Apa syarat jadi klub profesional? Bisa jadi jawabannya akan beragam. Tapi umumnya, klub-klub yang sudah mapan tentunya punya program pembinaan usia dini yang berkelanjutan. Kita lihat pemain-pemain seperti Steven Gerrard, Lionel Messi dan lainnya serta pemain muda era sekarang seperti Marcus Rashford adalah hasil pembinaan dari klub masing-masing. Kemampuan mereka terasah dari program pembinaan yang terus menerus, bukan proses instan.
Selain itu apa lagi? Stadion!
Nah, ini juga penting. Miris sekali jika suatu klub profesional, namun stadionnya dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan klub ibu kota Persija Jakarta tidak punya stadion tetap dan harus rela berbagi tempat dengan klub lainnya di Stadion Patriot, Bekasi.
Mayoritas klub Liga 2 malah lebih parah. Selama bulan puasa ini seluruh kegiatan pertandingan ditiadakan. Maklum saja, selama bulan puasa laga akan berlangsung malam hari. Nah, di kebanyakan stadion milik klub-klub Liga 2, kualitas penerangannya kurang memadai sehingga tidak memungkinkan untuk laga di malam hari. Ironis, bukan?
Tetapi, selalu ada kabar positif di tengah hal yang kurang menyenangkan. Salah satu klub Liga 1 yaitu Sriwijaya FC, sebentar lagi akan meraih lisensi klub profesional AFC. Rombongan tim verifikasi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mengadakan kunjungan ke markas Laskar Wong Kito di Jakabaring untuk melihat kondisi stadion kebanggaan masyarakat Palembang ini.
Faisal Mursyid, Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), menjelaskan kepada Football Tribe Indonesia bahwa Jumat lalu (26/5), pihak PT. LIB melakukan peninjauan ke Gelora Jakabaring untuk melihat apakah stadion ini memenuhi standar AFC dan FIFA.
Hasilnya? Cukup menggembirakan. Menurut rilis yang kami terima Senin (29/5) dari Media Officer SFC, Haryanto, tingkat keterangan lampu di stadion berkapasitas sekitar 40 ribu orang orang ini justru sangat baik. Tingkat keterangan mencapai 1.500 lux, di atas standar lokal (800 lux) dan standar AFC (1.200 lux). Pengecekan ini dilakukan dengan alat Lux Hi Tester. Penerangan stadion ini memang sudah berstandar internasional dan mendapat sertifikat dari Phillips, demikian menurut rilis yang kami terima.
“Rencananya sekitar Juli dan Agustus kami akan meningkatkan tingkat keterangan lampu kami. Selain itu, pihak PT LIB juga memeriksa beberapa fasilitas seperti ruang konferensi pers, ruang ganti dan ruang medis,” ujar Faisal.
Tahun lalu, tingkat penerangan lampu memang sempat rusak sehingga kapasitas lampu menurun jadi 900 lux. Namun, sekarang sudah berfungsi normal kembali.
Beberapa ruangan memang tengah direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018. Namun, tim verifikasi PT. LIB tetap melakukan pengecekan terakhir untuk memastikan segalanya dalam kondisi baik.
Stadion ini, papar Faisal, juga ramah bagi kaum difabel. Akses parkir juga memadai. Dari sisi itu semua sudah memenuhi syarat.
Bagaimana mengenai pembinaan usia dini? Haryanto mengungkapkan bahwa Sriwijaya berkomitmen pada pembinaan usia dini. Sebelum PSSI terkena sanksi FIFA, tim Sriwijaya U-21 bahkan sempat menjadi juara dan runner-up untuk kompetisi ISL U-21.
“Tetapi kan saat ini Timnas U-21 sudah ditiadakan. Walau begitu, kami tetap berkomitmen menyiapkan tim usia dini, yaitu tim U-19”, ujar Haryanto yang diwawancarai Football Tribe beberapa saat sebelum rombongan PT. LIB tiba di Jakabaring.
Masalah pembinaan usia dini ini juga diamini Faisal. Pria asal Sumatera Barat ini mengatakan bahwa Sriwijaya sudah mempunyai akademi pemain usia dini. Sederet pelatih yang mereka punyai adalah pelatih berlisensi. Seperti pelatih tim utama Osvaldo Lessa, lalu ada direktur teknik, Francis Wawengkang (mantan pelatih Persija) dan pelatih kiper, Hendro Kartiko.
Pengajuan lisensi ini memang setiap tahun. Tetapi apa kendalanya yang membuat Sriwijaya belum ”sah” menjadi klub profesional menurut AFC?
“Wah itu kita tidak tahu. Tim verifikasi yang lebih tahu. Kita hanya menjalankan apa yang diminta. Masalah poin mana yang masih kurang tidak diumumkan,” ujar Faisal.
Semoga Sriwijaya FC bisa menjadi klub profesional menurut standar AFC dan FIFA, ya!
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)