Eropa Inggris

Usaha Mendaftar Calon Pengganti Santi Cazorla

Seperti yang saya takutkan, ketika menanyakan siapa pengganti Santi Cazorla kepada followers @arsenalskitchen di Twitter, kebanyakan akan menjawab pemain dengan spesifikasi yang mirip. Ia harus jago menggiring bola, bisa melewati dua atau tiga pemain, hingga rata-rata, bertubuh kecil. Salah satu akun Twitter bahkan menjawab Lorenzo Insigne bisa menggantikan peran Cazorla. Ada-ada saja.

Nama yang paling “populer” diajukan hampir 20 akun Twitter adalah Isco Alarcon, diikuti Jack Wilshere. Begini, nama pertama itu tengah menikmati masa-masa yang menyenangkan bersama Real Madrid. Isco tengah berada dalam performa terbaik dan bermain di hampir setiap pertandingan.

Jika sudah begitu, apakah masuk akal apabila ia akan dengan rela mengganti seragam Real Madrid menjadi Arsenal? Jika Isco tengah berada dalam performa terbaik, apakah Zinedine Zidane akan dengan rela melepasnya begitu saja? Lantas, ini yang paling penting, jika Danny Drinkwater dibanderol 40 juta paun, maka berapa harga jual seorang Isco?

Nah, untuk Jack Wilshere, saya tidak akan berkomentar lebih panjang karena sudah terlalu sering saya menjelaskan perihal situasi pemain asal Inggris tersebut. Apakah Wilshere bisa “berperan” seperti Cazorla? Bisa saja, jawab saja. Tetapi, akan selalu ada “tetapi” untuk khasus Wilshere dan pembaca, terutama followers @arsenalskitchen tentu (seharusnya) tahu alasannya.

Nah, berikut beberapa nama yang menurut saya memang masuk akal dimasukkan ke dalam daftar pemain yang mungkin bisa menggantikan peran Cazorla:

Piala Konfederasi 2017
Leon Goretzka (Jerman).

Leon Goretzka

Yang menarik dari pemain muda asal Jerman ini adalah kontraknya tinggal menyisakan satu musim saja. Kontrak Goretzka akan habis pada bulan Juni 2018. Maka, jika memang hendak memboyong Goretzka di bulan Januari nanti, Arsenal tak akan mengeluarkan banyak biaya. Schalke, sebagai pemilik tentu tak ingin kehilangan pemain berusia 22 tahun tersebut secara gratis. Akun dengan nama @yosephusardean memberikan pendapatnya:

Potensi. Memang benar, potensi Goretzka sangat benar. Ia masih muda dan tentu akan berkembang lagi. Namun, tentu sulit untuk mencari dasar argumen bahwa Goretzka akan menjadi upgrade Aaron Ramsey karena keduanya pemain dengan ciri yang berbeda. Yang pasti, kemampuan individunya sangat menarik.

Tinggi badan Goretzka mencapai 189 sentimeter, membuat keberadaannya di tengah lapangan sangat terasa. Ia bisa bermain di tiga posisi, gelandang bertahan, tengah, dan gelandang kanan. Kemampuannya bermain di lebih dari satu posisi tentu menarik untuk keperluan perubahan taktik di tengah pertandingan.

Sebagai gelandang bertahan, kemampuan Goretzka cukup lengkap. Ia “tukang tekel” yang cerdik, jarang membuat pelanggaran yang tak perlu. Terbantu postur tubuhnya, Goretzka juga sangat baik ketika menahan tendangan lawan. Dasar pembacaan pertandingan juga turut membantu kemampuannya ini.

Meski terlihat bongsor, Goretzka cukup luwes ketika menguasai bola. Teknik bolanya sangat baik dengan kemampuan mengumpan yang bisa diandalkan. Goretzka tidak mudah panik ketika menguasai bola di wilayah sendiri, membuatnya bisa menjadi opsi yang menarik sebagai opsi membangun serangan selain lewat Granit Xhaka.

Memboyong Goretzka akan cukup sulit. Bukan karena soal harga, melainkan deretan peminat, mulai dari Barcelona hingga Tottenham Hotspur. Dan tentu saja, ketika berbicara pemain muda Jerman yang potensial, di balik punggungnya, Bayern München akan selalu mengintai. Pun konon Goretzka punya kesepakatan verbal dengan raksasa Bavaria tersebut.

Özyakup gagal menembus tim utama Arsenal

Oğuzhan Özyakup

Jika mencoba realistis, Özyakup bisa menjadi pilihan yang menarik. Kapten Besiktas tersebut sudah diberitakan akan hengkang di bulan Januari 2018 nanti, dan kebetulan, Arsenal dijagokan menjadi tambatan karier selanjutnya. Harganya pun sangat murah, hanya 10 juta euro. Harga yang sangat menarik menurut akun Twitter @edwinner__aulia:

Salah satu kelebihan Özyakup adalah kemampuannya mengatur tempo. Usianya sudah di angka matang, 25 tahun, dan pengalaman pemain asal Turki ini sudah cukup banyak. Ia pernah bermain di Inggris dan Belanda. Pengalaman yang bertumpuk membuat Özyakup lebih matang di lapangan, menjadi jeli kapan harus mengumpan dan kapan harus melakukan penetrasi menggunakan teknik giringan bola yang baik.

https://www.youtube.com/watch?v=Uwcdq7MhrR0

Seiring bertambahnya pengalaman pula, Özyakup semakin nyaman untuk turun ke bawah, menjemput bola, dan memulai satu fase serangan. Visi dan kemampuan mengatur tempo tentu menjadi atribut yang menarik untuk Arsenal. Dengan dua kaki yang hidup, Özyakup cukup nyaman menyebar bola ke dua sisi lapangan. Plus, dia adalah eks alumnus akademi Arsenal.

Julian Weigl
Julian Weigl

Julian Weigl

Untuk nama itu, nampaknya saya tak perlu panjang lebar menjelaskan mengapa ia bisa menggantikan Cazorla.

https://www.youtube.com/watch?v=No2uR40vdWE

Julain Weigl adalah salah satu pemain muda terbaik tahun 2016. Usianya masih 22 tahun namun sudah menunjukkan kedewasaan seorang gelandang veteran. Dan saya memutuskan tidak ada salahnya berangan-angan Arsenal mendatangkan “nama besar” demi mencari penerus Cazorla.

Tentu, akun Twitter @harisdimasadity akan setuju dengan pilihan saya.

Usaha mendatangkan Weigl akan sangat berat. Yang pertama tentu soal harga, di mana nilai transfer hingga 50 juta paun pun masih layak untuk disematkan kepada pemuda asal Jerman ini. Pun, di bursa transfer, jika Weigl tersedia, hampir semua klub besar akan mengantre mendapatkan tanda tangannya.

Menyeleksi tiga pemain di atas bukan hal yang mudah. Banyak nama gelandang yang juga punya potensi menggantikan Cazorla. Namun setidaknya, ketiga pemain di atas memenuhi syarat berikut:

Jika masih bermain menggunakan tiga bek dalam skema 3-4-2-1, tentu dibutuhkan gelandang baru dengan spesifikasi bisa bertahan, mampu membangun serangan sebagai alternatif Granit Xhaka, punya teknik umpan yang bisa diandalkan, punya pemahaman taktik yang baik, dan punya stamina yang mumpuni seperti Aaron Ramsey.

Gelandang yang baru tidak harus bisa melakukan slalom melewati beberapa pemain seperti Cazorla. Ia tak harus bisa melakukan penetrasi dengan menggiring bola, karena tidak selalu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan taktik dan cara bermain. Maka, untuk mencari pengganti Cazorla, supaya lebih mudah, jangan membandingkan kemampuan individu, tetapi dari kaca mata kebutuhan taktik.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen