Kolom

Jika Thomas Lemar Berseragam Arsenal

Ragam skema

Melihat posisinya, Lemar akan menjadi pengganti Alexis Sanchez di sisi kiri. Ini posisi aslinya, jadi tak perlu terlalu lama beradaptasi. Tentu, situasi ini terjadi apabila Alexis akhirnya bergabung bersama Manchester City.

Jika masih bermain dengan skema tiga bek dan Alexis hengkang, kemungkinan tidak akan banyak perpedaan dari cara bermain Arsenal. Salah satu kelebihan justru Lemar bisa diinstruksikan untuk tak banyak menggiring bola. Maklum, musim lalu, Alexis adalah salah satu pemain dengan tingkat bola terebut (dispossess) cukup tinggi.

Selain itu, sisi kiri Arsenal perlu mendapat banyak perhatian mengingat di sana akan ada dua pemain baru, yaitu Sead Kolasinac dan Lemar (kalau bergabung). Pun di pos bek tengah sebelah kiri, Rob Holding masih perlu mendapat pendampingan dari seniornya. Untuk beberapa pertandingan penting, Nacho Monreal bisa dimainkan sebagai bek tengah sebelah kiri untuk mengimbangi masa-masa adaptasi Kolasinac dan Lemar.

Bagaimana jika Alexis bisa dipertahankan Wenger? Jika harus mempertahankan Özil, Lacazette dan Lemar di starting eleven, maka setidaknya Wenger punya dua opsi.

Pertama, menjadikan Lemar sebagai gelandang tengah, bersanding dengan Xhaka. Sebelum bermain bersama SM Caen, klubnya sebelum Monaco, Lemar pernah bermain sebagai gelandang bertahan. Meski tak bisa menjadi patokan, namun pengalaman tersebut bisa menjadi dasar Lemar untuk belajar.

Kemampuan Lemar mempertahankan penguasaan bola ketika ditekan lawan (pressing resistance) cukup bagus. Berbekal stamina yang baik, sebagai gelandang tengah, Lemar bisa mengawasi ruang yang cukup luas. Pengalamannya sebagai pemain sayap yang disiplin, seharusnya, Lemar bisa cukup diandalkan untuk bermain sebagai “pembagi bola” di lapangan tengah.

Konsekuensinya adalah Aaron Ramsey harus ditepikan ke bangku cadangan. Padahal, di paruh akhir musim 2016/2017, duet Xhaka dan Ramsey sudah semakin cocok. Jika Lemar dijadikan gelandang tengah, Wenger harus berhitung dengan risiko memisahkan dua gelandang yang sudah berduet dengan apik.

Nah, opsi kedua adalah kembali bermain dengan skema bek, baik 4-2-3-1 atau 4-4-2. Namun dengan catatan, Arsenal sudah harus memperbaiki transisi bertahan mereka yang menjadi titik lemah.

Bermain dengan skema 4-2-3-1, Lemar dan Alexis akan menjadi inverted-winger. Skema ini sudah akrab dengan Arsenal dan Lemar punya kemampuan untuk bermain dengan kompleksitas skema favorit Wenger ini.

Pun juga ketika Arsenal bermain dengan skema 4-4-2 (narrow). Monaco banyak bermain dengan skema ini dan Lemar sangat baik ketika menjadi sayap kiri. Arsenal beberapa kali menggunakan skema ini hanya ketika melawan tim yang lebih superior. Semenjak sudah berganti dengan skema 3-4-2-1, Wenger tak perlu lagi mengubah skema apabila harus lebih bertahan atau ketika menguasai pertandingan.

Bermain dengan empat bek juga membuat Hector Bellerin bisa bermain dari menit pertama. Menjaga menit bermain Bellerin juga pasti masuk dalam pemikiran Wenger. Jika semakin terbatas, bisa-bisa, Bellerin kembali kangen dengan Barcelona. Jangan sampai!

Jika kembali ke skema empat bek, sekali lagi harus saya beri penegasan bahwa: Arsenal sudah harus memperbaiki transisi bertahan mereka yang menjadi titik lemah (selain manajemen cedera).

***

Analisis singkat di atas baru bisa diperdalam ketika Arsenal sukses memboyong Lemar. Namun yang pasti, Lemar adalah pemain bagus, masih muda dan bisa menjadi investasi jangka panjang. Merekrutnya bukan sebuah kesalahan.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen