Nasional Bola

Edy Rahmayadi Tak Akan Mundur dari Kursi Ketua PSSI Meski Terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara

Ketua Umum (Ketum) PSSI saat ini, Edy Rahmayadi, tak pernah jauh dari sorotan. Setelah meracau tentang permasalahan nasionalisme beberapa pemain timnas Indonesia, kali ini, pria berusia 56 tahun tersebut menyatakan bahwa ia tak akan meletakkan jabatannya sebagai Ketum PSSI meski nantinya terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut).

Sebelumnya, Edy memang sudah mengajukan diri menjadi Calon Gubernur Sumut, pilihan yang tentunya mengejutkan bagi pencinta sepak bola di Tanah Air karena ia seharusnya masih aktif menjadi Ketum PSSI hingga tahun 2020 nanti. Di Pilkada Sumut nantinya, Edy akan bersaing dengan mantan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta lalu, Djarot Saiful Hidayat.

Mengenai keputusannya bahwa ia tak akan mundur dari kursi Ketum PSSI apabila terpilih, Edy menjelaskan bahwa tidak adanya larangan untuk rangkap jabatan yang membuatnya berani mengeluarkan pernyataan seperti itu. Meskipun begitu, saat ini ia telah meletakkan jabatannya sebagai Pangkostrad demi mengikuti pemilu nanti.

Oh enggak akan mundur, karena PSSI itu kan amanat rakyat. Justru, saya akan lebih leluasa kalau saya sudah menjadi sipil,” ujar Edy dikutip dari detikcom.

Selain itu, dilansir dari CNN Indonesia, Edy juga menyatakan bahwa dia tidak akan kelimpungan meski harus merangkap jabatannya sebagai Ketum PSSI, maupun sebagai Gubernur. Pasalnya, PSSI saat ini di bawah kepemimpinannya beliau rasa telah berjalan dan diorganisir dengan baik. Ia juga menambahkan bahwa tak wajib baginya untuk selalu memantau kegiatan PSSI di lapangan. Ia cukup menjalankan perannya sebagai pengawas.

“Saya rasa tidak akan terganggu, grand design sudah disiapkan jadi sudah ada rencana dan jadwalnya. Saya sebagai ketua hanya bilang ‘hei kenapa tidak dijalani’.”

Ini adalah kontroversi lanjutan dari kisah Edy Rahmayadi selama menjabat sebagai Ketum PSSI. Sebelumnya, tudingannya terhadap Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn yang memilih untuk bermain bagi klub Malaysia, Selangor FA, semata hanya karena mereka mata duitan dan tidak nasionalis, telah menimbulkan keributan di dunia maya. Ketakutannya bahwa kemampuan timnas Indonesia akan terbaca oleh lawan karena pemain timnas Garuda bermain di luar negeri juga dipertanyakan.

Penulis yakin bahwa banyak dari kalian yang mengharapkan Pak Edy akan menang di Pilkada Sumut nanti, supaya ia meletakkan jabatannya sebagai Pemimpin PSSI. Bagaimana sekarang, apakah kalian masih berharap seperti itu?

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket