Eropa Europa League

Olivier Giroud Selamatkan Eksperimen Nyeleneh Arsene Wenger

Pengalaman Arsene Wenger selama 21 tahun bersama Arsenal tentu tak diragukan lagi. Walaupun beberapa tahun belakangan ini dia sedang terseok-seok membawa Arsenal memenangkan trofi, dia pernah membuat Arsenal ke puncak kejayaan. Wenger pernah membawa Arsenal menjuarai trofi Liga Primer Inggris tanpa pernah mengalami kekalahan, musim di mana Arsenal disebut sebgaia The Invincibles.

Sayang, mereka gagal mempertahankan gelar di musim berikutnya, dan sampai sekarang mereka tak pernah lagi meraihnya. Pencapaian fantastis terakhir yang pernah mereka raih adalah menjadi runner-up Liga Champions, di mana saat itu mereka kalah oleh Barcelona. Hal yang berbeda dengan sekarang lewat berlaganya Arsenal di liga malam Jumat alias Liga Europa.

Minimnya trofi yang diberikan Arsene Wenger bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pelitnya dia menghamburkan uang untuk membeli pemain berkualitas menjadi salah satu penyebab yang sering dibilang orang. Wenger tak henti-hentinya menyebut bahwa skuat yang dimilikinya itu cukup. Salah satu penyebab lain adalah strategi yang dia gunakan.

Beberapa orang menyebut strategi yang dia pakai itu sudah usang dan dipahami semua lawan. Wenger yang sepertinya sudah membuka telinga untuk kritik kini meninggalkan formasi lamanya dan menggantinya dengan formasi tiga bek di belakang. Eksperimen Wenger ini awalnya menjanjikan. Tapi Arsenal di tangan Wenger tetaplah Arsenal-nya Wenger yang banal.

Di pertandingan lanjutan laga Liga Europa melawan Crvena Zvezda, Arsene Wnger kembali melakukan eksperimen. Daftar skuat yang dia mainkan hampir semuanya bukan pemain yang biasanya menjadi pemain inti. Di belakang, Wenger memasang pemain tua yang tak lama bersua, Mathieu Debuchy, didampingi gelandang asal Mesir, Mohamed Elneny, serta pemain muda Inggris, Rob Holding.

Di posisi bek sayap dan gelandang tengah, dia memercayakan pemain muda seperti Reiss Nelson, Joe Willock, dan Ainsley Maitland-Niles, serta ditambah Francis Coquelin. Lini depan diisi pemain tetap Liga Europa, yaitu Theo Walcott, Jack Wilshere, dan Olivier Giroud.

Hasil eksperimen Wenger ini tak berjalan sesuai yang dia harapkan. Lini belakang mereka kocar-kacir menerima serangan lawan. Dari sundulan yang mengenai tiang, kesempatan emas lawan yang berhasil ditepis Petr Cech, serta kesalahan Elneny yang hampir berbuah gol. Lini belakang yang tak kompak ini terselamatkan oleh gol spektakuler Giroud di menit-menit akhir.

Tak adanya pemain senior berpengalaman di bangku cadangan serta pemilihan aneh lini belakang Arsenal, membuat eksperimen Wenger ini dianggap gagal. Untungnya, masih ada Wilshere yang bermain cukup bagus serta gol penyelamat yang dicetak oleh Giroud.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola