Secara resmi Persikad 1999 diperkenalkan ke publik Sabtu lalu (30/3). Berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Margonda, bukan hanya pemain, jersey baru turut ditampilkan. Persikad dengan tambahan 1999 adalah versi baru dari Persikad Depok terdahulu. Persikad yang telah terbuang dari kotanya.
Menariknya, Persikad 1999 lahir dari semangat suporter. Bahkan untuk urusan pengelolaan klub juga diisi mereka yang sebelumnya berlatar belakan sebagai orang-orang yang cinta akan sepak bola kota Depok. Menurut salah seorang perwakinlan PT. Persikad 99, bukan pemodal atau orang-orang yang memegang uang yang ada di dalam PT. Persikad 99, tapi suporter.
“Ini yang menarik dari PT. Persikad 99. Yang secara umum , PT itu biasanya, yang ada di dalam PT adalah para pendana, yang didalam PT adalah para orang-orang yang memengang uang, tapi kami hadir sebagai PT. Persikad kali ini dari para suporter.”
Hal ini karena mereka tidak ingin Persikad sebagai kebanggaan warga Kota Depok akan kembali terjual di kemudian hari. Cukup beralasan memang. Karena sebelumnya, klub yang juga berjulukan Serigala Margonda terjual beberapa kali dan akhirnya harus berubah nama menjadi Bogor FC.
Baca juga: Wahai Suporter, Proteslah dengan Cerdas!
“Kami tidak ingin Persikad kita yang merangkak dari Liga 3, ke Liga 2, ke Liga 1, ketika nanti Persikad naik ke Liga 2, kemudian jika PT ini dipegang orang-orang beruang, kita tidak ingin persikad akan dijual lagi.”
Hal menarik lainnya, Serigala Margonda juga menggandeng PGRI Kota Depok. Dua kepala sekolah berada dalam PT Persikad, Dwi Herawan dan Anto Yusuf. Keduanya bersal dari SMK Setia Karya dan SMK Mutiara. Kerja sama Persikad 1999 dengan kedua sekolah adalah rangkaian pembinaan pesepak bola usia muda melalui Persikad Academy.
Diharapkan dengan terlibatnya para kepala sekolah, juga siswa siswi SMK menjadi bagian Persikad 1999, dapat mencegah tauran pelajaran melaui kesatuan sepak bola.
Dukungan lain hadir dari Pemerintah Kota Depok. Stadion Makaham disebut-sebut siap dipergunakan. Izin penggunaan hanya menunggu serah terima. Dan bila sesuai rencana, Stadion Merpati dapat dipergunakan setelah menyelesaikan renovasi musim depan.
Sebagai langkah awal persiapan, beberapa pemain telah diikat kontrak. Nama-nama lama seperti Amir Hamzah masih menjadi kekuatan Serigala Margonda. Faiz Lestaluhu yang merupakan adik kandung bintang Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu, serta Azri yang didatangkan dari Bhayangkara FC U-19 menjadi tambahan kekuatan.
Jersey penuh identitas
Selain pemain, jersey baru turut ditampilkan. Dua wanita mengenakan jersey berwarna biru dan hitam. Dua jersey lainnya, berwarna merah dan kuning diperagakan dua orang pria.
Sesuai dengan julukannya, Serigala Margonda, serigala dipilih menjadi logo di dada kiri jersey. Pemilihan serigala didasari filosofi kebersamaan yang dimiliki, sedangkan warna biru dengan kombinasi kuning yang menjadi warna jersey utama dipilih karena warna yang sama merupakan identitas Persikad terdahulu. Selain itu terdapat detail arah panah ke atas sebagai pengharapan meningkatnya prestasi di kemudian hari.
Hitam sebagai identitas Persikad Fans juga diakomodir. Hitam menjadi dasar warna jersey yang kelak dipersiapkan untuk menjalani laga tandang. Di jersey ini terdapat aksen detak jantung sebagai tanda kehidupan dan bila diperhatikan lebih dekat, terdapat wajah garang serigala di bagian depan.
Selain biru dan hitam, terdapat jersey berwarna kuning dan merah untuk penjaga gawang. Seluruh jersey yang digunakan juga merupakan produk asli asal kota Depok.
Baca juga: Tentang Fanatisme Fans Sepak Bola
Semua persiapan yang dilakukan Persikad 1999 dilakukan guna menyongsong Liga 3 musim ini. Bahkan sebenarnya penyusunan kekutan telah dilakukan jauh hari ke belakang. Kabarnya, kepastian berlaga di Liga 3 didapat setelah Persikad 1999 mengakuisisi salah satu klub Liga 3 regional Jawa Barat musim lalu. Yang jadi misteri adalah klub mana yang diakuisisi hingga kini belum disebut secara gamblang.
Badrul Kamal selaku tokoh sepak bola kota Depok turut memberikan komentarnya. Dalam sambutan saat launching Persikad 1999, mantan wali kota Depok pertama tersebut berkeyakinan bahwa Persikad yang akan di launching pada saat sekarang ini, tidak akan kalah dengan Persikad sebelumnya.
“Melihat semangatnya, melihad tekadnya, melihat kemauannya, saya optimis bahwa persikad ke depan akan kembali berkiprah mudah-mudahan sampai kepada divisi utama,” tutup Bapak Sepak Bola Kota Depok.