Piala Dunia 2018 Dunia

Tim-Tim Debutan dengan Prestasi Terbaik di Piala Dunia

Salah satu cerita menarik di setiap pelaksanaan Piala Dunia adalah perjalanan tim-tim debutan. Tak jarang, negara-negara yang baru pertama kali tampil di Piala Dunia justru membuktikan diri dengan mencetak prestasi membanggakan.

Berikut ini beberapa cerita tim debutan di Piala Dunia yang terbilang sukses. Apakah Islandia dan Panama dapat mengikuti jejak mereka di Rusia 2018?

Kroasia (Piala Dunia 1998)

Susah untuk melupakan pesona Kroasia di Piala Dunia 1998. Negara pecahan Yugoslavia ini membuat penggila bola di seluruh dunia tercengang dengan menyabet juara tiga. Davor Suker dan kawan-kawan bahkan nyaris melenggang ke final andai tak ditaklukkan tuan rumah Prancis dengan skor 1-2. Meski demikian, prestasi Kroasia di Prancis 1998 menjadi standar yang lumayan tinggi bagi para debutan Piala Dunia. Sepertinya akan sulit melampaui prestasi fenomenal tersebut dalam waktu dekat.

Portugal (Piala Dunia 1966)

Jauh sebelum menjadi juara Piala Eropa dan kemunculan Cristiano Ronaldo, Portugal mengguncangkan dunia dengan menembus semifinal Piala Dunia 1966. Nyaris mirip dengan kisah perjalanan Kroasia, Portugal yang dimotori legenda hidup mereka, Eusebio, takluk dari tuan rumah Inggris yang akhirnya keluar sebagai juara. Portugal lalu mengungguli Uni Soviet di perebutan juara tiga dengan skor 2-1. Ini merupakan prestasi terbaik tim debutan sebelum disamai oleh Kroasia pada tahun 1998.

Senegal (Piala Dunia 2002)

Senegal menjadi tim Afrika pertama yang melangkah jauh di Piala Dunia. Di bawah asuhan pelatih Bruno Metsu, El Hadji Diouf dan kawan-kawan mengejutkan dunia dengan membungkam juara bertahan Prancis pada pertandingan pembuka. Selanjutnya, Senegal melewati Swedia di perdelapan-final lewat pertandingan dramatis yang harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Sayang, keberuntungan tak lagi memihak mereka di perempat-final ketika ditaklukkan Turki.

Wales (Piala Dunia 1958)

Ryan Giggs dan Gareth Bale pasti penasaran mengapa mereka tak sanggup mengembalikan tim nasional Wales ke Piala Dunia untuk pertama kalinya pada tahun 1958. Satu-satunya keikutsertaan The Dragons adalah pada tahun 1958. Dengan status debutan, Wales sukses mencapai perempat-final sebelum ditaklukkan Brasil yang akhirnya keluar sebagai juara.

Korea Utara (Piala Dunia 1966)

Selain Portugal, ada tim debutan lain yang juga melangkah jauh di Piala Dunia 1966. Di luar dugaan, tim tersebut adalah wakil Asia, Korea Utara. Perjalanan Korea Utara terhenti di perempat-final setelah ditumbangkan Portugal. Prestasi ini sempat bertahan lama sebagai rekor terbaik wakil Asia di Piala Dunia sebelum Korea Selatan menembus semifinal pada tahun 2002.

Ukraina (Piala Dunia 2006)

Setelah gagal dalam kualifikasi Euro 2004, Ukraina akhirnya lolos ke Piala Dunia FIFA pertama mereka pada tanggal 3 September 2005 .Di Piala Dunia 2006, Andriy Shevchenko dan kawan-kawan berada satu grup bersama Spanyol, Tunisia, dan Arab Saudi. Setelah kalah 0-4 pada pertandingan pertama melawan Spanyol, Ukraina mengalahkan dua lawan mereka yang lain untuk mencapai babak knock-out.

Di babak 16 besar, negara pecahan Uni Soviet ini sukses melewati Swiss melalui adu penalti. Di babak perempat-final, mereka akhirnya menyerah di tangan Italia yang akhirnya keluar sebagai juara.

Nigeria dan Arab Saudi (Piala Dunia 1994)

Nigeria akhirnya mencapai Piala Dunia untuk pertama kalinya di tahun 1994. Di luar dugaan, Super Eagles menduduki posisi puncak grup di atas Argentina, Bulgaria, dan Yunani. Mereka pun berhak berlaga di perdelapan-final menantang Italia. Nigeria bahkan tinggal butuh dua menit untuk lolos ke perempat-final. Sayang, gol Roberto Baggio memaksakan perpanjangan waktu. Italia akhirnya memenangkan pertandingan setelah Baggio mencetak gol tambahan di extra time.

Arab Saudi juga menorehkan catatan bagus di Piala Dunia ini. Mereka mampu keluar sebagai runner-up grup di bawah Belanda, lalu menantang Swedia di perdelapan-final. Sayang, tim Skandinavia yang akhirnya menjadi juara tiga tersebut terlalu tangguh bagi Sami Al-Jaber dan kawan-kawan.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.