Eropa Prancis

Memphis Depay yang ‘Hidup Kembali’ di Olympique Lyonnais

Ada yang ingat Memphis Depay? Mantan pemain Manchester United ini kembali menjadi pusat perhatian di Ligue 1 Prancis. Pasalnya, beberapa pekan terakhir, ia tampil gemilang dengan koleksi lima gol dalam sebelas pertandingan. Pemain Belanda ini pun menjadi salah satu andalan Olympique Lyonnais.

Memphis Depay sempat menjadi incaran berbagai klub besar Eropa. Ketika bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2015 dengan harga 25 juta paun, ekspektasi besar pun dibebankan kepadanya. Anak muda asal Belanda ini diharapkan minimal bisa tampil sehebat senior-senior senegaranya, seperti Marc Overmars atau Arjen Robben.

Ternyata, di Manchester, pemuda yang akrab dipanggil Memphis ini tampil payah. Selain susah beradaptasi dengan gaya bermain di Inggris, ia gagal memperoleh kepercayaan Louis van Gaal maupun Jose Mourinho. Ia pun hanya bertahan satu setengah musim di Old Trafford dengan torehan lima gol di semua kompetisi. Melihat talenta ini tersia-siakan, Lyon pun menawarinya untuk pindah pada bulan Januari 2017.

Peluang ini tak disia-siakan Memphis, yang akhirnya pindah dengan biaya transfer hampir setengah pengeluaran Manchester United untuk mendatangkannya. Musim pertamanya di Lyon seolah membuatnya terlahir kembali. Torehan lima gol dan tujuh asis dalam setengah musim seolah menjadi pernyataan bahwa Memphis telah hidup kembali!

Memasuki musim 2017/2018, ekspektasi besar kembali dialamatkan kepadanya oleh jajaran pendukung dan manajemen Lyon. Sayangnya, Memphis sempat merespons dengan negatif. Pemain berusia 23 tahun ini sempat terlibat keributan dengan beberapa pendukung Lyon. Kekhawatiran pun menyeruak bahwa anak muda ini akan menjadi sumber masalah.

Menjelang akhir musim 2016/2017 lalu, Memphis memang sempat dibangkucadangkan pelatih Lyon, Bruno Genesio, akibat tampil buruk. Lalu, ia sempat terlibat perkelahian dengan pendukung Bastia pada bulan April 2017 lalu. Namun, Memphis menunjukkan bahwa kekhawatiran itu tak beralasan. Musim ini, ia sudah menjadi pribadi yang lebih matang dan siap menunjukkan talentanya di Ligue 1.

Sejak mulainya musim 2017/2018, mantan wonderkid PSV Eindhoven ini hanya dua kali tak dipasang sebagai starter dalam sembilan penampilan di liga. Bukti krusialnya peran Memphis terlihat ketika Lyon ditahan imbang 3-3 oleh tim lemah Dijon pada akhir September 2017. Pada saat itu, Memphis sengaja diparkir Genesio sebagai bentuk hukuman.

Sejak saat itu, penampilan pemain kelahiran Moordrecht ini membaik. Kolaborasinya dengan Bertrand Traore, Mariano Diaz, dan Nabil Fekir di lini depan Lyon membentuk kuartet mengerikan bagi lawan-lawan mereka. Lima gol dan tiga asis Memphis adalah bukti penampilan impresifnya musim ini.

Pada pekan ke-10 Ligue 1, Lyon mencatatkan kemenangan 5-0 atas Troyes dan Memphis mencetak hattrick. Itu adalah penampilan terbaik sang pemain selama berseragam Les Gones. Meski gagal mencetak gol pada pekan ke-11 ketika Lyon menang 2-0 atas Metz, kontribusinya terbukti signifikan atas keberhasilan anak-anak Genesio bertengger di urutan ketiga klasemen sementara Ligue 1. Mereka hanya kalah dari dua tim bermodal kuat, Paris Saint-Germain dan AS Monaco.

Memphis terlihat sangat menikmati sepak bola di Lyon. Di Prancis, ia pun sudah membuktikan dirinya bukanlah pemain gagal.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.