Piala Dunia 2018

9 Juli 2006: Piala Dunia Keempat untuk Italia

Ini adalah salah satu dari sekian banyak cerita di Piala Dunia. Sebuah kejayaan masa lalu yang pastinya diingat dan dirindukan saat ini. Sebuah cerita tentang tim juara yang dipenuhi dengan perasaan pesimis akibat skandal sepak bola yang menerpa negaranya. Cerita ini adalah tentang tim bernama Italia.

Ya, Italia sebenarnya tidak diunggulkan di Piala Dunia 2006. Berada di Grup E, Gli Azzurri sukses memenangkan pertandingan pembuka mereka melawan Ghana dengan skor 2-0. Pertandingan kedua mereka melawan Amerika Serikat agak sedikit berantakan ketika Daniele De Rossi dikeluarkan oleh wasit setelah kedapatan menyikut Brian McBride dan dia pun dilarang bermain sebanyak empat laga oleh FIFA. Laga 10 orang melawan sembilan orang itu berakhir imbang 1-1.

Dengan keadaan masih belum aman, Italia harus bertanding melawan Republik Ceko di putaran terakhir babak penyisihan grup. Dua gol yang masing-masing dicetak oleh Marco Materazzi dan Filippo Inzaghi sudah cukup untuk membuat mereka lolos ke fase gugur dengan status sebagai juara grup.

Beberapa drama dan kontroversi terjadi ketika Gli Azzurri bertemu dengan Australia di babak 16 besar. Kartu merah yang diterima Materazzi dan sebuah hadiah penalti di menit-menit terakhir pertandingan yang dieksekusi dengan baik oleh Francesco Totti menghiasi laga ini. Pertandingan melawan Ukraina di perempat-final terasa lebih mudah dan dengan kemenangan 3-0, mereka melaju ke babak semifinal. Jerman, sang tuan rumah, adalah lawan mereka selanjutnya.

Kedua tim tak mampu mencetak gol di 90 menit pertama dan pertandingan terpaksa dianjutkan ke babak tambahan. Di saat semua orang yakin bahwa adu penalti terjadi, Fabio Grosso keluar sebagai pahlawan Italia, merobek gawang Jens Lehmann pada menit ke-119. Alessandro Del Piero yang masuk sebagai pemain pengganti mencetak gol kedua bagi Gli Azzurri. Dan yang tak diunggulkan akhirnya melaju ke babak final.

Pertandingan puncak Piala Dunia 2006 tak terlepas dari drama dan kontroversi. Prancis yang menjadi lawan mereka saat itu berhasil unggul terlebih dahulu lewat sepakan penalti Zinedine Zidae. Materazzi yang beberapa kali sudah mencetak gol di ajang ini sukses menyamakan kedudukan. Kedua tim yang saling mencari gol kedua mendapat beberapa peluang yang belum dapat mereka maksimalkan dengan baik. Skor imbang 1-1 memaksa kedua tim memainkan babak tambahan.

Di sinilah drama terjadi. Kedua pemain yang mencetak gol di pertandingan kali ini, Materazzi dan Zidane, terlihat saling bertukar kata sebelum akhirnya legenda Prancis itu menanduk sang bek Italia di bagian dadanya. Alhasil, Zidane diberi kartu merah oleh wasit, Ayam Jantam harus bermain dengan 10 orang, dan pertandingan harus dilanjutkan melalui babak adu penalti.

David Trezeguet, pemain yang mencetak gol penentu kemenangan Prancis atas Italia di Piala Europa 2000 menjadi pemain satu-satunya yang gagal mengeksekusi penalti. Grosso, sebagai penendang terakhir, kembali menjadi penentu kemenangan Gli Azzurri. Dan cerita tentang tim yang tidak diunggulkan pun berakhir dengan happy ending.

12 tahun sudah Fabio Cannavaro mengangkat trofi Piala Dunia keempat Italia. 2006 adalah tahun yang perlu diingat dan menjadi bahan pelajaran bagi skuat Gli Azzurri saat ini, tim yang bahkan tidak tampil di Piala Dunia 2018.