Nasional Bola

Rifal Lastori yang Terbang Tinggi di PSIS Semarang

PSIS Semarang kembali memetik kemenangan atas Persita Tangerang. Setelah di pertemuan pertama Grup B babak 16 besar Liga 2 PSIS menang 3-0 di kandang Persita, kali ini Mahesa Jenar mengandaskan perlawanan Pendekar Cisadane dua gol tanpa balas di Stadion Citarum, Semarang.

Dalam pertandingan yang digelar tanpa penonton itu, PSIS unggul berkat dua gol yang dicetak Rifal Lastori. Pemain yang mengidolai Isco Alarcon ini sebelumnya juga menjadi momok bagi Persita, setelah mencetak brace di Stadion Singaperbangsa, kandang Persita. Dengan kata lain, empat gol telah dicetak Rifal sejauh ini bagi PSIS, dan semuanya diceploskan ke gawang Persita.

Moncernya performa Rifal tentu menjadi kabar gembira bagi dua klub sekaligus, PSIS Semarang dan Borneo FC. Pasalnya, pemuda asal Ternate ini berstatus pemain Borneo FC yang dipinjamkan ke PSIS di babak 16 besar Liga 2. Durasi peminjamannya berlangsung hingga musim Liga 2 selesai.

Layaknya pemain-pemain Indonesia Timur, Rifal dibekali kecepatan yang mumpuni, dan hebatnya ia juga memiliki penyelesaian akhir kelas wahid. Gol keduanya ke gawang Persita di pertemuan pertama adalah contohnya. Gagal memberi umpan ke rekannya di tengah kotak penalti, bola kembali memantul ke arah Rifal, dan ia melakukan tendangan first-time yang tanpa ampun merobek gawang Persita dengan sangat indah.

Ketenangan Rifal juga cukup baik untuk ukuran pemain sayap. Ia jarang terlihat melakukan kesalahan elementer, dan ketika menghadapi situasi satu lawan satu seperti gol pertamanya di pertemuan kedua melawan Persita, Rifal mengeksekusi peluang tersebut dengan sempurna. Tenang tapi mematikan.

Sebagai pemain yang sempat mencicipi kerasnya Liga 1 musim ini, Rifal memang sepertinya terlalu hebat di Liga 2. Berkali-kali ia membuat pemain belakang lawan kepayahan mengejarnya, dan berkali-kali ia menebar ancaman lewat penetrasinya atau tendangan jarak jauhnya.

Karier Rifal di sepak bola Indonesia tidak dijalani dengan mudah. Ia merupakan lulusan tim U-17 Borneo FC bersama Wahyudi Hamisi dan Nadeo Argawinata, tapi persaingan yang sangat ketat di posisinya membuat Rifal harus tersingkir untuk sementara dari skuat Borneo FC.

Ia memang sempat beberapa kali mendapat kepercayaan bermain sebagai starter saat regulasi kuota pemain U-23 masih berlaku, tetapi ketika aturan tersebut dihapus, Rifal tak kuasa menahan persaingan di lini sayap Borneo FC.

Terens Puhiri hampir mustahil digeser dari tim utama, sedangkan “jatah” super-sub mutlak dimiliki oleh Sultan Samma. Tak ada tempat lagi bagi Rifal Lastori, sehingga ia harus terpinggirkan untuk sementara, demi menambah jam terbang.

Di pertandingan berikutnya, PSIS akan bertandang ke markas PSMS Medan. Meskipun PSIS hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke babak 8 besar, namun anak asuh Djadjang Nurdjaman tetap menyimpan bahaya tersendiri yang dapat membuat PSIS terpeleset apabila terlalu disepelekan. Oleh karena itu, ketajaman Rifal diharapkan dapat kembali terulang pekan depan.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.