Nasional Bola

Beda Cara Persib Bandung dan Bali United Atasi Kebuntuan Serangan

Hasil akhir laga antara Persib Bandung berhadapan dengan Bali United di luar dugaan. Alih-alih akan terjadi banyak gol, laga antara kedua tim tersebut berakhir imbang 0-0 dalam laga yang digelar di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (21/09).

Kedua tim sebenarnya butuh kemenangan. Bali United membutuh tiga poin untuk bisa terus menekan Bhayangkara FC yang ada di puncak klasemen Go-Jek Traveloka Liga 1. Sementara tim Maung Bandung membutuhkan poin penuh untuk bisa merangsek ke papan tengah.

Tetapi laga justru berjalan sulit bagi kedua tim. Tidak ada gol yang tercipta selama 90 menit. Bali bahkan hanya bisa melepaskan satu tembakan saja ke gawang Persib yang dikawan Muhammad “Deden” Natsir. Hal yang menarik perhatian dari laga tersebut adalah perbedaan cara kedua tim mengatasi kebuntuan serangan.

Bali United yang datang sebagai tim tamu dan sedang berada dalam tren yang positif, sebenarnya memulai laga dengan lebih luwes. Para pemain tim Serdadu Tridatu tampak sangat menikmati pertandingan di menit-menit awal. Tetapi lini pertahanan Maung Bandung yang dikomandoi Achmad Jufriyanto tampil cukup disiplin. Penampil terbaik di lini tersebut adalah Henhen Herdiana. Henhen tampil lugas dan disiplin sepanjang pertandingan. Ia berhasil mematikan pergerakan Nick van der Velden.

Pelatih Widodo Cahyono Putro kemudian bereaksi dengan memasukan Stefano Lilipaly. Pemain blasteran Indonesia-Belanda ini dimasukan Widodo menggantikan van der Velden karena serangan tim buntu di area yang dikawal Henhen.

Sementara itu, area tengah Persib memang lebih berlubang dikarenakan Kim Kurniawan yang ditugaskan sebagai holding milfielder bermain terlalu ke depan, sehingga meninggalkan ruang di antara lini tengah dan empat pemain bertahan.

Bahkan ketika Widodo memasukan Gede Sukadana pun, sebenarnya untuk tujuan terus menggempur lini pertahanan Persib. Ia ingin anak-anak asuhnya terus menggempur area tengah. Yabes Roni pun lebih banyak menggiring bola di area tengah ketimbang sektor sayap yang menjadi spesialisasinya. Sebuah reaksi yang sangat baik dari pelatih asal Gresik ini melihat keadaan timnya.

Sementara itu, Persib baru bereaksi di jelang pertandingan berakhir. Setelah terus buntu menyerang, mereka akhirnya memasukan Lord Atep. Yang agak mengherankan adalah, Persib terus menggempur area kanan pertahanan Bali yang dikawal oleh Hasyim Kipuw. Padahal bek asal Tulehu itu tampil cukup baik sepanjang pertandingan.

Sementara sektor kiri yang diisi oleh Ricky Fajrin yang masih tampak kikuk kembali dimainkan di posisi tersebut, justru tidak dieksploitasi. Padahal Fajrin juga sudah menerima kartu kuning karena menjegal Febri Hariyadi.

Meskipun demikian, nyatanya reaksi bagus yang dilakukan oleh coach Widodo tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap hasil pertandingan. Karena pada akhirnya, sebaik apapun strategi yang dicanangkan, andai tidak membawa kemenangan bagi tim, tentu rasanya percuma saja.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia