Jendela transfer memang baru akan dibuka di bulan Januari 2018 nanti. Namun, baik persiapan menjual atau membeli pemain lumrah dilakukan jauh-jauh hari. Berbagai proses memang bisa menyita waktu. Oleh sebab itu, tak jarang, banyak klub yang berburu pemain lewat aturan Bosman.
Tentu, sebelum berbicara siapa saja yang bisa dibeli dengan aturan Bosman, terlebih dahulu kita harus memahami latar belakang dan definisi aturan tersebut.
Aturan Bosman lahir dari sebuah perjuangan seorang pemain untuk menjadi keadilan, dan tentunya demi perkembangan karier si pemain. Adalah Jean-Marc Bosman, seorang pemain dari divisi dua Liga Belgia, yang memulai kelahiran salah satu aturan yang dianggap terbaik di ranah hukum sepak bola.
Sekitar penghujung tahun 1990, kontrak Bosman bersama RFC Liege sudah habis. Kariernya bersama Liege tidak berkembang dan namanya tidak termasuk ke dalam rencana masa depan. Pun, memang, kemampuan Bosman hanya rata-rata dan termasuk tidak istimewa. Oleh sebab itu, Bosman ingin hengkang seiring kontraknya yang sudah paripurna.
US Dunkerque, salah satu klub yang juga berasal dari divisi dua Liga Belgia, tertarik menarik Bosman yang “seharusnya” tak lagi terikat kontrak. Namun, Liege tak mau melepaskan Bosman begitu saja. Liege ingin mengambil keuntungan lantaran saat itu, aturan bebas transfer belum berlaku seperti saat ini. Jadi, meski tak lagi punya kontrak, Bosman masih milik Liege sebelum remsi dibeli klub lain.
Liege pun merespons ketertarikan Dunkerque dengan memberi dua pilihan untuk Bosman. Pertama, Dunkerque boleh membeli Bosman dengan mahar 250 ribu paun. Harga tersebut empat kali lebih besar ketimbang dana yang dikeluarkan Liege untuk memboyong Bosman sebelumnya. Dunkerque tentu enggan memenuhi permintaan nilai transfer yang kelewat mahal itu.
Nah, pilihan kedua bagi Bosman adalah menandatangani kontrak baru. Di sini, Liege mengambil keuntungan dengan menurunkan nilai gaji Bosman, empat kali lebih rendah. Penurunan gaji hingga 75 persen ini tentu membuat Bosman kecewa berat. Sudah dikecewakan, Bosman pun terancam mendapatkan hukuman dari federasi karena menolak tanda tangan di atas kontrak baru.
Tak mau tenggelam dalam kekecewaannya, Bosman memasukkan gugatan terhadap Liege, Federasi Sepak Bola Belgia, dan UEFA ke Pengadilan Hukum Eropa. Inti gugatan Bosman adalah ingin mendapatkan perlakuan yang sama seperti para pekerja lain di Eropa, di mana bisa dengan bebas pindah apabila sudah tak terikat kontrak.
Sayangnya, perjuangan Bosman di meja pengadilan berlangsung begitu lama, hingga lima tahun. Pada 15 Desember 1995, pengadilan memenangkan gugatan Bosman. Pengadilan Hukum Eropa memandang sikap Liege sebagai sebuah pengekangan secara ilegal terkait perdagangan. Oleh sebab itu, Pengadilan Hukum Eropa juga sekaligus menetapkan bahwa pesepak bola yang sudah tak terikat kontrak dapat bebas pindah tanpa penyertaan nilai jual.
Karena saat itu sudah pensiun, maka pengadilan menetapkan bahwa Bosman harus mendapatkan ganti rugi. Konon, nilai ganti rugi yang diterima Bosman mencapai satu juta dolar AS. Atas keberhasilan Bosman, dan seiring penetapan aturan oleh Pengadilan Hukum Eropa, maka Bosman Rulling lahir.
Maka, setelah aturan tersebut ditetapkan, pemain yang sudah berstatus bebas kontrak bisa hengkang tanpa perlu memikirkan nilai transfer. Aturan ini tentu melegakan lantaran pemain yang tak lagi dibutuhkan klub bisa hengkang di akhir musim, tanpa pusing lagi mencari klub baru yang mau bersusah payah membayar biaya transfer.
Beberapa nama besar sudah memanfaatkan aturan ini untuk bergabung dengan klub baru. Mulai dari Robert Lewandowski, Sol Campbell, Esteban Cambiasso, hingga Andrea Pirlo. Keempat pemain tersebut resmi bergabung dengan Bayern München, Arsenal, Internazionale Milano, dan Juventus, dan klub baru tak perlu mengeluarkan sepeser pun untuk kompensasi biaya transfer.
Jendela transfer Januari 2018, jendela transfer panas
Aturan Bosman bisa sangat berguna di jendela transfer musim dingin Januari nanti. Pasalnya, banyak nama-nama besar yang kontraknya akan habis di akhir musim 2017/2018. Maka jelas, nama-nama mereka akan menghiasi berita utama di banyak media di Eropa.
Beberapa nama besar yang bisa diikat dengan aturan Bosman adalah Lionel Messi, Alexis Sanchez, Juan Mata, Leon Goretzka, Mesut Özil, Mario Balotelli, Stevan De Vrij, Faouzi Ghoulam, Emre Can, Max Meyer, Luke Shaw, Daley Blind, Jack Wilshere, Franck Ribery, Juanfran, Marouane Fellaini, Miranda, Arjen Robben, Neven Subotić, Oğuzhan Özyakup, Bernard, Girgio Chiellini, dan Ross Barkley.
Aturan Bosman akan semakin populer apabila Messi hengkang dari Barcelona menggunakan skema aturan tersebut. Konon, kontrak baru Messi bersama Barcelona sudah disepakati sejak bulan September. Namun, yang menjadi pertanyaan, sudah dua bulan, kabar gembira tersebut belum juga diumumkan. Sontak, berbagai isu bertebaran. Keberhasilan memboyong Messi tanpa biaya transfer tentu akan menjadi salah satu aksi transfer terbaik sepanjang masa.
Dari daftar di atas, rombongan pemain Manchester United dikabarkan akan mendapatkan perpanjangan kontrak selama satu musim. Perpanjangan otomatis ini konon sudah tercantum di dalam salah satu klausul kontrak. Selain Messi, Juan Mata, Shaw, dan Fellaini, semua pemain bisa didekati dengan pendekatan aturan Bosman.
Yang saat ini namanya paling sering disebut adalah Özil, Sanchez, Emre Can, dan Goretzka. Keempatnya memang diperkirakan akan hengkang di bulan Januari. Klub masing-masing enggan kehilangan pemainnya secara percuma di akhir musim. Namun, masing-masing klub jelas hanya punya satu bulan untuk memastikan Özil, Alexis, Can, dan Goretzkan menemukan klub baru atau mau memperpanjang kontraknya.
Masuk bulan Januari, semua pemain akan mendapatkan kebebasan untuk bernegosiasi dengan klub lain. Jika sudah masuk masa ini, klub pemilik tak punya daya selain memberi izin. Oleh sebab itu, dengan nama-nama besar yang mengiringi, jendela transfer musim dingin nanti akan terasa panas.
Bahkan, mempertimbangkan segala hal terkait aksi jual dan beli, panasnya sudah terasa di paruh akhir bulan November 2017.
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen