Nasional Bola

Shane Smeltz, Membidik Piala Dunia dari Pusamania Borneo FC

Piala Dunia 2010, juara bertahan Italia ditantang tim yang tak diunggulkan, Selandia Baru. Orang waras mana pun pasti mengunggulkan Gli Azzuri untuk mengatasi tim liliput dari Oseania tersebut. Namun, seluruh dunia terhenyak ketika Selandia Baru nyaris memenangi pertandingan lewat gol penyerangnya, Shane Smeltz.

Pemain yang dua kali memenangi sepatu emas sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Australia ini membobol gawang Federico Marchetti di awal babak pertama. Meskipun Italia menyamakan kedudukan dua puluh menit kemudian lewat penalti Vincenzo Iaquinta, Selandia Baru sukses memaksakan skor 1-1 bertahan hingga peluit akhir pertandingan.

Hasil imbang ini berbuntut gagalnya Italia lolos ke babak selanjutnya akibat terpuruk di dasar klasemen fase grup. Selandia Baru sendiri mencatat hasil akhir lumayan dengan tak terkalahkan dalam tiga pertandingan, meskipun tiga hasil seri tak sanggup membawa mereka lolos ke babak berikut.

Gol bersejarah Selandia Baru ke gawang Italia di Piala Dunia 2010 itu sampai sekarang masih diingat para penggemar sepak bola dunia. Siapa yang menyangka sang pencetak gol ternyata melanjutkan karier di Indonesia sebelas tahun kemudian?

Smeltz direkrut Pusamania Borneo FC (PBFC) untuk mengarungi kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 di Indonesia. Hingga pertengahan putaran kedua Liga 1, pemain kelahiran 29 September 1981 ini telah mencetak lima gol. Catatan golnya memang terbilang kurang mentereng jika dibandingkan penyerang lokal PBFC, Lerby Eliandri. Namun, selama putaran kedua, Smeltz terbilang produktif.

Setelah mencetak gol ke gawang pimpilan klasemen Bhayangkara FC, Smeltz membawa kemenangan manis bagi klubnya dengan mencetak gol tunggal di derbi Kalimantan Timur. Kemenangan 1-0 melawan rival lokal PBFC, Persiba Balikpapan, memantapkan posisi posisi tim Pesut Etam di papan tengah klasmen sementara Liga 1.

“Saya sangat senang bisa mendapatkan gol kemenangan,” kata Smeltz seperti dilansir ESPN FC. “Mencetak gol dalam derby tentu saja sangat istimewa.”

Smeltz bergabung sejak bulan April 2017 bersama Asri Akbar dan kawan-kawan. Manajemen PBFC mendatangkannya dengan status marquee player. Meski sudah cukup berumur, pemain kelahiran Goppingen, Jerman ini, tetap membawa optimisme. Pengalamannya bermain di berbagai klub bergengsi membuat para pendukung Pesut Etam optimis. Dalam delapan belas terakhir, pemain bertinggi badan 185 sentimeter ini sudah membela tujuh belas klub berbeda!

Mantan pemain Wellington Phoenix ini berada di urutan kedua pencetak gol terbanyak dalam sejarah A-League (Liga Australia) dengan catatan 92 gol. Selain dua kali menjadi top skor, Smeltz juga pemain paling banyak mencetak hattrick di A-League.

Ia pernah juga dianugerahi gelar bergengsi sebagai pemain terbaik wilayah Oseania pada tahun 2007 dan 2008. Sebelum bertolak ke Indonesia, ia memenangi Piala Malaysia 2016 bersama Kedah FA.

Bermain di Indonesia membuka mata penyerang berpengalaman ini. Seperti yang diakuinya kepada ESPN FC, ia harus kerja keras beradaptasi dengan berbagai masalah penjadwalan, perjalanan, dan kinerja wasit yang tak kompeten. Meski demikian, ia mengaku bahwa pengalamannya bermain di Indonesia sangat bermanfaat dalam usahanya menjaga kebugaran dan ketajaman. Maklum, ia masih menjadi andalan tim nasional Selandia Baru, tim yang sedang berusaha menjuarai penyisihan Piala Dunia 2018 zona Oseania.

“Selandia baru adalah negara kecil. Jika kami konsisten, mungkin kami akan segera menjalani duel melawan urutan kelima dari Amerika Selatan untuk melaju ke Piala Dunia. Saya ingin terus mencetak gol untuk Borneo untuk dapat finis di posisi setinggi mungkin dan juga untuk tetap bugar bermain untuk negara saya. ”

Bukan tidak mungkin, Selandia Baru akan berhadapan dengan Cile atau Argentina di play-off Piala Dunia 2018 antara peringkat lima Amerika Selatan dan juara Oseania. Kalau begitu, tetaplah bugar, Shane Smeltz!

Happy birthday to you!

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.