Nasional Bola

Barisan Pemain Liga 1 dengan Performa Menanjak di Putaran Kedua

Jelang berakhirnya musim perdana Go-Jek Traveloka Liga 1, cukup banyak pemain yang menunjukkan perbaikan performa di putaran kedua. Bahkan, beberapa pemain tak hanya membaik penampilannya, tetapi juga melesat jauh melampaui catatan statistik mereka di putaran pertama.

Menanjaknya performa para pemain ini tentu menjadi kabar gembira bagi timnya masing-masing, karena mereka mendapat suntikan tenaga baru yang sangat dibutuhkan untuk mencapai target musim ini.

Siapa saja para pemain tersebut? Berikut ini Football Tribe Indonesia menyajikan daftarnya, disertai dengan perbandingan performa di paruh pertama:

Esteban Vizcarra (kanan). Kredit: Arema FC

Esteban Vizcarra

Kita mulai dari sebuah klub besar di Jawa Timur. Performa Esteban Vizcarra di putaran kedua benar-benar melampaui torehannya di paruh pertama. Dari 10 pertandingan di paruh kedua yang telah dilakoninya hingga pekan ke-29, legiun asing asal Argentina ini telah mengemas lima gol.

Bandingkan dengan statistiknya di putaran pertama. Vizcarra hanya sanggup mencetak sebiji gol dari 15 pertandingan. Tak heran jika banyak yang mengatakan bahwa pemain yang beroperasi di sektor gelandang serang Arema FC ini merupakan salah satu pemain dengan perkembangan pesat di putaran kedua.

Ferdinand Sinaga (Kiri). Kredit: PSM Makassar

Ferdinand Sinaga

Bicara tentang performa yang berkembang pesat di putaran kedua, kita tak bisa melupakan penyerang PSM Makassar ini. Di paruh kedua, Ferdinand Sinaga seakan-akan terlahir kembali dengan torehan 8 gol dari 12 penampilan. Mayoritas golnya dilesatkan di bulan September, dengan keran gol yang dibuka saat menjadi pahlawan kemenangan ketika mengalahkan Mitra Kukar 1-0.

Meroketnya performa Ferdinand Sinaga bisa dibilang adalah berkah dari hengkangnya Reinaldo da Costa. Ketika penyerang jangkung itu masih berseragam Juku Eja, waktu bermain Ferdinand memang sangat minim. Ia hanya tampil dalam 12 pertandingan yang mayoritas dimulai dari bangku cadangan, dengan sumbangan satu gol.

Marclei Santos. Kredit: Mitra Kukar

Marclei Santos

Masih dari posisi juru gedor, kali ini Mitra Kukar menyumbang satu nama yakni sang penyerang andalan, Marclei Cesar Chaves Santos. Hanya dari 12 pertandingan yang sudah dijalaninya di putaran kedua, Marclei sudah mencetak 10 gol! Ia bahkan sempat tak terhentikan ketika mencetak gol di enam pertandingan beruntun.

Dengan lima pekan tersisa, jumlah gol tersebut sangat mungkin untuk bertambah, dan menjauhi catatan gol Marclei di putaran pertama yang ‘hanya’ berjumlah 9 gol dari 15 laga. Namun sayangnya, performa apik Marclei tidak dibarengi dengan naiknya peringkat Mitra Kukar di klasemen. Klub berjuluk Naga Mekes ini tampil sangat buruk di putaran kedua, bahkan sempat menelan lima kekalahan beruntun.

Kredit: Bola.com

Awan Setho

Mundur jauh ke posisi belakang, ada Awan Setho yang berjasa besar dalam menaikkan posisi Bhayangkara FC ke pucuk klasemen sementara. Dari 11 penampilannya di putaran kedua sejauh ini, Awan Setho memang kebobolan 11 kali, tapi ia dapat menorehkan dua clean sheets, dan membuat rekor penyelamatan terbanyak, yakni 14 saves saat mengalahkan PS TNI, termasuk empat penyelamatan beruntun di dalamnya.

Moncernya penampilan Awan Setho bisa jadi merupakan hasil dari adaptasi sang pemain. Setelah kembali ditarik dari masa peminjaman di PSIS Semarang yang berkompetisi di Liga 2, ia sempat kesulitan bersama Bhayangkara FC di putaran pertama Liga 1. Dalam 9 pertandingan, ia kebobolan 9 kali dan hanya menghasilkan 1 clean sheet.

Douglas Packer (Kanan). Kredit: Barito Putera

Douglas Packer

Dari kategori marquee player, gelandang Barito Putera ini merupakan salah satu pemain dengan statistik menanjak di putaran kedua. 5 gol ia ceploskan di putaran kedua dari 12 pertandingan sejauh ini, jauh meningkat dari catatan golnya yang hanya berjumlah satu dari 14 kali main di paruh pertama.

Sama seperti Awan Setho, adaptasi memegang peranan penting dalam membaiknya penampilan Douglas Packer di putaran kedua. Berkat ketajaman serta visi bermainnya, posisi Laskar Antasari pun secara bertahap meningkat, dan kini bertengger di peringkat tujuh.

Samsul Arif (Kanan). Kredit: Persela

Samsul Arif

Bergeser ke Jawa Timur, di tengah duka yang menyelimuti Persela Lamongan atas meninggalnya Choirul Huda, ada secercah harapan untuk membawa Laskar Joko Tingkir kembali ke papan tengah, yaitu ketajaman Samsul Arif. Di putaran kedua, pemain kelahiran Bojonegoro ini telah mengemas 7 gol dari 12 laga, termasuk satu hattrick dan dua gol kemenangan kala bersua Perseru Serui dan PS TNI.

Kembali tajamnya Samsul Arif menjadi kabar gembira bagi Persela, karena mereka sempat kelimpungan setelah Ivan Carlos mengalami cedera panjang. Bisa dibilang, menanjaknya performa Samsul mirip dengan situasi Ferdinand Sinaga saat ini. Ketika sang juru gedor asing masih bermain, Samsul tak dapat berbuat banyak dengan hanya mencetak 6 gol dari 17 pertandingan di putaran pertama.

Bambang Pamungkas
Kredit: Instagram Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas

Pemain veteran pun juga ada yang mengalami kemajuan performa di putaran kedua ini. Setelah menyelesaikan paruh pertama tanpa satu pun gol dari kaki maupun kepalanya, kini Bambang Pamungkas kembali ke tim utama Persija Jakarta, dan telah menyumbang dua gol serta dua asis dari delapan pertandingan.

Cederanya Reinaldo da Costa membuat stok penyerang Macan Kemayoran menipis, dan tak ada pilihan lain bagi Stefano Cugurra untuk memainkan Bepe bergantian dengan Rudi Widodo guna menemani Bruno Lopes di lini depan. Dengan usia 37 tahun, pengalaman Bepe akan sangat dibutuhkan di sisa musim ini. Tak hanya sebagai pendulang gol, tapi juga sebagai pemimpin di lapangan

Kredit: Persija Jakarta

Fitra Ridwan

Masih dari Macan Kemayoran, kali ini ada seorang pemain yang di putaran pertama hanya berkutat di papan bawah bersama tim lamanya, dan setelah berganti klub, ia langsung naik daun dengan membuat dua gol cantik yang semuanya berujung pesta gol bagi timnya saat ini.

Didatangkan dari Persegres di bursa transfer paruh musim, Fitra Ridwan menjadi salah satu pembelian terbaik karena membuat lini tengah Persija lebih stabil dan lebih mengancam pertahanan lawan. Dengan daya ledak serta usianya yang masih 23 tahun, Fitra Ridwan bisa menjadi andalan masa depan Macan Kemayoran.

Kredit: Persipura Jayapura

Addison Alves

Sejauh ini, golnya di putaran pertama memang lebih banyak, yakni 8 gol dari 16 pertandingan. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan rataan gol per laga, Addison Alves lebih tajam di putaran kedua dengan torehan 7 gol dari 11 kali tampil hingga pekan ke-29.

Tajamnya Addison Alves membuat lini depan Persipura semakin komplet. Dengan kelincahan Prisca Womsiwor serta Boaz Solossa yang beralih fungsi menjadi raja asis, ketiganya dapat menjadi kunci Mutiara Hitam untuk membawa trofi juara terbang ke Jayapura pada November nanti.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.