Turun Minum Serba-Serbi

Tiga Pemain Senior Lechia Gdansk yang akan Membawa Egy Maulana Vikri Berkembang

Salah satu alasan Egy Maulana Vikri hijrah ke Lechia Gdansk adalah karena ia menginginkan bermain di tim utama. Bermain di tim utama dan bermain bersama para pemain senior akan membuat ilmu yang didapatkan Egy bertambah. Karena sejatinya, yang dicari Egy tak hanya prestasi, melainkan ilmu untuk bisa berkembang lebih baik lagi.

Maka dari itu, ketika di Polandia, tepatnya di klub Lechia Gdansk, Egy harus mendapatkan senior di atas lapangan yang bisa membantu dia berkembang. Di Lechia sendiri terdapat dua pemain yang bermain untuk timnas Polandia. Selain itu, ada juga nama Milos Krasic, eks pemain Juventus.

Slawomir Peszko

Peszko merupakan seorang penyerang sayap. Ia bisa dimainkan di kedua sayap. Dengan kaki kuat adalah kaki kanan, Peszko lebih sering bermain di posisi sayap kiri. Ia saat ini berumur 33 tahun dan pernah bermain di tiga kompetisi di Eropa, yakni di Liga Polandia bersama Lechia Gdansk dan Lech Poznan, di Championship bersama Wolverhampton Wanderes, dan di Bundesliga bersama FC Köln.

Bersama FC Köln, Peszko bermain sebanyak 90 kali dengan mencetak 5 gol dan 21 asis. Torehan terbaik di kariernya adalah saat berseragam Lechia. Ia baru masuk di musim 2015/2016 dan bermain sebanyak 73 kali dengan mencetak 7 gol dan 17 asis. Peszko debut di timnas Polandia di tahun 2008 saat menang melawan Republik Irlandia di laga persahabatan. Terakhir kali ia bermain di timnas pada Maret tahun lalu. Telah bermain sebanyak 43 kali dengan mencetak dua gol dan satu asis untuk Polandia, Peszko akan menjadi salah satu tandem ideal bagi Egy di lini tengah.

Rafal Wolfski

Jika Peszko lama bermain di Bundesliga, maka Wolfski menghabiskan sebagian kariernya di Italia. Setelah mengenyam pendidikan di akademi Legia Warsawa, Wolfski yang bermain apik di Legia, mencetak 8 gol dan 4 asis dalam 38 laga, direkrut oleh Fiorentina dengan mahar 3,6 juta paun.

Selama di Fiorentina, Wolfski lebih sering dipinjamkan. Praktis, ia hanya bermain sebanyak 16 kali dengan mencetak 1 gol dan 2 asis di Fiorentina. Ia menjalani masa pinjaman di Bari, KV Mechelen, klub Belgia, dan Wisla Krakow.

Dan pada Juli 2016 lalu, ia diboyong Lechia dari Fiorentina dengan mahar 450 ribu paun. Musim lalu, Wolfski menjadi salah satu tulang punggung Lechia. Bermain sebanyak 36 kali, ia mencetak 2 gol dan memberikan 7 asis bagi kawan-kawannya. Di musim ini, ia lebih sering keluar-masuk meja operasi dengan hanya bermain sebanyak 11 kali.

Wolfski membela timnas Polandia sejak junior, mulai dari U-19 hingga U-21 dan telah debut di timnas Polandia pada tahun 2012 yang lalu di umur 19 tahun. Jalan karier Wolfski sedikit banyak memiliki kemiripan dengan Egy. Bermain apik sedari kecil, bermain di timnas, dan merantau.

Milos Krasic

Nama terakhir ini bukanlah nama yang asing di telinga. Ia pernah bermain di Juventus dan memiliki karier paling mentereng di antara pemain lainnya. Karena selain Juventus, Krasic juga pernah bermain untuk CSKA Moskow, Fenerbache, dan Bastia.

Di CSKA Moskow, ia juga pernah bermain di Liga Champions, bahkan sampai di babak 8 besar. Sebuah pengalaman yang tak semua pesepak bola dapatkan. Penampilan apiknya di CSKA membawa Krasic menuju ke Italia.

Di Juventus, ia bertahan selama dua musim saja sebelum menuju ke Turki bersama Fenerbache yang hanya bertahan semusim sebelum akhirnya dipinjamkan ke Bastia. Di akhir musim 2014/2015, ia diboyong ke Lechia dari Fenerbache.

Di Lechia-lah Krasic menemukan kembali performa terbaiknya. Selama dua musim lebih, ia bermain sebanyak 80 kali dengan mencetak 7 gol dan 15 asis. Ia menjadi salah satu tumpuan Lechia di lini serang.

Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com