Selain empat gol yang dicetak Borneo FC di kandang Mitra Kukar, Senin (23/10) lalu, ada satu hal lagi yang mencuri perhatian. Ia merupakan pencetak gol terakhir di laga itu, seorang pemain muda berusia 20 tahun bernama Riswan Yusman.
Apa yang istimewa dari pemain yang satu ini? Sejauh ini ia telah bermain 17 kali dan mencetak dua gol. Jumlah yang cukup banyak untuk seorang pemain yang baru menginjak usia kepala dua. Namun, yang lebih menarik lagi adalah ia bukan satu-satunya pemain muda Borneo FC yang meroket musim ini.
Di skuat Pesut Etam saat ini, setidaknya ada empat pemain U-23 dengan jatah bermain yang cukup banyak. Selain Riswan Yusman, masih ada Dody Al-Fayed, Wahyudi Hamisi, Amien Rais Ohorella, dan Nadeo Argawinata. Itu belum termasuk Rifal Lastori yang dipinjamkan ke PSIS Semarang sejak babak 16 besar Liga 2.
Baca juga: Rifal Lastori yang Terbang Tinggi di PSIS Semarang
Riswan dan Wahyudi adalah dua pemain muda yang sempat menjadi andalan saat regulasi kuota pemain U-23 masih digunakan. Nama pertama telah mencetak gol debutnya di laga kontra Persib Bandung, sedangkan Wahyudi digadang-gadang sebagai penerus Ponaryo Astaman.
Kemudian untuk Dody Al-Fayed dan Amien Rais Ohorella, keduanya merupakan lulusan akademi Frenz United tahun 2016 lalu, yang juga menelurkan bibit muda seperti Reva Adi Utama (PSM Makassar) dan Dandi Maulana Abdulhak (Barito Putera). Dody musim ini sudah bermain delapan kali dan Amien masih belum mendapat kesempatan tampil sejauh ini.
Meski belum mendapat kepercayaan untuk tampil, pemain yang akrab disapa Aimar Ohorella ini termasuk pemain yang menjanjikan. Ia sudah melakoni debutnya musim lalu Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016, ketika melawan Bhayangkara FC.
Borneo FC sendiri adalah salah satu klub di Liga Indonesia yang berfokus pada pembinaan pemain muda. Di musim 2014/2015 mereka berhasil mengorbitkan Terens Puhiri, dan pada kompetisi musim lalu mencuat nama Rifal Lastori yang tampil gemilang.
Dalam pernyataan yang diunggah ke situsweb resmi klub, manajemen Borneo FC yang diwakili Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, memang menekankan pembinaan pemain muda untuk menjadi tulang punggung tim di masa depan, juga sebagai bentuk komitmen terhadap pemain muda.
Bukan barang baru
Kebijakan yang jarang ditemukan di liga Indonesia ini bukan hal yang baru bagi Borneo FC. Musim lalu saja, Pesut Etam mempromosikan lima pemain U-21 sekaligus ke tim senior. Mereka adalah Muhammad Nur Hidayat, Muhammad Satriatama, Amien Rais Ohorella, Wahyudi Hamisi, dan Rifal Lastori.
Khusus untuk nama terakhir, ia kini tengah menikmati masa-masa indah dalam periode peminjaman di PSIS Semarang. Datang sejak babak 16 besar Liga 2, pemain yang berposisi di sektor sayap ini telah mencetak empat gol, yang semua diceploskan ke gawang Persita Tangerang.
Rifal merupakan lulusan tim U-17 Borneo FC bersama Nadeo Argawinata, tetapi ketatnya persaingan di posisi sayap membuatnya harus tersingkir sementara ke Liga 2. Namun, dengan performa impresifnya saat ini, bisa jadi ia akan kembali ke Borneo FC musim depan dan menempati posisi utama.
Penunjukan Iwan Setiawan sebagai nakhoda anyar Borneo FC juga mengindikasikan bahwa klub asal Samarinda ini semakin fokus untuk membina pemain-pemain muda mereka. Dengan latar belakang sebagai mantan pelatih Timnas U-16 dan memiliki hasrat terpendam untuk menukangi Timnas U-19, coach Iwan diyakini adalah sosok yang tepat untuk mematangkan para bibit muda Borneo FC.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.