Nasional Bola

Calon Juara Liga 1: Bali United

Bali United mengalami perkembangan yang luar biasa setelah kemunculan mereka pada tahun 2015 lalu. Berkembang dari sekadar tim kuda hitam, di Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini, Bali United menjadi salah satu kandidat juara. Harus diakui bahwa pencapaian tim berjuluk Serdadu Tridatu di musim kompetisi edisi kali ini adalah sesuatu yang mengejutkan.

Skuat asuhan Widodo Cahyono Putro memang kalah dari saingan berat mereka Bhayangkara FC di pekan pertandingan ke-27 lalu. Akan tetapi, selisih poin antara keduanya hanya berjarak empat poin, dan masih ada tujuh pertandingan tersisa. Maka peluang Bali United untuk merengkuh gelar juara nasional pertama mereka tentu masih terbuka lebar.

Berikut kami ulas peluang Bali United di sisa kompetisi, dan apa yang membuat mereka menjadi sangat berbahaya:

Kredit: Bali United

Kelebihan

Lini serang adalah kekuatan utama Bali United. Pelatih Widodo C. Putro benar-benar mengaplikasikan pengalaman ketika masih aktif bermain yang ia miliki kepada skuat asuhannya. Sejauh ini, Bali United merupakan tim paling produktif di Liga 1. Hingga pekan pertandingan ke-27 saja, mereka sudah berhasil menyarangkan 58 gol.

Meskipun demikian, ada catatan unik soal produktivitas gol dari Bali United. Di antara tim lima besar klasemen, Bali United justru menjadi tim yang paling sedikit melepaskan tendangan ke arah gawang. Sejauh ini, Irfan Bachdim dan kawan-kawan hanya melepaskan 123 tendangan ke arah gawang. Jauh di bawah catatan Bhayangkara FC (141 tendangan), Madura United (139 tendangan), PSM Makassar (152 tendangan), dan Persipura Jayapura (128 tendangan). Dapat disimpulkan bahwa Bali United memiliki konversi gol yang paling tinggi ketimbang kontestan lainnya. Efektivitas menjadi kunci keberhasilan Bali United dalam melakukan penyerangan.

Selain memiliki stok yang melimpah di area penyerangan, di mana Bali United memiliki banyak sekali pemain di sektor penyerangan mulai dari Sylvano Comvalius, Nick van der Velden, hingga Stefano Lilipaly yang baru saja didatangkan. Bahkan, Bali United bahkan sampai mesti meminjamkan I Made Wirahadi ke PSMS Medan karena kelebihan stok penyerang.

Perubahan peran Irfan Bachdim oleh coach Widodo juga menjadi salah satu alasan mengapa tim ini bisa tampil begitu produktif. Coach Widodo tidak menempatkan Irfan di sektor gelandang serang, posisi natural Irfan sejak lama. Ia justru menempatkan Irfan di posisi penyerang sayap atau penyerang lubang. Dalam wawancara eksklusif kepada Football Tribe Indonesia, coach Widodo mengaku bahwa Irfan lebih cocok ditempatkan di posisi tersebut karena memiliki naluri gol yang sangat berbahaya ketimbang membagi bola sebagai gelandang serang.

Previous
Page 1 / 4