Nasional Bola

Adu Jeli Jacksen F. Tiago dan Robert Rene Alberts di Kandang Barito Putera

PSM Makassar yang datang ke kandang Barito Putera dengan mengusung misi tiga poin harus gigit jari. Tiga poin yang mereka targetkan demi mempermudah meraih gelar juara harus pupus karena pertandingan berakhir dengan skor 2-2. Pertandingan yang berlangsung seru ini berjalan sangat apik karena memperlihatkan kelihaian para pelatih kedua tim dalam mengatur strategi.

Duel yang terjadi di Stadion 17 Mei, Banjarmasin ini benar-benar menampilkan adu kepintaran kedua juru taktik, yaitu Jacksen F. Tiago di Barito dan Robert Rene Alberts di PSM. Tuan rumah Laskar Antasari unggul duluan pada menit ke-21. Akselerasi tajam Rizky Pora yang kemudian mengirim umpan silang ke kotak penalti PSM disambut baik dengan tembakan keras Dedy Hartono. Tuan rumah pun unggul duluan 1-0.

Di sini terlihat kejelian Jacksen dalam mengeksploitasi kelemahan pemain-pemain belakang PSM. Di babak pertama, Rizky Pora yang memang memiliki kecepatan dan olah bola mumpuni, terlihat beberapa kali berpindah sektor operasi. Sesekali ia bermain di sayap kanan sebelum akhirnya nyaman menggempur di sayap kiri. Ia akhirnya sanggup memanfaatkan kelemahan bek kanan PSM, Zulkifly Syukur, yang sering terlambat menutup pertahanan.

Namun, kontra strategi yang sama juga dilakukan Robert Alberts. Pemain sayap terlincah PSM, M. Rahmat, juga memperoleh tugas yang sama seperti Rizky Pora. Terlihat bebrapa kali Rahmat berganti posisi dengan Zulham Zamrun di sektor kanan dan kiri pertahanan lawan. Meski demikian, tim tamu baru bisa menyamakan kedudukan di injury time babak pertama.

Zulham melepaskan sepakan first time yang melengkung dan tak bisa diselamatkan kiper Barito, Adhitya Harlan. Gol yang cukup indah tersebut membuat PSM sukses menyamakan skor 1-1 sebelum peluit tanda istirahat dibunyikan.

Baru dua menit laga babak kedua bergulir, giliran tim tamu berbalik unggul melalui gol indah lainnya yang dicetak Ferdinand Sinaga. Kelengahan barisan belakang Barito dimanfaatkan playmaker asal Belanda, Wiljan Pluim, untuk melepaskan umpan lambung ke depan yang langsung dikejar Ferdinand.

Dengan sebuah tendangan first time berkelas, bola yang melesat ke gawang Barito lagi-lagi tak mampu diselamatkan Adhitya. Meski sempat ditepis oleh penjaga gawang, bola tetap bergulir ke dalam gawang dan membawa PSM untuk sementara unggul 2-1.

Tertinggal 1-2 membuat Jacksen kembali bereaksi. Ia memutuskan untuk mengganti Dedy Hartono dengan Gavin Kwan Adsit pada menit ke-66. Kejelian Jacksen ini lagi-lagi berbuah manis. Sang pemain pengganti sukses mencetak gol yang menyamakan kedudukan.

Tak sampai sepuluh menit berada di lapangan, Gavin yang biasanya berposisi sebagai bek kanan ini melakukan tusukan hingga daerah pertahanan PSM sebelah kanan. Pemain tim nasonal Indonesia U-22 ini lalu melepaskan tembakan mendatar sebelum para pemain bertahan PSM bereaksi. Bola yang meluncur deras ke sisi kanan gawang PSM tak mampu ditahan kiper Rivky Mokodompit.

Skor 2-2 yang bertahan hingga pertandingan usai bukan hanya satu-satunya bukti menariknya laga ini. Sepanjang 90 menit, tak satu pun kartu dikeluarkan wasit, pertanda pertandingan ini bebas dari pelanggaran berat atau berbagai jenis kecurangan pemain. Tak terlihat juga aksi protes berlebihan dan tindakan mengulur-ulur waktu dari kedua tim. Wasit Chris Griffiths Jones asal Australia juga memimpin pertandingan dengan sangat baik.

Raihan satu poin sudah cukup membuat PSM mampu menggeser Bhayangkara FC dari puncak klasemen. Di lain pihak, Barito tetap bertahan di urutan tujuh klasemen pekan ke-32.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.