Kolom

Jika Thomas Lemar Berseragam Arsenal

Setelah menyelesaikan transfer Alexandre Lacazette, Arsene Wenger mengalihkan fokusnya ke Thomas Lemar, gelandang serang AS Monaco.

Tercatat, tiga kali sudah Arsenal mengajukan penawaran untuk gelandang berusia 21 tahun tersebut. Tawaran pertama senilai 30 juta paun langsung ditolak dan tawaran kedua senilai 40 juta paun pun bernasib sama. Sempat tersiar kabar bahwa Monaco mematok 80 juta paun bagi siapa saja yang menginginkan Lemar.

Arsenal sendiri langsung mengajukan tawaran ketiga dengan nilai 50 juta paun (tepatnya 45 juta paun ditambah lima juta dalam bentuk berbagai bonus). Seiring tawaran baru ini, situasi berkembang ke arah yang positif bagi Arsenal. Jika kesepakatan terjalin, kemungkinan nilai transfer bisa disepakati di nilai 60 juta paun.

Lemar sendiri sudah menegaskan bahwa ia ingin bergabung dengan Arsenal, ditambah sederet fakta bahwa Lacazette dan Lemar adalah kawan akrab. Kabarnya, detail kontrak berdurasi empat tahun dengan gaji 95 ribu paun per pekan sudah disetujui. Kini tinggal menunggu respons Monaco terkait perkembangan ini. Praktis, hanya tinggal sikap Monaco saja yang menjadi pengganjal transfer ini.

Memang, Monaco tak berada dalam situasi harus melepas pemain karena masalah ekonomi. Mereka justru berupaya menahan supaya skuatnya musim lalu tak dipreteli. Mengingat, hingga saat ini, Monaco sudah ditinggal Bernardo Silva dan berpeluang kehilangan Fabinho dan Tiemoue Bakayoko. Dua bek sayap mereka, Benjamin Mendy dan Djibril Sidibe juga menuju ke pintu keluar.

Artinya, situasi memang berjalan ke arah yang positif untuk Arsenal.

Sosok Lemar

Bersama Monaco, Lemar banyak bermain di sisi kiri lapangan atau di halfspace sebelah kiri. Beberapa kali, ia bergerak ke kanan untuk bergantian tempat dengan Bernardo Silva. Meski banyak bermain di sisi lapangan, Lemar juga fasih bermain lebih narrow (bermain lebih ke tengah), sebagai akibat dari Monaco yang juga bermain 4-4-2 narrow.

Lemar diberkahi dengan olah bola yang sangat baik. Ia juga peka dengan perubahan posisi kawan-kawannya, terutama di area lawan. Salah satu kelebihannya adalah menggiring bola menerobos kepungan beberapa pemain lawan. Pemain seperti ini disebut needle player, seorang pemain yang handal mempertahankan bola sembari menggiring di tempat yang sempit.

Caranya menggiring bola juga cukup menarik. Ia sangat percaya diri ketika menggiring bola. Ketika berkelit dari lawan, ia akan menggeser bola menjauhi dirinya untuk kemudian dikejar lagi. Akselerasi (dari posisi diam atau setengah diam) yang menunjang lari jarak pendeknya juga sangat baik. Membuat Lemar dapat dengan mudah melewati pemain lawan yang hendak menyergapnya.

Lemar termasuk pemain yang komplet. Meski sisi menyerangnya sangat menonjol, Lemar sangat disiplin untuk melakukan track back atau mengejar lawan (untuk kemudian menempati ruang yang ideal untuk bertahan) sampai ke area pertahanan sendiri.

Sebagai pemain muda, Lemar tentu masih punya kekurangan. Salah satunya adalah ketergantungan berlebih kepada kaki kiri. Meski memang pemain kidal, ia terlihat sangat boros ketika terlihat “memaksa” mengumpan menggunakan punggung kaki kiri ketika ia bisa melakukannya dengan mudah menggunakan kaki kanan. Melatih kaki kanan Lemar akan menjadi salah satu target perkembangan yang dipikirkan Wenger. Tak perlu sampai ahli, cukup bisa menggunakannya seperti Mesut Özil dan Granit Xhaka.

Previous
Page 1 / 2