Tepat pada tanggal 19 Juni 2017 kemarin, PSV Eindhoven meresmikan kedatangan salah satu penggawa baru mereka jelang bergulirnya Eredivisie musim 2017/2018, Hirving Lozano. Pemain berkebangsaan Meksiko yang baru berusia 22 tahun tersebut didatangkan De Boeren dari FC Pachuca dengan biaya transfer senilai 8 juta euro.
Sejumlah pengamat menyebut bahwa keberhasilan PSV mengamankan jasa Lozano merupakan satu langkah brilian yang bisa memengaruhi perjalanan De Boeren di masa yang akan datang. Pasalnya, pemain yang sudah memiliki 22 caps dan 5 gol bersama tim nasional Meksiko itu digadang-gadang sebagai bintang muda dengan prospek luar biasa.
Skill menawan yang dimiliki Lozano bahkan membuatnya sering dikomparasikan dengan salah satu dari dua pesepak bola papan atas pada masa kini, Cristiano Ronaldo. Lebih-lebih, dua sosok berbeda generasi ini juga mempunyai posisi yang sama ketika bermain.
Keseriusan PSV dalam mencomot Lozano juga diperlihatkan lewat perjanjian kontrak yang kedua belah pihak sepakati. Figur yang akrab disapa Chucky (panggilan dari kawan-kawan Lozano semasa kecil yang mengacu pada pembunuh berantai dalam wujud boneka pada film horor berjudul Child’s Play) tersebut diikat dengan kontrak selama enam musim.
Bergabungnya Lozano ke PSV sendiri membuat dirinya sah menjadi pemain kelima asal Negeri Sombrero yang merumput di Stadion Philips. Lozano mengikuti jejak Carlos Salcido (kini di Guadalajara), Francisco ‘Maza’ Rodriguez (Lobos BUAP), Andres Guardado (Real Betis), dan Hector Moreno (AS Roma).
Oleh pelatih PSV, Phillip Cocu, Lozano diproyeksikan untuk mempertajam lini serang yang sebelumnya cuma diisi oleh Steven Bergwijn, Luuk de Jong, Jürgen Locadia, dan Gaston Pereiro.
Baca juga: Phillip Cocu: Dulu Gelandang Serbabisa, Kini Juru Taktik Andal
Keputusan manajemen De Boeren untuk merekrut Lozano dari Pachuca sungguh tidak salah. Walau gagal membawa PSV menembus babak penyisihan grup Liga Europa 2017/2018 usai kalah agregat dari NK Osijek di babak kualifikasi ketiga, namun performa sosok setinggi 174 sentimeter ini begitu ajaib di ajang Eredivisie.
Hanya dalam tempo delapan pertandingan, sosok dengan posisi natural sebagai winger ini berhasil mengemas 9 gol. Berdasarkan statistik yang dihimpun melalui Opta, Lozano tercatat sebagai pesepak bola pertama dalam sejarah yang sukses menorehkan catatan tersebut di Eredivisie.
7 – @HirvingLozano70 is the first player in history to score in 7 of his first 8 Eredivisie games. Sensation. pic.twitter.com/j6UNaBUiYs
— OptaJohan (@OptaJohan) October 29, 2017
Tak cukup sampai di situ, jumlah gol tersebut juga membuat pemain yang mengantar Pachuca menjadi kampiun Liga Champions CONCACAF di musim 2016/2017 lalu ini duduk sebagai pencetak gol terbanyak sementara di Eredivisie. Lozano mengalahkan top skor musim lalu milik Feyenoord Rotterdam, Nicolai Jorgensen, maupun duo maut kepunyaan Ajax Amsterdam, Kasper Dolberg dan Klaas-Jan Huntelaar.
Mantapnya lagi, ketajaman dalam urusan mencetak gol juga dilengkapi dengan kefasihan Lozano melepas umpan kunci berbuah gol kepada rekan-rekannya. Sejauh ini, dirinya sudah mencatatkan 5 buah asis.
Kemampuan Lozano mengiris-iris pertahanan lawan dari sisi sayap juga mengajak para pendukung setia PSV bernostalgia akan winger-winger ciamik yang pernah merumput di Stadion Philips dan menghadiahkan cukup banyak titel juara.
Dalam kurun dua dekade terakhir, memang cukup banyak winger atraktif yang bergantian menjadi andalan De Boeren. Di antaranya adalah Memphis Depay (kini membela Olympique Lyon), Balázs Dzsudzsák (Al Wahda), Jefferson Farfan (Lokomotiv Moskow), Dries Mertens (Napoli), Arjen Robben (Bayern München), sampai Dennis Rommedahl (pensiun).
Bila dijumlahkan, keenam winger jempolan yang bermain di lebih dari 400 partai dan mencetak 200 gol bagi PSV di seluruh kompetisi tersebut berhasil menyumbangkan sembilan gelar Eredivisie, dua Piala KNVB, dan empat Johan Cruyff Shield bagi kesebelasan yang berasal dari kawasan North Brabant itu.
Berkaca pada pencapaian gemilang itu, tentu menjadi wajar bila ekspektasi publik PSV terhadap winger baru andalannya juga cukup tinggi. Terlebih performa impresif Lozano sejauh ini berperan besar atas lesatan De Boeren di puncak klasemen Eredivisie.
Tatkala musim kompetisi 2017/2018 masih begitu panjang dan Lozano belum menghadiahkan apapun buat PSV, sejumlah gosip bahkan sudah mengaitkannya dengan beberapa klub ternama di Benua Biru, mirip seperti yang terjadi pada winger-winger PSV yang jadi pendahulunya.
Dua klub top asal Inggris, Arsenal dan Manchester City, disebut-sebut telah memantau perkembangan Lozano secara intensif. Pemandu bakat dari kedua tim itu didapati sudah beberapa kali hadir di Stadion Philips.
Konon, manajemen PSV siap memagari berlian mudanya ini dengan banderol sebesar 30 juta euro. Sebuah nilai yang cukup tinggi namun sayangnya, tidak mustahil untuk ditebus oleh klub sekelas Arsenal ataupun Manchester City.
Sekarang, ada baiknya para penikmat sepak bola mengamati perkembangan Lozano di PSV musim ini secara seksama, entah berakhir dengan gelar juara maupun tidak, supaya di masa yang akan datang, ketika pria kelahiran Mexico City benar-benar hijrah dan mengilap bersama klub yang lebih mapan, kita tak lagi terkejut.
Sebab, Lozano memang punya kualitas yang sangat mumpuni.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional