Turun Minum Serba-Serbi

Empat Pesepak Bola Hebat Bernomor Punggung 13

Diakui atau tidak, kehidupan ini memang menyimpan banyak sekali mitos yang timbul dari keyakinan hingga adat istiadat. Kedua hal ini pula yang lantas menjadikan mitos tersebut bisa bertahan meski perjalanan waktu sudah membawanya jauh dari sejak pertama kali dikenal khalayak.

Salah satu mitos yang amat santer di kalangan masyarakat adalah keyakinan bahwa angka 13 merupakan angka sial. Padahal, tak ada bukti ilmiah yang bisa dijadikan dasar untuk mengimani hal ini.

Dalam kepercayaan Kristiani, angka 13 adalah perlambang kesialan karena dalam Perjamuan Terakhir yang dilakukan Yesus dan para muridnya, jumlah orang yang terlibat ada 13. Dan satu di antara ke-13 orang itulah, si Yudas Iskariot, yang kemudian berkhianat kepada Yesus. Konon, hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa angka 13 dikultuskan sebagai angka sial di dunia barat.

Walau anggapan bahwa 13 merupakan angka sial masih terpelihara sampai hari ini, di dunia sepak bola angka ini justru menjadi salah satu angka yang dipilih oleh banyak pemain top karena dirasa membawa hoki.

Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:

Michael Ballack

Siapa yang tak mengenal figur yang satu ini? Pada medio 2000-an silam, Ballack merupakan salah satu gelandang paling beken sejagad raya. Baik di level klub maupun tim nasional Jerman, sosok yang satu ini selalu menjadi sentral permainan dan ikonik dengan nomor punggung 13.

Di sepanjang karier profesionalnya sebagai pesepak bola, Ballack memiliki segudang prestasi. Antara lain empat kali memenangi Bundesliga Jerman, tiga Piala Jerman, satu Piala Liga saat merumput di tanah air bareng Kaiserslautern dan Bayern München, serta tiga Piala FA dan masing-masing satu titel Liga Primer Inggris, Piala Liga dan Community Shield tatkala merantau di Inggris bersama Chelsea.

Sayangnya, Ballack justru gagal memberi gelar-gelar prestisius pada saat membela timnas Jerman di beberapa turnamen wahid. Pencapaian terbaiknya hanyalah predikat runner-up yang didapat di Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2008.

Douglas Maicon

Sejak namanya mencuat bersama AS Monaco di panggung Ligue 1, sosok pesepak bola yang melegenda bersama Internazionale Milano ini memang sangat identik dengan nomor punggung 13. Walau sempat berganti nomor punggung ketika bermain untuk Manchester City, kini Maicon kembali mengenakan seragam tempur Avai di Liga Brasil Serie A dengan nomor punggung 13.

Memulai debut pada tahun 2001 yang lalu, Maicon telah berhasil mengumpulkan banyak sekali gelar bergengsi, baik bersama klub maupun tim nasional Brasil. Rinciannya adalah dua titel Campeonato Mineiro dan masing-masing satu titel Liga Brasil dan Copa do Brasil saat membela Cruzeiro serta empat Scudetto, tiga Piala Super Italia, sepasang trofi Piala Italia dan masing-msasing satu gelar Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub bareng Inter.

Di level timnas, Maicon juga sukses menggondol beberapa trofi mayor semisal dua buah Copa America dan sepasang Piala Konfederasi. Sebuah pencapaian yang sangat gemilang bagi sosok yang kini telah berusia 36 tahun ini.

Thomas Müller

Raumdeuter alias penafsir ruang, itulah julukan yang Muller sematkan kepada dirinya sendiri. Bukan tanpa alasan Muller memilih nickname itu karena sosok berpostur 186 sentimeter ini memang lihai dalam membaca permainan serta melihat adanya ruang dan mengambil tempat di ruang tersebut pada momen yang tepat. Kemampuan ini membuatnya menjadi sosok yang sangat berbahaya ketika beraksi di atas lapangan hijau. Pemain yang awet menekuni karier bersama Bayern München ini juga sangat identik dengan kostum bernomor punggung 13 bersama timnas Jerman.

Selayaknya nama-nama sebelumnya, prestasi Muller pun sangat gemilang di timnas Jerman. Ia masuk pada generasi emas Der Panzer yang menghentak di Piala Dunia 2010 bersama Mesut Özil, Sami Khedira, dan Toni Kroos. Di ajang tersebut, ia juga menjadi pencetak gol terbanyak. Dan empat tahun berselang, dengan generasi emas Jerman yang semakin matang, Muller menjadi juara dunia.

Alessandro Nesta

Walau telah merasakan debut profesionalnya di awal 1990-an, nama Nesta baru saya ketahui di pengujung periode tersebut. Mengenakan jersey Lazio, Nesta muncul sebagai representasi bek tengah andal dari Italia. Kemampuannya diakui sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola Negeri Spaghetti bahkan sampai detik ini.

Sebagai pemain jempolan, Nesta pun memiliki banyak gelar prestisius di sepanjang kariernya, naik saat membela Lazio maupun dalam balutan kostum AC Milan. Jika dihitung, Nesta memiliki tiga titel Scudetto dan Piala Italia, empat gelar Piala Super Italia, dua trofi Liga Champions, tiga Piala Super Eropa plus masing-masing satu Piala Winners dan Piala Dunia Antarklub.

Populer sebagai pemakai nomor punggung 13, Nesta yang memiliki 78 caps bareng Gli Azzurri juga berhasil merengkuh trofi Piala Dunia ketika mengenakan seragam timnas pada tahun 2006 silam.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional