Nasional Bola

Ditahan Imbang Arema, Rekor Menang Sriwijaya FC di Madya Bumi Akhirnya Terhenti

Klub besar Indonesia, Sriwijaya FC, sedang terpuruk di papan bawah. Salah satu faktor buruknya performa pemegang gelar juara Liga Indonesia dua kali tersebut adalah terlalu banyak kehilangan poin di kandang sendiri. Catatan kemenangan sempat membaik setelah mengungsi dari Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, ke Stadion Madya Bumi Sriwijaya. Sayang, Laskar Wong Kito akhirnya kehilangan poin di kandang ketika ditahan imbang Arema FC pada pekan ke-30 Go-Jek Traveloka Liga 1 2017.

Klub kebanggaan masyarakat Palembang, Sriwijaya FC, memulai Liga 1 2017 dengan penuh percaya diri. Pada gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, mereka sukses finis di posisi keempat. Selama beberapa musim, Sriwijaya juga terkenal garang di kandang sendiri. Ketika keluar menjadi juara liga Super Indonesia 20111/2012, mereka bahkan mencatatkan rekor seratus persen kemenangan di Stadion Jakabaring.

Namun, pada musim ini, nasib mereka berubah total. Jakabaring tak lagi angker bagi tim-tim tamu yang bertandang. Sampai pekan ke-30, Hilton Moreira dan kawan-kawan sudah menderita tiga kali kekalahan dan lima kali imbang. Bahkan ketika menjamu Persib Bandung pada awal September 2017 lalu, mereka dibantai dengan skor telak 1-4!

Sedikit beruntung, kejadian memalukan itu tak pernah lagi terulang selama Sriwijaya bermain di Stadion Madya Bumi Sriwijaya. Setelah kekalahan 3-4 dari PSM Makassar pada pertandingan terakhir di Jakabaring, Laskar Wong Kito mencatat dua kemenangan di Stadion Madya, yaitu atas Persela Lamongan (2-0) dan Persija Jakarta (1-0).

Sriwijaya memang harus mengungsi sementara ke stadion yang lebih kecil tersebut karena Jakabaring mengalami renovasi untuk persiapan Asian Games 2018. Namun, tuah kandang sementara ini harus terhenti. Laskar Wong Kito kembali gagal mempersembahkan kemenangan yang dinanti-nanti pendukung mereka. Sriwijaya dan Arema harus puas berbagi poin dengan hasil imbang 1-1 di Stadion Madya Bumi Sriwijaya.

Sriwijaya FC sebenarnya sudah keluar menyerang sejak awal pertandingan. Pada menit ke-23, mereka akhirnya unggul lewat gol Nur Iskandar yang sukses memanfaatkan umpan Yu Hyun-koo. Seolah terbangun oleh gol tim lawan, Arema akhirnya meningkatkan intensitas serangan mereka. Tim ‘Singo Edan’ yang sudah hampir sebulan penuh tak meraih kemenangan, berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-29. Gol tercipta melalui tembakan bek sayap Marko Kabiay.

Setelah itu, praktis tidak banyak peluang yang berhasil diciptakan kedua tim sepanjang sisa pertandingan. Skor 1-1 yang tercipta sejak babak pertawa akhirnya bertahan hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan wasit. Hasil pertandingan ini membuat Sriwijaya tetap di urutan ke-12 dengan raihan 38 poin. Di sisi lain, Arema naik satu peringkat ke peringkat kesembilan dengan 43 poin.

Di sisa empat pertandingan ke depan, kedua tim tampaknya tak lagi mengejar target apa pun. Sriwijaya sudah tak mungkin terseret degradasi dan tinggal menunggu liga selesai agar bisa mempersiapkan tim baru untuk menghadapi musim selanjutnya. Begitu pula dengan Arema yang juga tak berpeluang lagi mengejar gelar juara maupun kesempatan berlaga di kompetisi antarklub Asia musim depan.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.