Istilah ‘supersub’ muncul pada sekitar tahun 1960-an. Pada saat itu, tim-tim sepak bola mulai mengembangkan strategi yang memanfaatkan kelebihan para pemain mereka yang mengisi bangku cadangan. Sejak saat itu, para supersub telah menjadi bagian tak terpisahkan dari permainan sepak bola. Seringkali, para pemain pengganti yang berposisi penyerang sukses mencetak gol atau menyumbang asis yang menentukan hasil pertandingan.
Berikut ini beberapa supersub terbaik menurut kami:
Ole Gunnar Solksjaer dan Teddy Sheringham
Istilah supersub pada akhir abad ke-20 identik dengan nama Ole Gunnar Solksjaer. Golnya di menit-menit akhir final Liga Champios 1999 mengukuhkan Manchester United sebagai kampiun kompetisi antarklub Eropa di tahun tersebut. Solksjaer juga pemegang rekor pencetak gol terbanyak sebagai pemain pengganti di Liga Premier Inggris dengan 17 gol sebelum disamakan oleh Olivier Giroud.
Julukan supersub juga melekat dalam diri tandem Solksjaer di Manchester United, Teddy Sheringham, pencetak gol penyama kedudukan di final Liga Champions 1999 tersebut. Sheringham juga mencetak sepuluh gol dari bangku cadangan ketika bermain untuk Tottenham Hotspur, Portsmouth, dan West Ham United.
Henrik Larsson
Henrik Larsson adalah legenda Swedia sebelum kehadiran Zlatan Ibrahimovic. Ketika bermain untuk Barcelona, mantan andalan Celtic FC ini lebih sering menjadi pelapis. Namun, ini tak menghentikan Larsson untuk berkontribusi terhadap tim. Dua asisnya pada final Liga Champions 2006 membuat Barcelona bangkit dari ketertinggalan dan unggul atas Arsenal dengan skor 2-1.
Olivier Giroud
Baru-baru ini, Olivier Giroud menyamai perolehan gol Solkjaer ketika masuk sebagai pemain pengganti. Penyerang jangkung asal Prancis ini mencetak gol ke-17 miliknya setelah masuk dari bangku cadangan. Ia juga terlihat semakin menikmati perannya sebagai supersub di bawah asuhan Arsene Wenger. Padahal, dirinya merupakan pencetak gol terbanyak di Ligue 1 Prancis pada musim 2011/2012 lalu.
Javier ‘Chicharito’ Hernandez
Javier “Chicharito” Hernandez terkenal sebagai supersub selama memperkuat Manchester United selama tahun 2010 hingga 2015. Pemain internasional Meksiko itu telah mencetak total empat belas gol ketika masuk sebagai pemain pengganti di Manchester United dan Real Madrid, kiprah hebat yang meningkatkan pamornya untuk menjadi pilihan utama di Bayer Leverkusen dan West Ham United.
Edin Dzeko
Sebelum menjadi mesin gol di AS Roma, penyerang internasional Bosnia Herzegovina ini kurang dipercaya di lini depan Manchester City. Namun, pemain jangkung yang angkat nama di Wolfsburg ini tak menyerah. Sebagai pemain pengganti, ia mencetak 13 gol bagi The Citizens, termasuk gol penting di hari terakhir yang memastikan mereka menjadi juara Liga Primer Inggris 2011/2012.
Pedro Rodriguez
Baik ketika memperkuat Barcelona maupun sekarang membela Chelsea, Pedro akrab dengan bangku cadangan. Meski demikian, ia kerap mencetak gol-gol penting. Barcelona harus berterima kasih padanya yang mencetak gol penyama kedudukan ke gawang Estudiantes di final Piala Dunia Antarklub 2009. Tanpa gol penting Pedro, Barcelona tak akan mencetak rekor enam gelar dalam satu musim.
Peter Crouch
Juru gedor veteran ini terbilang luar biasa. Dengan pengalaman membela Aston Villa, Liverpool, Portsmouth, Tottenham Hotspur, dan kini Stoke City, Crouch telah mencetak lima belas gol sebagai pemain yang berangkat dari bangku cadangan. ‘Crouchie’ juga memiliki keunggulan memenangkan duel bola atas yang dibutuhkan tim yang dibelanya.
Jermaine Defoe
Sesama penyerang veteran seperti Crouch ini adalah raja dari segala supersub. Meski berbagai klub telah menikmati servisnya sebagai penyerang utama, Defoe tak jarang harus duduk sabar dulu di kursi pemain cadangan sebelum masuk sebagai pemain pengganti. Dalam hampir lima belas tahun kariernya bersama West Ham, Tottenham Hotspur, Portsmouth, Sunderland, dan kini Bournemouth, Defoe telah mencetak 23 gol sebagai pemain pengganti.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.