Turun Minum Serba-Serbi

Pemain-Pemain di Bawah Naungan Mino Raiola yang Performanya Tengah Menurun

Nama Mino Raiola adalah legenda tersendiri di dunia sepak bola. Pria keturunan Italia ini tidak hanya sekadar agen pemain, tetapi lebih dari itu. Zlatan Ibrahimovic merasakan benar betapa pengaruh Raiola dalam kariernya, padahal penyerang jangkung asal Swedia ini adalah sosok yang keras kepala dan egois. Tetapi, dia manut saat diatur pria paruh baya tersebut. Ucapan Raiola bisa jadi pedas, tetapi yang dia lakukan adalah demi kepentingan kliennya.

Para pemain di bawah Raiola tentunya bukan pemain sembarangan. Bisa ratusan juta paun nilainya jika diakumulasi! Luar biasa sekali, bukan? Tetapi, saat ini beberapa pemain mahal di bawah naungannya tengah mengalami penurunan kinerja. Siapa saja ya?

Mikhi tidak bermain sebaik di awal-awal musim

Henrikh Mkhitaryan (Armenia/Manchester United)

Saat diboyong Jose Mourinho dari Borussia Dortmund, pemain yang akrab disapa Miki memang tidak langsung mendapat tempat. Tetapi lambat laun, kinerja mantan gelandang Shakhtar Donetsk ini mulai membaik dan kinerjanya tergolong stabil dengan rangkaian asisnya.

Sayangnya, akhir-akhir ini pelatih Portugal tersebut tidak puas dengan penampilan Miki. Saat Chelsea mengalahkan Setan Merah di awal November, pemain berusia 29 tahun ini hanya bermain sekitar satu jam sebelum ditarik. Dikabarkan, Dortmund sangat ingin bereuni dengannya, tetapi semua masih sekadar isu.

 

Kualitas seorang Lukaku

Romelu Lukaku (Belgia/Manchester United)

Empat tahun di Everton, pemain bertubuh besar ini menjadi juru gedor yang berbahaya. Musim lalu, Lukaku mencetak 25 gol saat berseragam The Toffees. Hal ini membuat Jose Mourinho tertarik merekrutnya musim 2017/2018 ini.

Lukaku mengawali musim ini dengan penampilan cukup cemerlang, tetapi dia justru gagal bersinar saat menghadapi tim-tim besar. Tampil seperti kehilangan arah saat Manchester United ditahan tanpa gol oleh Liverpool, nyaris tak melakukan apapun saat melawan Chelsea, dan terakhir dia dikritik habis-habisan saat Setan Merah kalah 2-1 dari rival sekota, Manchester City, hari Minggu lalu.

 

Marco Verratti

Marco Verratti (Italia/PSG)

Pemain yang sempat dikaitkan dengan Barcelona ini tampil di bawah form terbaiknya selama beberapa bulan ini. Verratti menjadi salah satu kambing hitam kekalahan Italia dari Swedia di playoff Piala Dunia. Ya, Italia memang harus rela tidak ikut Piala Dunia tahun depan di Rusia.

Sejumlah kabar menyebutkan gaya hidup Verratti sudah tidak sehat seperti layaknya atlet, bahkan dikabarkan beberapa media Prancis, dia sering kedapatan merokok. Mungkin Raiola harus lebih galak pada pemain ini?

 

Mario Balotelli

Mario Balotelli (Italia/Nice)

Lepas dari segala kelakuannya yang kerap menghiasi laman depan media, harus diakui dia adalah salah satu penyerang berbahaya yang sarat pengalaman di berbagai klub besar. Saat ini, dia bermain di OCG Nice di Liga Prancis. Tetapi, Super Mario sudah kehilangan tajinya di bursa transfer. Menurut Transfermrkt, nilai pemain ini merosot dari 27 juta paun (2014) menjadi 8,10 juta paun saja. Dan musim lalu, tidak ada klub yang beramai-ramai mengajukan tawaran untuk penyerang yang pernah bersinar bersama Manchester City ini.

 

M’Baye Niang

Mbaye Niang (Prancis/Torino)

Sempat menjadi pemain yang diprediksi punya masa depan cerah di Milan, bahkan mencetak gol untuk Rossoneri saat berusia 17 tahun 350 hari. Tetapi, cedera berkepanjangan dan kedatangan beberapa pemain baru di San Siro membuatnya tidak menjadi prioritas. Jelang akhir bursa transfer musim panas tahun ini, Niang bergabung dengan Torino yang dilatih Sinisa Mihajlovic dan belum menemukan performa terbaiknya.

 

Cinta pertama Paul Pogba

Paul Pogba (Prancis/Manchester United)

Agak riskan memasukkan nama Pogba di daftar ini, tapi karena satu dan lain hal, gelandang muda Prancis ini layak berada di daftar. Pemain termahal dunia musim lalu saat dipulangkan Manchester United dari Juventus ini selalu menjadi sorotan di Inggris. Kinerja gelandang eksentrik ini sebenarnya terbilang cukup baik sebelum harus menepi dua bulan akibat cedera hamstring. Tanpa Pogba, konsistensi penampilan Setan Merah cenderung menurun.  Kehadiran Pogba membuat lini tengah menjadi hidup dan memberikan ruang gerak bagi rekan-rekannya.

Kehadirannya kembali saat Manchester United menang melawan Newcastle dan Arsenal menunjukkan peran Pogba menjadi pembeda (sebelum terkena hukuman melawan The Gunners yang menyebabkannya absen saat timnya melawan Manchester City dan dua laga lain ke depan). Tetapi, nilai pasar pemain ini justru menurun saat sudah berseragam Manchester Merah. Transfermrkt menyebutkan nilai Pogba merosot dari 72 juta paun menjadi 67,5 juta paun, bahkan namanya tidak masuk dalam 30 besar nominator Ballon dOr.

 

Gianluigi Donnarumma (Italia/AC Milan)

AC Milan memang harus terdampar di Liga Europa musim ini akibat tidak mencapai lima besar di Serie A musim lalu. Tetapi, penampilan kiper belia ini mendapat banyak pujian. Bahkan, Donnaruma dihubungkan dengan beberapa klub besar Eropa di bursa transfer musim panas lalu, termasuk Juventus yang juga pesaing berat Milan.

Tetapi, musim ini kinerjanya tidak terlalu mengilap. AC Milan berada di posisi tujuh klasemen Serie A. Musim depan bisa jadi kita tidak akan melihat Donnaruma dan kolega di Liga Champions Eropa. Sempat diberitakan, Raiola ingin kliennya yang masih berusia 18 tahun ini membatalkan perpanjangan kontrak dengan Milan karena adanya tawaran menggiurkan dari Paris Saint-Germain. Memang, di bursa transfer musim panas ini Donnaruma membuat heboh karena disebutkan tidak ingin perpanjang kontrak bersama Milan, sebelum akhirnya meminta maaf kepada para pendukung Milan dan memutuskan bertahan di kota mode tersebut.

Author: Yasmeen Rasidi (@melatee251)