Nomor punggung dan nama di belakang jersey bertujuan untuk mempermudah wasit untuk mengingat. Kadang, wasit kesulitan untuk mengingat siapa yang mencetak gol dan mempermudah kejadian lainnya.
Nomor punggung bisa jadi memiliki arti lain bagi para pesepak bola. Tak sedikit pesepak bola yang memilih nomor tertentu dengan alasan tertentu. Kami memilih delapan pesepak bola yang mengenakan nomor punggung aneh serta pemain yang memiliki alasan aneh ketika memilih nomor punggung tertentu:
Asamoah Gyan (3)
Gyan menjadi pesepak bola nyeleneh pertama. Ia adalah seorang penyerang yang memilih nomor punggung “3”. Para penyerang identik dengan nomor punggung 9, namun tidak bagi Gyan yang setia di nomor 3. Ada alasan khusus ketika ia memilih nomor 3. “Saat kamu ingin mengangkat barang berat, kamu harus menghitung sampai angka tiga sebelum mengangkat. Kalau kamu memberikan peringatan, kamu akan memperingatkan dia sebanyak dua kali, sebelum yang ketiga kamu melakukan aksi.”
B.E.B.A.S dah, Bung Gyan!
Bixente Lizarazu (69)
Lizarazu adalah salah satu bek kiri terbaik yang dimiliki oleh Prancis yang lama bermain untuk klub Jerman, Bayern München. Ia dua kali bermain di Bayern, yakni pada tahun 1997 hingga 2004 serta pada musim 2005/2006. Di kesempatan kedua membela Bayern, Lizarazu memilih menggunakan nomor punggung 69. Alasannya, ia lahir di tahun 1969, memiliki berat badan 69 kilogram, dan memiliki tinggi badan 169 sentimeter.
Mathieu Flamini (84)
Mantan gelandang Arsenal ini hijrah ke AC Milan bursa transfer tahun 2008 dengan status bebas transfer. Ia memilih nomor punggung 84, karena ia lahir di tahu 1984. Tak ada yang spesial dari alasan Flamini tersebut. Yang spesial adalah rekan satu tim Flamini kala itu, Ronaldinho, ikut memilih nomor 80 sebagai nomor punggung sesuai tahun kelahirannya juga. Inovator!
Derek Riordan (01)
Derek Riordan hijrah dari Celtic FC menuju Hibernian pada tahun 2008 dan menghabiskan tiga musim di sana. Itu merupakan kedua kalinya Riordan berbaju Hibs, karena sebelumnya Riordan sempat berbabaju Hibs di awal karier profesionalnya. Di kesempatan kedua, ia mengenakan nomor punggung 01. Saat itu, ia menginginkan nomor 10, namun nomor tersebut telah dipakai oleh Colin Nish. Ia pun diberikan nomor punggung 01 oleh tim. Musim selanjutnya, ia mengenakan nomor 10 dan Colin Nish mengenakan nomor 9.
Ivan Zamorano (1+8)
Ivan Zamorano berlabuh di Internazionale Milano pada tahun 1996 dan menghabiskan lima musim di La Beneamata. Ia bermain bersama Ronaldo Nazario dan mengenakan nomor punggung 9, sedangkan Ronaldo mengenakan nomor punggung 10. Hingga akhirnya Roberto Baggio datang dan mendapatkan nomor punggung 10. Ronaldo mengenakan nomor 9 dan Zamorano berubah menjadi 1+8. Secara ilmu matematika sih, Zamorano masih mengenakan nomor 9, ya.
Firman Utina (8+7)
Firman Utina saat itu baru saja memutuskan untuk bergabung dengan Persija Jakarta di tahun 2010. Ia menjadi salah satu rekrutan anyar Benny Dolo. Firman saat itu mengenakan nomor punggung 8+7. Firman yang identik dengan nomor punggung 15 memilih angka 8+7 karena masih ada unsur 15 dan juga karena ada saran dari sang istri. Nomor punggung 15 sendiri saat itu telah dipakai oleh Aliyuddin.
Adam Alis (9+9)
Adam Alis begitu menyukai nomor punggung 18. Demi mempertahankan nomor punggung 18, ia rela mengenakan nomor punggung 9+9 saat bermain untuk Sriwijaya FC di Piala Presiden 2018. Dilansir dari Bolanet, keputusan Adam tersebut disebabkan karena nomor punggung 18 di Sriwijaya FC telah dikenakan oleh Achmad Faris.
Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com