Nasional Bola

Rivky Mokodompit yang Akhirnya Memberi Rasa Aman bagi Gawang PSM Makassar

Butuh waktu lama bagi Rivky Mokodompit untuk mendapatkan kepercayaan para pendukung PSM Makassar. Di saat Go-jek Traveloka Liga 1 2017 mendekati akhir musim kompetisi, barulah kerja keras penjaga gawang berusia 28 tahun ini memberi rasa aman bagi para pendukung Juku Eja.

Sampai pekan ke-31, Rivky Deython Mokodompit telah membela PSM sebanyak 22 kali dan mencatat clean sheets sebanyak delapan pertandingan. Gawang yang dijaganya bergantian dengan pelapisnya, Syaiful Syamsuddin, hanya kebobolan 34 gol. Itu merupakan catatan terbaik kelima saat ini setelah Persija Jakarta (22 gol), Pusamania Boneo FC dan Madura United (31 gol) serta Persipura Jayapura (32 gol).

Dalam beberapa pertandingan terakhir, penampilan Rivky juga terbilang solid. Sejak pulih dari cedera yang menimpanya ketika melawan Persipura di Jayapura, pemain bernomor punggung 20 ini hanya kebobolan dua gol dalam tiga pertandingan terakhir. Termasuk clean sheet ketika mengalahkan tim kuat Bhayangkara FC 2-0.

Jalan pemain kelahiran 5 Desember 1988 ini untuk mendapatkan kepercayaan para pendukung PSM tidaklah mudah. Awal kompetisi terasa sangat berat bagi Rivky, apalagi setelah beberapa blunder fatal yang dilakukannya membuat anak-anak asuh Robert Rene Alberts ini kehilangan cukup banyak poin. Salah satu di antaranya adalah ketika dirinya dibobol tiga kali oleh Arema FC dalam hitungan lima belas menit ketika PSM sudah unggul 3-0, sehingga pertandingan berakhir imbang 3-3.

Baca juga: Robert Rene Alberts: “Makassar Tetap Makassar, PSM Tetap PSM.

Namun, seperti halnya Sir Alex Ferguson yang tetap memberi kepercayaan kepada David de Gea atau Zinedine Zidane yang setia memasang Keylor Navas, Robert Alberts tetap percaya kepada Rivky. Sepertinya, pelatih asal Belanda ini belum yakin penuh kepada performa kiper muda Syaiful yang menjadi pilihan utamanya pada Torabika Soccer Championship 2016 lalu.

Rivky sendiri baru direkrut dari Semen Padang pada awal musim Liga 1. Sebagai pemain kelahiran Sulawesi Utara, ia bisa dibilang salah satu putra daerah yang dipanggil pulang membela PSM, selain Zulkifly Syukur, Hamka Hamzah, dan Fathul Rahman. Hanya ada satu hal yang mengganjal di benak para suporter, bahwa di Semen Padang, Rivky lebih banyak menjadi cadangan.

Namun, para jajaran pelatih PSM tentu punya alasan untuk mendatangkan Rivky. Selain pernah dipanggil tim nasional U-23, ia pernah merasakan gelar juara Liga Indonesia (saat itu bernama Liga Super Indonesia) bersama Sriwijaya FC. Saat itu, Rivky masih menjadi pelapis penjaga gawang kiper kelahiran Sulawesi lainnya, Fery Rotinsulu. Mantan penjaga gawang tim nasional di Piala Asia 2007 ini akhirnya menjadi mentor sekaligus idola Rivky.

Karier Rivky juga terbilang sangat berwarna, mengingat usianya yang belum sampai 30 tahun. Selain PSM, Semen Padang, dan Sriwijaya FC, ia pernah membela Persibom Bolaang Mongondow, Persitara Jakarta Utara, Persita Tangerang, dan Mitra Kukar. Uniknya, menjadi penjaga gawang bukanlah posisi natural pemain ini. Pada masa-masa awal kariernya, Rivky merupakan pemain belakang.

Awal mula posisinya digeser menjadi kiper adalah ketika masih membela Persibom Junior pada tahun 2005. Karena barisan pertahanan timnya kala itu dihuni oleh banyak pemain, ia lalu ditawari untuk menempati lain. Ia bahkan pernah dicoba sebagai pemain depan sebelum akhirnya mantap di posisi kiper.

Perubahan posisi ini mendatangkan keberuntungan baginya. Rivky muda kemudian dipromosikan ke Persibom Senior pada tahun 2007. Sejak saat itu, kariernya pun malang-melintang ke berbagai klub di Indonesia sampai akhirnya sekarang mendarat di PSM Makassar.

Untuk menghadapi beberapa pertandingan sisa di Liga 1, para pendukung PSM tentu saja membutuhkan konsistensi penjaga gawang bertinggi badan 188 sentimeter ini. Memenangi gelar juara sebagai kiper utama akan menempatkan Rivky sejajar dengan para penjaga gawang legendaris PSM lainnya.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.