Nasional Bola

Takhta Juara Liga 1 Ada di Tangan Barito Putera

Keberhasilan menahan imbang Bali United membuat Barito Putera tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir. Bahkan, dalam laga kontra Bali United kemarin sore (25/10), Barito nyaris meraih kemenangan ketiganya secara beruntun jika Sylvano Comvalius tidak mencetak gol di masa injury time babak kedua.

Barito Putera memang luar biasa dalam dua bulan terakhir. Di putaran kedua sejauh ini, belum ada satu pun tim lima besar di klasemen Liga 1 yang sanggup meraih poin penuh dari tim asal Banjarmasin ini. Persija Jakarta dan Bhayangkara FC dikalahkan 1-0, kemudian Persipura Jayapura dan Bali United ditahan imbang 1-1. Sisanya, PSM Makassar dan Madura United akan mereka hadapi dalam dua pekan ke depan.

Itulah mengapa tim berjuluk Laskar Antasari ini dapat menjadi penentu gelar juara Liga 1 yang akan berakhir pada pertengahan November. Siapapun yang dapat meraih tiga poin dari Barito Putera, peluang juara mereka akan tetap terbuka lebar. Namun jika gagal mendulang poin penuh, jalan terjal akan langsung menyambut di depan mata.

Dimulai dari pekan depan, Barito Putera akan menjamu PSM di Stadion 17 Mei. Di pertemuan pertama pertandingan berakhir imbang 1-1, dan kini Juku Eja datang dengan beban yang tinggi. Harus menang, karena jika gagal, tim asuhan Robert René Alberts akan memburu gelar juara dengan jadwal yang sangat berat.

Setelah melawat ke kandang Barito Putera, PSM akan menjamu Bali United dan Madura United. Meski dua partai super besar tersebut dilakukan di partai kandang, bukan jaminan bahwa tuan rumah akan menang mudah. Keduanya masih bersaing di tangga juara saat ini, dan tak peduli siapapun lawannya, baik di kandang maupun tandang, tiga poin wajib didapat.

Kemudian bagi Madura United yang akan menjamu Barito Putera di pekan ke-33, mereka juga wajib memenangi laga ini, karena perebutan gelar juara diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim. Di pertemuan pertama, mereka juga gagal menaklukkan anak asuh Jacksen F. Tiago karena imbang 2-2. Kalaupun saat itu Madura United sudah terlempar dari tangga juara, setidaknya mereka masih bisa mengamankan posisi di zona Piala AFC.

Tajamnya para penghuni lini kedua serta meratanya sumber gol menjadi kekuatan utama Barito Putera musim ini. Rizky Pora menjadi yang paling produktif dengan sumbangan 9 gol, diikuti oleh Douglas Packer (6 gol), dan Matias Cordoba (4 gol). Bahkan, Dandi Maulana yang berposisi di bek kanan pun juga memiliki jumlah gol yang sama dengan Cordoba.

Selain itu, kesebelasan berbaju kuning ini juga menjadi salah satu tim yang paling melelahkan untuk dihadapi. Dengan postur para pemainnya yang berada di atas rata-rata, coach Jacksen kerap menerapkan pola permainan bola-bola atas yang menguras fisik pemain lawan untuk banyak melompat dan beradu fisik di bola atas.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.