Suara Pembaca

Tradisi Kiper Bintang di Atletico Madrid

Salah satu faktor keberhasilan Atletico Madrid di puncak klasemen LaLiga saat ini adalah kehadiran sosok kiper bintang dalam diri Jan Oblak. Kita semua tahu bahwa Los Rojiblancos sangat mengandalkan sosok asal Slovenia tersebut sebagai penjaga gawang utama.

Tak perlu diragukan lagi, kapasitas Jan Oblak sebagai kiper top dunia juga telah diakui oleh seluruh fans sepak bola di manapun. Eks pemain Benfica tersebut bahkan hingga Jornada 20 LaLiga Santander 2020/21 mencatatkan diri sebagai kiper dengan raihan nirbobol terbanyak yakni selama 11 laga dari total 18 laga yang telah dimainkan Atletico.

Bahkan selama empat musim berturut-turut sejak musim 2015/16 hingga 2018/19 ia meraih Zamora Trophy atau penghargaan kiper terbaik di kompetisi sepak bola Spanyol yang diinisiasi oleh harian ternama, MARCA. Pada rentetan musim yang sama, pihak LaLiga juga menganugerahkan predikat kiper terbaik padanya.

Oblak memang sulit untuk dibobol, rekor di atas melengkapi catatan 100 nirbobol dalam 182 penampilan bersama Atletico, adalah torehan yang sangat luar biasa. Tak bisa dipungkiri Oblak pun menjadi incaran klub-klub Eropa papan atas.

Tapi sebelum Oblak, ada beberapa nama kiper bintang yang pernah berjasa menjaga gawang Atletico Madrid. Jika Oblak hengkang, menarik untuk kita tunggu, apakah ada kiper-kiper hebat yang masih akan muncul dari Atletico de Madrid. Siapa saja para pendahulu Oblak? Berikut daftar namanya!

Leo Franco (Argentina) 2004/05 - 2009/10

Lima musim membela Rojiblancos, Leo berhasil mencatatkan 153 penampilan. Penampilannya sempat membuat ia berhasil masuk ke dalam skuad Piala Dunia di Jerman bersama Argentina. Franco saat itu hanya menjadi kiper kedua di mana posisi utama ditempati oleh Roberto Abbondanzieri. Terakhir menjalani karir sebagai pelatih Huesca sebelum dipecat pada 2018.

Foto: Christof Koepsel - Getty Images

Christian Abbiati (Italia) 2007/08

Datang dengan status pemain pinjaman. Abbiati sukses menggantikan peran Leo Franco yang sedang menderita cedera yang cukup panjang. 21 penampilan berhasil ditorehkan bersama Atletico Madrid. Tak banyak kenangan Abbiati di kota Madrid. Namun para fans tetap mengingat bahwa sang kiper plontos asal Italia itu pernah mengabdi untuk panji Atletico.

Foto: Vittorio Zunino Celotto - Getty Images

Gregory Coupet (Perancis) - 2008/09

Datang di usia yang sudah bisa dibilang sangat tua, ia harus bersaing dengan Leo Franco yang 5 tahun lebih muda darinya. Pengalaman Coupet tak perlu diragukan. Menjadi kiper utama di Olympique Lyon dan memiliki 34 caps bersama Timnas Prancis bukanlah hal yang bisa disepelekan. Hanya semusim di Atletico, ia memutuskan untuk kembali ke Perancis, membela Paris Saint-Germain.

Foto: Philippe Perusseau - Getty Images

David De Gea (Spanyol) 2008/09 - 2010/11

Kiper asli akademi Atleico ini sudah memberikan kesan impresif di usia muda. Menjadi kiper utama Atletico di usia yang baru menginjak 19 tahun adalah pencapaian yang istimewa bagi De Gea. Sebelum meninggalkan Rojiblancos, ia memberikan kenang-kenangan berupa Piala Europa League dan UEFA Super Cup untuk Atletico. Terbukti sekarang De Gea menjadi kiper utama di Manchester United dan timnas Spanyol.

Foto: Boris Streubel - Getty Images

Thibaut Courtois (Belgia) 2011/12 - 2013/14

Tiga musim bersama Los Rojiblancos, Chelsea enggan melepas Courtois secara permanen karena sjak menjadi pengganti De Gea, ia tampil sangat gemilang dalam 111 penampilan bersama Atletico. Juara LaLiga, Copa del Rey, Europa League, dan UEFA Super Cup berhasil disabet sebelum kembali ke Chelsea setelah 3 musim masa peminjamanya habis. Kini Courtois menyeberang ke sisi lain kota Madrid bersama El Real.

Foto: Denis Doyle - Getty Images

BACA JUGA: Deretan Predator Ganas Produksi Atletico Madrid

*Penulis adalah fan Arsenal sejak nonton di TV 7. Memiliki podcast Bola Tongkrongan. Bisa disapa di akun twitter @itsundisputedd