Suara Pembaca

Mengenal Tariq Lamptey, Si Gesit yang Mempesona

Berbicara mengenai peran bek yang identik dengan tugas membantu serangan nama Tariq Lamptey tengah menjadi sorotan karena full-back muda Brighton & Hove Albion tersebut tampil memukau berkat performa impresifnya di Liga Primer Inggris.

Permainan sepak bola modern di era sekarang yang atraktif membuat peran pemain belakang juga menjadi sorotan. Peran seorang bek tidak hanya bertugas menjaga pertahanan, namun dituntut juga untuk membantu penyerangan.

Peran bek di masa kini menjadi perhatian penting oleh para pelatih untuk menjalankan strategi agar membantu intensitas serangan tim demi mencapai kemenangan.

Lamptey yang sebelumnya merupakan pemain akademi Chelsea, didatangkan The Seagulls seharga 3,3 juta euro pada 31 Januari 2020 silam. Kedatangan Lamptey ke Amex Stadium menjadi amunisi tambahan pada posisi bek kanan skuad Graham Potter.

Menurut sang pelatih, pemain yang bermana lengkap Tariq Kwame Nii-Lante Lamptey ini memiliki kecepatan luar biasa saat transisi menyerang serta kecepatan untuk turun ke belakang dalam bertahan.

Pengaruh Lamptey terhadap kontribusi timnya tidak perlu diragukan. Dia tidak hanya menggunakan kecepatannya untuk membuat orang terkagum, tetapi dia menggunakannya untuk menciptakan banyak peluang, meredam serangan, dan membantu rekan satu timnya.

Meskipun hanya berpostur 164 cm, Lamptey dapat memaksimalkan skill yang dia punya. Kecepatan menjadi senjata utama dalam membongkar jantung pertahanan musuh.

Terlihat dengan kecepatan berlarinya yang mencapai top speed hingga 36,6 km/jam yang ia lakukan saat The Seagulls menang atas Newcastle United. Kemudian bicara soal distribusi bola, operan sukses Lamptey berada di 78%, statistik ini juga didukung dengan kemampuan dribelnya rata-rata 1,2 dribel per laga.

Gaya bermain Brighton yang agresif, dengan bertumpu pada kedua wingback mereka untuk melakukan serangan membuat Lamptey sangat diandalkan. Brighton pun dominan membangun serangan melalui sisi sayap kanan yang diisi oleh Lamptey untuk menciptakan berbagai peluang dan gol.

Momentum serangan yang selalu dilakukan lewat sisi kanan, menjadi bukti bahwa Lamptey dengan kecepatannya dapat melakukan overlap dan memberikan umpan tarik maupun umpan silang. Dengan gaya permainan seperti itu, ia menjadi offensive full-back yang patut diperhitungkan.

Absennya pemain yang sudah mencetak 1 gol dan 1 asis tersebut akibat cedera hamstring tentu menjadi kerugian bagi Brighton yang hingga kini masih berada di peringkat 17 klasemen. Mengingat Lamptey selalu mendapat kepercayaan oleh Graham Potter untuk mengisi skuad utama The Seagulls.

BACA JUGA: Everton dan Koleksi Bek Sayap Berkualitas

Selain piawai dalam membantu serangan, pemain berusia 20 tahun tersebut juga memiliki kemampuan bertahan yang baik. Lamptey tercatat melakukan intersep dengan rata-rata 1,7 intersep per laga untuk memotong aliran bola serta berhasil melakukan 9 sapuan.

Jumlah tekel yang dilakukan Lamptey tercatat rata-rata 1,5 tekel per laga. Statistik ini juga ditambah dengan persentase tekel  sukses mencapai 53%, yang sudah cukup baik. Lamptey sendiri kini masih menepi akibat cedera dan baru menjalani 11 laga di Liga Primer Inggris musim ini.

Lamptey sendiri memiliki kelemahan yang tak kalah vital yaitu ketika beradu kontak fisik dengan lawan yang lebih besar darinya ia kerap kalah. Akan tetapi kepopuleran Lamptey tetap menjadi sorotan sebagai salah satu wonderkid bertalenta yang dibicarakan di Inggris.

Performa Lamptey yang begitu baik ketika bermain bersama Brighton banyak menarik minat klub-klub besar untuk memboyongnya. Apalagi ketika bursa transfer Januari saat ini, ia menjadi salah satu target transfer yang ramai diperbincangkan.

Beberapa klub yang tertarik meminangnya adalah Bayern Muenchen, Atletico Madrid, Arsenal, Manchester City, dan Sevilla.

Muenchen misalnya, ingin menduetkan Lamptey dengan Alphonso Davies sehingga Die Roten memiliki dua bek sayap yang memiliki kecepatan yang luar biasa. Kemudian Arsenal yang menginginkan Lamptey untuk mengantisipasi kepergian Bellerin yang juga diminati oleh klub lain.

Namun semua klub yang berniat mendatangkan Lamptey harus gigit jari, karena sang pemain justru memperpanjang kontraknya dengan Brighton hingga Juni 2025. Keputusan Brighton yang cepat untuk memagari pemainnya tersebut dengan kontrak jangka panjang dinilai sangat tepat.

Bagi Lamptey sendiri langkah memperpanjang kontraknya bersama Brighton membuatnya memiliki jaminan jam terbang tinggi yang banyak. Di samping itu, tentunya ia ingin terus berkembang dan meningkatkan kemampuannya untuk selalu tampil konsisten.

Terlebih lagi ia juga sudah memiliki caps di timnas Inggris level junior mulai dari U-18 hingga U-21. Dengan pengalaman dan skill yang dimilikinya, Lamptey tentu bisa bersaing untuk mendapat panggilan timnas senior Inggris.

Tetapi Lamptey perlu bekerja keras untuk mendapatkan tempat di skuad The Three Lions. Pasalnya ia akan bersaing dengan bek kanan muda lainnya seperti Trent Alexander-Arnold, Aaron Wan-Bissaka, Ainsley Maitland-Niles, Reece James, Max Aarons, dan James Justin.

Generasi emas yang dimiliki Inggris khususnya pada posisi bek kanan, membuat persaingan sangat ketat. Persaingan antar kompetitor bek kanan timnas Inggris akan membuat Gareth Southgate pusing untuk memilih. Apalagi jika semua pemain tersebut mampu tampil baik di tim mereka masing-masing.

Jadi, Lamptey sangat beruntung ketika bakatnya diketahui Brighton yang telah merekrut dirinya. Ditambah lagi Brighton yang juga telah memperpanjang kontraknya, tentu menjadi motivasi tersendiri bagi Lamptey untuk membuktikan dirinya pantas untuk bersaing menjadi salah satu bek kanan terbaik di Inggris,

BACA JUGA: Muda, Beda dan Berbahaya ala Yves Bissouma

*Penulis merupakan Fans Manchester United yang tetap bersabar untuk menunggu Juara Premier League, dapat ditemui di akun Twitter @Irfanafwandi.