Nasional Bola

Syamsul Haeruddin Gabung Borneo FC, Merasa Berat Menghadapi PSM Makassar

Dua bulan setelah resmi mengucapkan salam perpisahan dengan PSM Makassar, pemain senior Syamsul Haeruddin dikabarkan akan segera bergabung dengan Pusamania Borneo FC (PBFC). Pengalaman segudang mantan gelandang tim nasional Indonesia tersebut diharapkan bisa membimbing talenta-talenta muda PBFC.

Kabar bergabungnya pemain bernama lengkap Syamsul Bachri Haeruddin ini ke PBFC dikonfirmasi oleh Head Media Officer Borneo FC, Brillian Sanjaya. Seperti diberitakan Tribun Timur, Brillian membenarkan Syamsul akan segera bergabung dengan latihan terpusat PBFC di Yogyakarta pada hari Minggu, 7 Januari 2018 mendatang.

Namun, kesepakatan transfer pemain berusia 34 tahun tersebut masih dirahasiakan.”Soal berapa durasi kontraknya, saya belum bisa kabarkan karena masih menunggu kabar dari bos terkait hal itu,” kata Brillian.

Pihak klub PBFC juga belum mengumumkan secara resmi bergabungnya mantan gelandang timnas Indonesia di Piala Asia 2007 tersebut. Meski demikian, sepertinya pengumuman itu hanya masalah waktu saja. Kehadiran Syamsul memamg menjadi kebutuhan tim PBFC yang kehilangan gelandang petarung plus sosok senior yang disegani.

Sebelumnya, klub berjulukan Pesut Etam tersebut kehilangan Ponaryo Astaman yang memutuskan untuk pensiun sebagai pemain dan kini menjadi pelatih, sementara Asri Akbar pindah ke Persija Jakarta. Menariknya, jika memang jadi bergabung, Syamsul dan Ponaryo akan bereuni sebagai pelatih dan pemain di ajang Piala Presiden 2018. Sebelumnya, duet ini bahu-membahu di lini tengah PSM pada awal dekade 2000-an dan tim nasional Indonesia pada tahun 2007.

Komitmen tak akan bermain melawan PSM

Kesepakatan dengan PBFC akan membuat Syamsul begabung dengan para rekrutan baru Pesut Etam lainnya. Nama-nama yang lebih dulu bergabung adalah Ambrizal Umanailo, Mahadirga Lasut, serta dua pemain asing, Muhammad Ridhuan dan Azamat Baymatov.

Salah satu hal menarik untuk ditunggu adalah apakah Syamsul benar-benar akan menolak tampil jika PBFC akan berhadapan dengan PSM di Liga 1 nantinya. Kemungkinan lain, pemain kelahiran 9 Februari 1983 ini akan meminta poin khusus di dalam kontraknya untuk tidak dimainkan jika klubnya sekarang menghadapi klub yang dulu membesarkannya, yaitu PSM.

Dalam berbagai kesempatan, Syamsul memang sering menegaskan hal tersebut. “Kalau menghadapi PSM Makassar, saya tidak akan bermain. Kalau tidak, saya tidak mau menandatangani kontrak (dengan klub baru) itu,” kata Syamsul beberapa waktu lalu

Hati Syamsul memang selalu berada di klub berjulukan Juku Eja itu, begitupun sebaliknya. Ia memang sempat meninggalkan klub yang membesarkan namanya itu pada tahun 2010 lalu untuk membela dua klub berbeda, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Namun, tak sekali pun ia berhadapan dengan PSM karena klub Makassar tersebut menyeberang ke kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).

Menarik untuk ditunggu apakah PBFC akan mengabulkan permintaan pemain tersebut. Terlepas dari segalanya, Syamsul tetaplah pemain profesional dan ia bukan satu-satunya pemain yang harus berhadapan dengan mantan klubnya di Liga 1.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.