitas olahraga yang berkaitan dengan rumah judi. Meskipun sifatnya rumah judi memberikan bantuan kepada klub.

Salah satu negara yang melarang itu adalah Italia. Lewat sebuah peraturan yang disebut dengan Decreto Dignita atau Dekrit Harga Diri yang disahkan oleh Dewan Menteri Italia. Dekrit tersebut melarang perusahaan-perusahaan judi untuk melakukan pemasaran secara terbuka untuk seluruh aktivitas olahraga.

Baca juga: Debut Lewis Cook di Timnas Inggris Buat Sang Kakek Menang Judi!

Lalu, bagaimana dengan Inggris? Fakta bahwa West Ham United dan SBOBET masih memiliki hubungan menjadi bukti bahwa judi di Inggris masih diberikan tempat. Apalagi, keberadaan rumah judi di Inggris sangat membantu pendanaan klub.

Musim ini di Liga Primer Inggris ada 9 dari 20 klub yang berlaga memakai sponsor rumah judi dari berbagai negara. Mulai dari Fulham dengan rumah judi lokal Inggris, Dafabet, atau Everton dengan rumah judi SportPesa asal Kenya.

Meski kelihatannya tak ada masalah sponsor rumah judi sendiri sempat dipermasalahkan. SBOBET misalnya yang memiliki kasus dugaan match fixing baik di Inggris maupun di luar Inggris. Pada Oktober 2008 perusahaan yang dipimpin Bill Mummery ini diduga terlibat kasus match fixing di laga Norwich City kontra Derby County, meski demikian akhirnya tak ada bukti kuat untuk kasus tersebut.