Kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 sudah mendekati akhirnya dan beberapa ealita yang ditunjukkan di klasemen saat ini boleh jadi tidak sesuai dengan prediksi banyak pihak sebelumnya. Hal ini juga termasuk bagaimana penampilan para pemain yang diprediksikan akan tampil hebat sebelum kompetisi benar-benar dimulai, nyatanya gagal mencapai ekspektasi yang dibebankan kepada mereka.
Berikut kami berikan daftar pemain “underachiever” di kancah Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini:
Michael Essien (Persib Bandung)
Soal pemain yang tidak bisa mencapai ekspektasi tentu tidak bisa dilepaskan dari nama Michael Essien. Datang dengan status marquee player pertama di kompetisi sepak bola Indonesia di era baru ini, permainan Essien boleh dibilang biasa saja untuk ukuran pemain yang didatangkan dengan harga begitu tinggi. Kedatangan Essien tidak terlalu berpengaruh banyak dan bahkan tim yang dibelanya, Persib Bandung, terperosok di papan tengah. Bahkan kedatangan Essien justru membuat “korban” di lini tengah Persib Bandung.
Boaz Solossa (Persipura Jayapura)
Penampilan penyerang legendaris Papua, Boaz Solossa, semakin menurun dalam setiap musimnya. Boleh jadi ini dikarenakan usia Boaz yang semakin menua, sementara Persipura Jayapura belum menemukan suksesor yang sepadan, sehingga dalam beberapa situasi, tenaga Boaz terus diforsir. Kemampuan hebatnya jelas masih terlihat, akan tetapi mesti diakui bahwa Boaz bukan lagi Boaz yang sama dengan yang kita lihat dalam beberapa tahun ke belakang.
Marcel Sacramento (Semen Padang)
Tampil luar biasa di kompetisi pengganti liga, Torabika Soccer Championship pada tahun 2016 lalu, Marcel Sacramento seakan kehilangan ketajamannya di Liga 1 musim ini. Apabila di TSC lalu ia berhasil menyarangkan 21 gol sepanjang musim, di Liga 1 kali ini, raihan golnya bahkan tidak sama sekali mencapai angka sepuluh gol. Sebuah penurunan produktivitas yang sangat signifikan.
Marlon da Silva (Persiba Balikpapan)
Sama seperti yang terjadi dengan Marcel, penyerang asing asal Brasil lain, Marlon da Silva, juga tidak berhasil memenuhi ekspektasi yang diberikan kepadanya pada tampil menggila di TSC 2016 lalu. Marlon didaratkan Persiba Balikpapan dari Mitra Kukar untuk mengisi posi yang ditinggal Shohei Matsunaga. Marlon sebenarnya sempat tampil menjanjikan di Piala Presiden, tetapi Marlon kemudian tampil melempem sepanjang kompetisi. Bahkan tidak produktifnya Marlon juga ditenggarai sebagai salah satu penyebab mengapa tim Beruang Madu mesti berada di posisi yang tidak mengenakkan di musim kompetisi kali ini.
Arthur Irawan (Persija Jakarta/Borneo FC)
Sebelum musim kompetisi dimulai, beberapa pihak menganggap bahwa Arthur Irawan akan mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri ketika ia bergabung ke PSM Makassar. Namun nyatanya, Arthur justru lebih sibuk berganti klub ketimbang menunjukan kemampuan terbaiknya. Setelah PSM Makassar, Arthur mendarat di Persija Jakarta, lalu kini mengalami masa pinjaman di Borneo FC.
Abduh Lestaluhu (PS TNI)
Tampil baik bersama timnas Indonesia di Piala AFF 2016, Abduh Lestaluhu tidak mampu meneruskan tren positifnya di kompetisi Liga 1. Selain gagal membawa tim yang dibelanya mencapai posisi yang lebih baik, Abduh justru dalam beberapa kesempatan terlibat dalam tindakan tidak terpuji di lapangan. Ia terlibat insiden pemukulan dalam laga melawan Bhayangkara FC dam Abduh dikenai denda sekaligus larangan bertanding sebanyak lima laga.
Teja Paku Alam (Sriwijaya FC)
Selain Abduh, anggota timnas Piala AFF 2016 yang juga tampil jauh di bawah ekspektasi adalah Teja Paku Alam. Kiper Sriwijaya ini tidak tampil seperti musim-musim sebelumnya. Bisa jadi memang ada banyak faktor yang membuat penampilan kiper asal Minang ini tidak tampil begitu baik, salah satunya adalah cedera yang ia alami jelang kompetisi dimulai.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia