Suara Pembaca

Si Nyonya Tua yang Tak Lagi Tua

Dalam tujuh musim dominasi Juventus di liga, musim lalu adalah musim terberat. Hal ini disebabkan tim lain mencoba mempersiapkan diri lebih baik dari musim-musim yang sudah lalu. Hanya berkat pengalaman dan mental juara, La Vecchia Signora atau Si Nyonya Tua berhasil merengkuh scudetto ke-34 atau gelar ketujuhnya tanpa pernah putus.

Juventus yang sejak kembali ke jalur juara memang benar-benar mengandalkan para pemain senior atau kalau tidak mau disebut veteran. Sejak jaman Antonio Conte sampai ke eranya Massimiliano Allegri, nama-nama seperti Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, sampai sang metronom Andrea Pirlo, merupakan langganan serta andalan tim. Belum lagi, bila daftar itu kita tambah Dani Alves sampai Carlos Tevez.

Tak bisa dimungkiri Antonio Conte adalah sosok sentral dari kesuksesan Juventus di tanah domestik. Walau ia hanya menghabiskan tiga tahun masa baktinya melatih I Bianconeri, Conte sukses membangun pondasi untuk diserahkan estafet ke Allegri ataupun pelatih lainnya di masa datang sekalipun.

Seiring bergantinya musim, hanya tersisa nama Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli di dalam skuat saat ini. Itupun nama terakhir sudah tidak menjadi pilihan utama Allegri, yang disebabkan faktor usia dan penurunan performa. Ini masih diperburuk dengan semakin banyaknya pemain senior yang silih berganti naik meja operasi.

Sadar akan kondisi tersebut, manajemen bertindak cepat untuk mencari formula baru dalam mengarungi musim baru dan agar semakin kompetitif di Liga Champions, serta tentu saja meneruskan tradisi Scudetto. Mattia Perin, Andrea Favilli, Joao Cancelo, dan Emre Can adalah sederet darah muda yang berhasil didaratkan di Juventus Stadium.

Perin didatangkan dengan mahar 12 juta euro dari Genoa. Kemudian 40 juta euro adalah harga yang ditebus Juventus untuk disetor ke pihak Valencia guna mendapatkan servis full-back Joao Cancelo, yang musim lalu tampil cemerlang dari masa peminjamannya di Inter.

Nama berikutnya, Emre Can, gelandang serbabisa ini dibawa ke Turin secara cuma-cuma dari Liverpool. Lalu masih ada pula nama-nama peninggalan musim lalu yang masih bertahan, sebut saja Paulo Dybala, Rodrigo Bentancur, Daniele Rugani, dan Mattia Caldara, sebelum nama terakhir ini dijadikan alat tukar Leonardo Bonucci untuk pulang kampung.

Baca juga: Sinar Terang Rodrigo Bentancur di Piala Dunia 2018

Wojciech Szczesny dan Mattia Perin akan berkompetisi untuk menjadi pilar terakhir di bawah mistar sepeninggal legenda klub, Gianluigi Buffon. Lalu Giorgio Chiellini dan Leonardo Bunucci akan menjadi mentor yang baik buat Joao Cancelo dan Daniele Rugani di lini pertahanan.

Emre Can, Andrea Favilli, dan Rodrigo Bentancur akan bersinergi positif dengan para nama-nama mapan layaknya Miralem Pjanic, Sami Khedira, ataupun Blaise Matuidi. Kedatangan mega bintang Cristiano Ronaldo dari Real Madrid akan menjadi mimpi buruk bagi bek lawan, belum lagi masih ditambah defensive forward terbaik dunia, Mario Mandzukic, serta jangan lupakan sang wonderkid Paulo Dybala.   

Dengan rataan usia pemain 27.4 tahun, usia yang lebih segar dibandingkan dengan rata-rata musim lalu, Juventus semakin siap untuk terus menancapkan taringnya dan meneruskan tren juara di liga, sekaligus mencoba peruntungannya di Liga Champions.

Ya, benar. Si Nyonya Tua yang kini tak lagi tua.