Cerita

Bagaimana Jika Mario Balotelli Menjadi Kapten Timnas Italia?

Sudah empat tahun lamanya Mario Balotelli tak mengenakan seragam timnas Italia. Semenjak Piala Dunia 2014, namanya terpinggirkan dari skuat, baik saat Italia dilatih Antonio Conte maupun Gian Piero Ventura. Namun sejak Gli Azzurri ditangani oleh Roberto Mancini, namanya kembali masuk ke dalam skuat. Bahkan, ada kemungkinan ia akan bermain sebagai kapten!

Meski tak akan berpartisipasi dalam Piala Dunia 2018 nanti, namun Italia tetap akan memainkan tiga laga persahabatan dalam sepekan mendatang, yakni melawan Arab Saudi (28/5), Prancis (1/6), dan Belanda (4/6). Dalam kesempatan ini, Mancio ingin melihat kekuatan timnya lebih dulu sebelum menghadapi ujian sesungguhnya, yakni UEFA Nations League dan Kualifikasi Piala Eropa 2020.

Sebanyak 30 nama dipanggil (meski akhirnya sudah berkurang karena Ciro Immobile, Federico Bernardeschi, Claudio Marchisio, dan Emerson Palmieri mengalami cedera) untuk menghadapi tiga laga tersebut, dan melihat daftar pemain pilihan Mancio, ada kemungkinan terjadinya regenerasi besar-besaran dalam tubuh timnas Italia. Di sini potensi Balotelli sebagai kapten muncul.

Jika melihat daftar pemain sejauh ini, Super Mario menempati urutan kedua dalam jumlah penampilan terbanyak, yakni 33 caps. Jumlah tersebut sama dengan Mattia De Sciglio dan hanya kalah dari Leonardo Bonucci, yang sudah mengumpulkan 77 caps.

Meski Mancio belum menunjuk secara resmi siapa kapten tetap Gli Azzurri di rezimnya usai pensiunnya Gianluigi Buffon, namun melihat tradisi timnas Italia selama ini, pemain yang mengumpulkan caps terbanyak biasanya akan didaulat sebagai kapten. Dalam hal ini, Bonucci kemungkinan besar akan memegang amanah tersebut.

Bonucci pun sudah tak asing dengan peran tersebut karena pernah mengembannya dalam beberapa kesempatan saat Buffon maupun Daniele De Rossi (wakil kapten Italia sebelumnya) tak ada di lapangan.  Namun saat nanti Bonucci tak ada di lapangan, dan kondisi ini mungkin terjadi mengingat laga persahabatan yang dimainkan akan menjadi ajang bagi Mancio untuk melakukan rotasi, maka Balotelli berpeluang mengemban peran tersebut.

Pasalnya, dibandingkan De Sciglio, Balotelli bisa dikatakan lebih senior dari segi usia. Ia pun juga melakukan debut beberapa tahun lebih awal dibandingkan De Sciglio. Ucapan Mancio saat ditanya mengenai Balotelli pun menunjukkan reaksi positif. Mantan pelatih Manchester City ini begitu senang dengan perubahan yang terjadi pada juru gedor OGC Nice tersebut. Balotelli dinilai kini sudah lebih dewasa, dan tentunya sudah siap diberikan tanggung jawab yang lebih besar.

Harus diakui, ada kemungkinan peluang ini hanya muncul di tiga laga persahabatan tersebut. Apalagi, Mancio masih tak menutup kemungkinan untuk memanggil nama-nama senior seperti Claudio Marchiso, Riccardo Montolivo, hingga Marco Parolo. Namun karier mereka di timnas bisa dibilang sudah mendekati akhir. Kemungkinan masa edar mereka hanya sampai Piala Eropa 2020 saja, berbeda dengan Balotelli yang masih memiliki peluang bermain di 2-3 turnamen lagi.

Oleh sebab itu, jika dirinya mampu secara konsisten menunjukkan penampilan seperti saat membela Nice di dua musim terakhir, maka kesempatan untuk setidaknya menjadi wakil kapten bisa benar-benar terbuka. Saat itu terjadi, Balotelli harus menunjukkan kepantasannya di lapangan. Bukan hal yang mudah, apalagi tekanan yang datang kepadanya akan semakin besar. Namun jika berhasil melaluinya, itu artinya masa depannya dan juga timnas Italia setidaknya ada di jalan yang benar.