Nasional Bola

Pemain-Pemain Asing Liga Indonesia dari Negara-Negara Tak Biasa

Argentina, Kamerun dan Brasil kemungkinan besar merupakan negara-negara penyumbang pemain asing terbanyak sejak dimulainya Liga Indonesia pada tahun 1995. Berikutnya, ada beberapa negara seperti Korea Selatan, Nigeria dan Cile. Namun, tahukah Anda ada beberapa pemain asing yang menjadi anomali karena menjadi satu-satunya perwakilan negaranya di Liga Indonesia?

Berikut ini beberapa di antaranya:

Liga 1
Ezechiel N’Douassel. Kredit: Persib Bandung

Ezechiel N’douassel (Chad)

Pemain-pemain asing asal Afrika di Indonesia pada umumnya berasal dari Nigeria, Kamerun, atau mungkin Liberia dan Mali. Maka, ketika di awal putaran kedua Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 Persib Bandung mengumumkan akan mendatangkan Ezechiel N’douassel, pemain asal Chad, semua orang mengangkat alis. Di mana itu Chad?

Negara bekas jajahan Prancis ini memang tak banyak terdengar, apalagi di sepak bola. Mereka bahkan belum pernah berlaga di Piala Afrika. Ezechiel sendiri merupakan salah satu pemain paling terkenal di negaranya.

 

Kayamba

Keith Kayamba Gumbs (Saint Kitts & Nevis)

Pemain ini adalah salah satu pemain terbaik yang pernah membela klub Indonesia. Terima kasih juga kepada Keith Kayamba Gumbs, kita jadi tahu ada negara kecil di Karibia bernama Saint Kitts & Nevis. Koloni Inggris di Kepulauan Karibia ini adalah salah satu negara kecil yang berada di bawah bendera Federasi Sepak bola Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF). Takdir membawa Kayamba ke Indonesia dan menjadi legenda Sriwijaya FC.

Kredit: Tribunnews

Shane Malcolm (Guam)

Guam adalah negara kecil di Kepulauan Pasifik dan merupakan koloni Amerika Serikat. Uniknya, federasi sepak bola mereka bernaung di bawah bendera Asia (AFC). Salah satu pemain nasional negara ini pernah membela Persela Lamongan pada gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, yaitu Shane Malcolm. Meskipun bertahan tak sampai setengah musim, setidaknya Malcolm telah meninggalkan jejak Guam di Indonesia.

Kredit: Tribunnews

Mekan Nasirov (Turkmenistan)

Sama seperti Malcolm, Mekan Nasirov adalah mantan pemain nasional di negaranya yang datang ke Indonesia untuk mengadu nasib. Namun, nasib Nasirov juga kurang beruntung karena dilepas Semen Padang sebelum TSC 2016 berakhir. Pemain ini menjadi warna tersendiri selain pemain-pemain dari negara-negara pecahan Uni Soviet di Asia, seperti Uzbekistan dan Kazakhstan.

Kredit: Kompasiana

Denis Romanovs (Latvia)

Jika tadi kita membahas pemain asal negara pecahan Uni Soviet di Asia, kini ada wakil dari pecahan Uni Soviet di Eropa. Denis Romanovs yang berasal dari Latvia, bermain di sejumlah klub Indonesia selama tiga tahun dan terbilang sukses bersama Pelita Bandung Raya. Pemain ini bahkan pernah menjadi penjaga gawang utama tim nasional Latvia.

Jad Noureddine
Jad Noureddine saat resmi diperkenalkan oleh Arema FC. Kredit: Arema FC

Jad Noureddine (Lebanon)

Sekarang, nama negara asal pemain ini sudah tergolong familiar. Namun, tetap saja keberadaan pemain asal Lebanon merupakan hal baru di Indonesia. Jad Noureddine pertama kali mendarat di Indonesia ketika direkrut Pusamania Borneo FC untuk TSC 2016. Setahun kemudian, ia memperkuat Arema FC dan masih menjadi langganan tim nasional Lebanon.

Rohit Chand
Kredit: Liga 1

Rohit Chand (Nepal)

Persija cukup beruntung mendapatkan pemain yang satu ini. Bagi publik Nepal, Chand bagaikan Pele. Ia adalah bakat terbaik negara ini di sepak bola. Tak seperti beberapa nama di atas, andalan tim nasional Nepal ini tergolong sukses selama membela Macan Kemayoran. Padahal, level sepak bola Nepal sendiri terbilang masih di bawah Indonesia.

Marwan Sayedeh dan Naser Al-Sebai (Suriah)

Sebelum publik sepak bola dibuat jatuh hati oleh perjuangan tim nasional Suriah dalam mengejar tiket ke Piala Dunia 2018, dua putra negara yang sedang dilanda perang ini sudah lebih dulu meramaikan sepak bola Indonesia. Nama pertama adalah Marwan Sayedeh, pemain PSM di era Liga Premier Indonesia (LPI) yang sempat membela Pelita Bandung Raya. Setelah itu ada Naser Al-Sebai, pemain yang pernah menjadi runner-up Piala Champions Asia bersama Al-Karamah. Al-Sebai pernah membela Persib Bandung dan Putra Samarinda.

Shane Smeltz

Shane Smeltz (Selandia Baru)

Pemain Australia sudah banyak yang merumput di Indonesia, tapi Selandia Baru? berani taruhan, Shane Smeltz-lah pencetak sejarah sebagai pemain pertama asal negara Oseania tersebut di Indonesia. Pemain yang didatangkan dengan status marquee player ini menjadi andalan Pusamania Borneo FC di Liga 1 2017 dan masih memperkuat tim nasional Selandia Baru.

Kredit: Tribun Jabar

Fahad Al-Dossari (Arab Saudi)

Para pemain Arab Saudi terkenal jarang berkarier di luar negeri. Maka, banyak yang heran ketika Persiram Raja Ampat (tim yang sudah almarhum) merekrut Fahad Al-Dossari pada tahun 2013 lalu. Pemain Arab Saudi keturunan Thailand ini hanya bertahan satu musim di Liga Indonesia

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.