Malam itu, suasana restoran hotel Novotel Makassar sangat menyenangkan. Sedang dilaksanakan makan malam bersama untuk mempererat keakraban para peserta PSM Makassar Super Cup, yaitu Army FC (Kamboja), Home United (Singapura), dan Adelaide United (Malaysia). Pada saat acara memasuki sesi hiburan, seorang pemain PSM mencuri perhatian dengan tampil percaya diri bernyanyi di depan para peserta lainnya.
Ia adalah penyerang baru PSM, Guy Junior Ondoa. Pemain kelahiran Kamerun berpaspor Indonesia ini membuat semua orang yang hadir terkesima. Bukan hanya karena mantan pemain Bhayangkara FC itu ternyata memiliki suara lumayan merdu. Pilihan lagu yang dinyanyikannya juga cukup mengejutkan: ‘Ketahuan’, yang dibawakan oleh Matta Band.
Beberapa peserta acara, termasuk para wartawan yang hadir, tak menyangka Guy dengan fasih menyanyikan lagu Indonesia tersebut. Mereka tertawa-tawa ketika pemain berusia 31 tahun itu menyanyikan bagian chorus tembang populer tersebut, “Oh oh, kamu ketahuan pacaran lagi…”
Selain untuk mencairkan suasana, dengan menyanyikan lagu tersebut Guy seolah ingin menegaskan bahwa dirinya adalah warga Indonesia. Pelatih Home United yang dibantai 0-4 oleh PSM, memang sempat beralasan bahwa kekalahan telak timnya karena tak mampu mengimbang tuan rumah yang diperkuat lima orang pemain asing. Padahal, di atas kertas, PSM hanya memiliki empat pemain asing karena Guy sendiri sudah berpaspor Indonesia sejak tahun 2016.
Bagi para pencinta PSM, pria berposisi penyerang sayap ini adalah idola baru yang membuat mereka melupakan Ferdinand Sinaga yang hijrah ke Malaysia. Meski sempat diragukan, Guy menjawab semua kritik dengan mencetak tiga gol dalam tiga penampilan awalnya bagi Juku Eja. Golnya di laga pembuka Piala Presiden ke gawang PSMS Medan bahkan menjadi salah satu kandidat gol terbaik turnamen. Tendangan saltonya cukup membuat publik sepak bola nasional terkesima.
Pemain ini lahir di Douala, Kamerun, pada 30 Agustus 1986. Namun, ia datang ke Indonesia dalam usia yang masih sangat belia. Pada tahun 2005 lalu, ia datang ke Indonesia untuk membela PS Palembang di kasta bawah Liga Indonesia. Setelah kedatangannya ke Tanah Air untuk pertama kali pada usia 19 tahun tersebut, berturut-turut kemudian ia membela Persegres Gresik United, Persidafon Dafonsoro, dan Persebaya Surabaya.
Selain di kancah sepak bola Tanah Air, ia juga pernah memperkuat beberapa klub sepak bola di Hongkong sejak 2008 hingga 2012 sebelum akhirnya kembali ke Indonesia dan berlabuh di Persiwa Wamena. Setelah membela PSS Sleman, Guy bergabung dengan Madura United di Torabika Soccer Championship 2016.
Di Madura, ia hanya bertahan setengah musim sebelum dilepas menjelang Liga 1 2017. Beruntung, pemain berpostur 182 sentimeter ini bergabung dengan Bhayangkara FC. Di bawah arahan tangan dingin pelatih Simon McMenemy, Guy menikmati peran baru sebagai penyerang sayap.
Selepas membawa Bhayangkara FC ke tangga juara Liga 1, Guy didekati PSM untuk mebisi satu slot pemain depan. Kesempatan tersebut ternyata tak disia-siakan pria yang telah mempersunting wanita Indonesia ini. Guy pun menjadi salah satu amunisi di lini depan Juku Eja.
Mampukah Guy meraih gelar juara liga dua tahun berturut-turut dan mungkin memikat Luis Milla untuk memanggilnya ke tim nasional Indonesia?
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.