Uncategorized

Karena Spanyol adalah Kunci bagi Chelsea

Adalah sebuah kewajaran apabila satu klub atau satu manajer memiliki tendensi untuk memfavoritkan beberapa pemain bernegara sama dari luar negara tempat klub tersebut bernanung dalam negaranya. Alasannya bisa bermacam-macam, mungkin karena pemain-pemain tersebut memiliki koneksi sendiri yang padu, atau hanya sekadar memiliki kewarganegaraan yang sama dengan sang manajer, walaupun tentunya kasus pertama adalah yang lebih sering terjadi.

Sebenarnya, tak ada yang salah dengan hal ini, terlebih jika memang hasilnya menguntungkan bagi klub. Arsene Wenger adalah salah satu manajer yang pernah melakukan ini ketika mengandalkan banyak pemain Prancis di dalam taktiknya. Kini, giliran Antonio Conte yang menggantungkan permainannya terhadap pemain asal Spanyol, dan terbukti, hal tersebut berbuah manis bagi Chelsea.

Ketergantungan Conte terhadap pemain asal Spanyol sebenarnya sudah terlihat di musim pertamanya bersama Chelsea. Semua lini The Blues diperkuat oleh pemain dari semenanjung Iberia tersebut, mulai dari adanya Cesar Azpilicueta dan Marcos Alonso di lini belakang, Cesc Fabregas di tengah mengatur tempo, Pedro mengobrak-abrik sisi sayap lawan, dan Diego Costa menjadi penyelesai yang ampuh.

Costa berhasil menjadi top skor klub dengan total 22 gol di semua kompetisi, dan Pedro juga mampu berkontribusi banyak dengan total 13 gol. Sementara itu, Azpilicueta terbukti menjadi pemain yang dapat diandalkan Conte setelah menjadi penampil terbanyak Chelsea dengan total 46 penampilan.

Pemain-pemain Spanyol ini tentu memiliki andil besar terhadap dominasi Chelsea di Liga Primer Inggris musim lalu, meski nama-nama lain seperti Eden Hazard, N’Golo Kante, dan David Luiz tak dapat terpinggirkan perannya.

Musim ini, Conte semakin memercayai pemain asal Spanyol untuk menjadi tumpuan timnya. Costa memang sudah tak terpakai lagi menyusul konfliknya dengan sang manajer, namun Chelsea berhasil mendapatkan penyerang Spanyol lain yang tak kalah hebat dari Costa. Sempat bernegosiasi dengan Romelu Lukaku untuk dijadikan pengganti Costa, menjatuhkan pilihan ke Alvaro Morata terlihat seperti pilihan yang tepat sekaligus cerdas bagi The Blues.

Terbukti, mantan pemain Real Madrid dan Juventus ini mampu menjadi top skor sementara klub dengan total 9 gol dari 16 penampilan, termasuk delapan gol di Liga Primer Inggris. Morata sejauh ini berhasil mematahkan kritikan bahwa ia akan kesulitan di musim pertamanya di Inggris mengingat tipe permainan di Inggris yang lebih cepat dan mengandalkan fisik ketimbang di Spanyol dan di Italia.

Kegagalan mendapatkan Lukaku dituding akan membuat Chelsea limbung, karena pengalaman pemain yang kini memperkuat Manchester United itu di Liga Primer Inggris jauh lebih banyak ketimbang Morata. Namun, Morata membuktikan bahwa ia bisa seperti rekan-rekan senegaranya di Chelsea yang sudah terlebih dahulu menjadi andalan klub.

Adalah sebuah fakta bahwa cepat menyatunya sang penyerang baru mendapat bantuan besar dari rekan-rekan senegaranya. Namun, orang pertama yang harus Morata traktir selepas musim ini usai adalah sang wakil kapten, Azpilicueta.

Bek sayap yang belakangan ini diplot Conte menjadi bek tengah ini adalah alasan utama mengapa Morata mampu tampil tajam di depan gawang lawan. Tercatat, pemain yang dipanggil Dave oleh pendukung Chelsea ini telah menyumbang lima asis bagi Morata di liga, dan sejauh ini mereka menjadi duo yang paling mematikan di Liga Primer Inggris.

Keberadaan Azpilicueta yang memiliki kemampuan crossing mematikan tentu menjadi kemewahan tersendiri bagi Morata yang memang jago dalam duel udara, yang ia buktikan dengan lima gol sundulannya hanya di awal musim ini.

Namun, tak hanya Morata dan Azpilicueta yang tampil impresif. Rekan-rekan senegara mereka tak mau ketinggalan dalam memberikan sumbangsih bagi Chelsea. Pedro tetap mampu diandalkan sebagai penyerang sayap, berhasil memberikan total tiga gol dan tiga asis. Marcos Alonso menjadi bek tersubur klub dengan raihan tiga gol, serta kombinasinya dengan Azpi membantu pertahanan Chelsea untuk tetap solid.

Jika gol merupakan hal paling krusial di sepak bola, maka peran punggawa Spanyol milik Chelsea juga teramat krusial karena mereka telah menyumbangkan total 18 gol bagi klubnya. Hanya dengan melihat catatan ini, pernyataan bahwa pemain Spanyol adalah kunci bagi Chelsea benar adanya.

Meskipun begitu, Conte tentu memilih timnya bukan hanya sekadar bias belaka. Memang secara kualitas, pemain-pemain asal Spanyol ini merupakan salah satu yang terbaik, dan tipe permainan mereka cocok dengan skema mantan manajer timnas Italia tersebut. Ketergantungan terhadap pemain-pemain dari satu negara, apabila hasilnya tepat guna seperti yang dilakukan Conte, tentu tak patut untuk dikritik.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket