Nasional Bola

Awan Setho Raharjo: Dari Liga 2 Menuju Tangga Juara

Persib Bandung kembali menemui mimpi buruk di kandang sendiri dan lagi-lagi di sore hari. Menjamu Bhayangkara FC, Maung Bandung harus puas dengan hasil imbang 1-1 walau memiliki banyak peluang emas. Selain absennya Ezechiel N’Douassel, tumpulnya Persib di pertandingan ini juga turut dipengaruhi oleh penampilan apik Awan Setho di kubu tim tamu.

Kiper berusia 20 tahun tersebut melakukan empat penyelamatan gemilang dan sempat membuat barisan pemain depan Persib frustrasi. Baik melalui sundulan maupun tendangan, tak ada satu pun bola yang bersarang ke gawang Bhayangkara FC hingga menit ke-74. Ya, karena di menit itulah satu-satunya gol yang diderita Awan Setho tercipta di Stadion Si Jalak Harupat.

Adalah Michael Essien yang berhasil menyelamatkan Persib dari kekalahan pertama di kandang. Mendapat sodoran dari Raphael Maitimo, marquee player asal Ghana itu sukses memperdaya Awan Setho untuk yang pertama kalinya dan terakhir di pertandingan itu.

Performa impresif Awan Setho ini bukan yang pertama kalinya ia tunjukkan musim ini. Ketika melawan PS TNI di awal putaran kedua, kiper setinggi 175 sentimeter ini bahkan membuat rekor penyelamatan, yaitu 14 kali,  termasuk empat penyelamatan beruntun di dalamnya.

Uniknya, meskipun Awan Setho merupakan salah satu tulang punggung Bhayangkara FC musim ini, ia awalnya berstatus pemain cadangan dan di awal musim sempat dipinjamkan ke PSIS Semarang yang berkompetisi di Liga 2. Ketika Wahyu Tri Nugroho yang menjadi kiper utama Bhayangkara FC cedera, Awan Setho dipulangkan dari masa peminjaman karena Rully Desrian yang diproyeksikan untuk bermain di tim utama tak kunjung tampil menjanjikan.

Usai empat pekan berseragam Mahesa Jenar, pada tanggal 23 Mei 2017 Awan Setho resmi berpamitan dengan seluruh rekan-rekannya di PSIS untuk kembali ke Bhayangkara FC. Sebuah momen yang merubah peruntungan dirinya dan Bhayangkara FC.

Bersama Awan Setho di bawah mistar gawang, Bhayangkara FC menunjukkan ketangguhan lini belakang yang dapat menggaransi titel juara di akhir musim. Dipadu dengan kepemimpinan Indra Kahfi, kekokohan Otavio Dutra, plus dua bek sayap energik, Alsan Sanda dan Putu Gede Juni Antara, membuat tim asuhan Simon McMenemy menjadi kesebelasan dengan jumlah kebobolan terminim ketiga di posisi lima dari 26 laga.

Di sisa musim ini, jadwal Bhayangkara FC cukup berat. Mereka akan saling adu kekuatan dengan Bali United pekan depan, lalu masih ada tiga big matches kontra PSM Makassar, Madura United, dan Persija Jakarta. Itu belum termasuk partai tandang melawan tiga tim Kalimantan yang terkenal sangat alot di kandang, yaitu Persiba Balikpapan, Barito Putera, dan Mitra Kukar.

Kehebatan Awan Setho tentu akan sangat diharapkan Baramania dapat tersaji lagi di pekan-pekan berikutnya, agar trofi juara dapat singgah ke lemari piala Bhayangkara FC Jika konsistensinya dapat terjaga, akan sangat menarik melihat persaingan kiper timnas Indonesia di masa depan antara Awan Setho, Satria Tama, dan Kurniawan Kartika AJie.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.