Dunia Asia

Mengenal Tampines Rovers, Lawan Bali United di Kualifikasi Liga Champions Asia

Bali United akan memulai petualangan mereka di kompetisi Liga Champions Asia pada 16 Januari nanti. Tim Serdadu Tridatu akan bertanding di babak kualfikasi wilayah Timur, berhadapan dengan klub asal Singapura, Tampines Rovers.

Tentunya, sepak bola Singapura masih begitu asing untuk publik sepak bola Indonesia. Meskipun sebenarnya, cukup banyak pemain dari negara kepulauan tersebut yang sempat bermain di Tanah Air. Bahkan pemain dengan status legiun asing Asia pertama yang bermain di Indonesia adalah duo Singapura, David Lee dan Fandi Ahmad, yang bermain untuk tim NIAC Mitra Surabaya.

Berikut kami berikan uraian terkait kesebelasan yang akan dihadapi Bali United di babak pertama kualifikasi Liga Champions Asia 2018, Tampines Rovers FC:

Juara lima kali Liga Singapura

Berjuluk The Stags atau Rusa Jantan, yang juga tergambar dalam logo tim, Tampines Rovers merupakan salah satu tim elite di sepak bola Singapura. Mereka ambil bagian ketika kompetisi modern sepak bola Singapura, atau yang kita kenal sebagai S-League saat ini, dibentuk pada tahun 1996. Tampines bersama kesebelasan-kesebelasan lain seperti Singapore Armed Force FA (sekarang Warrios FC), dan Geylang United (kini Geylang International), merupakan tim-tim yang bermain di era awal S-League dan masih bertahan hingga saat ini.

Tampines mengoleksi lima gelar juara S-League yang mereka raih pada tahun 2004, 2005, 2011, 2012, dan 2013. Atau dengan kata lain, mereka adalah tim “asli” Singapura terakhir yang berhasil menjadi juara di kompetisi tersebut, hingga kemudian didominasi oleh tim-tim “tamu”. The Stags juga mengoleksi tiga gelar juara Piala Singapura pada edisi 2002, 2004, dan 2006.

Berstatus tim elite di kancah sepak bola Singapura, Tampines juga sempat diperkuat oleh nama-nama besar seperti Noh Alam Shah, Ridhuan Muhammad, Rafi Ali, Quah Kim Song, Ho Kwang Hock, Nazri Nasir, Justin Morais, dan Quah Kim Lye. Bahkan penyerang naturalisasi legenderasis Singapura, Aleksandar Duric, mengakhiri kariernya di sini. Dan seperti yang diketahui juga, bahwa mantan pemain sayap Liverpool, Jermaine Pennant, sempat bermain di tim yang bermarkas di Tampines Hub ini.

Bagaimana kekuatan Tampines musim ini?

Kondisi internal klub yang sedang agak sulit sempat membuat direksi Tampines melakukan pemangkasan terhadap skuat dan staf kepelatihan mereka. Meskipun demikian, nyatanya kekuatan The Stags tidak berkurang. Musim lalu mereka kembali menempat posisi runner-up Liga Singapura, dengan mengumpulkan 54 poin dari 24 pertandingan.

Nama-nama pemain senior seperti Khairul Amri, Fazrul Nawaz, Afiq Yunos, Daniel Bennet, serta kapten tim, Mustafic Fachrudin, masih menjadi andalan. Mereka juga tetap kuat meskipun gelandang Shahdan Sulaiman dipinjamkan ke Melaka United untuk kompetisi mendatang.

Skema 4-2-3-1 sepertinya masih jadi andalah pelatih Jürgen Raab asal Jerman. Permainan cepat serta menekan juga menjadi ciri khas The Stags di bawah arahan mantan asisten pelatih Borussia Mönchengladbach ini. Dua legiun asing, Jordan Webb, dan Ryutaro Megumi, akan menjadi tumpuan serangan Tampines untuk membongkar pertahanan lawan dengan kecepatan mereka. Dua penyerang senior, Khairul Amri dan Fazrul Nawaz, juga patut diwaspadai.

Bali United memiliki peluang yang sangat bagus untuk menaklukkan Tampines. Skuat asuhan Widodo C. Putro memiliki materi yang jauh lebih baik. Permainan cepat menjadi kunci seandainya Serdadu Tridatu ingin mengalahkan The Stags. Area tengah menjadi sasaran empuk, mengingat Shahdan Sulaiman hengkang, dan jantung pertahanan diisi oleh dua pemain yang sudah mulai uzur, Mustafic dan Bennet. Widodo bisa menggunakan kecepatan para pemain seperti Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, dan Kevin Brands, untuk menerobos pertahanan Tampines.

Yang selanjutnya mesti diperhatikan oleh Widodo adalah soal demam panggung, karena ini merupakan kesempatan perdana Bali United tampil di level internasional. Seandainya para penggawa Bali United tidak mampu mengatasi kegugupan mereka, justru hasil pertandingan akan berakhir tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karena lawan mereka, Tampines Rovers, adalah tim yang sudah berpengalaman tampil di kompetisia Asia.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia