Kolom

Derbi Madrid: Kawan, Tetangga, Rival

Derbi Madrid mempertemukan dua klub terbesar kota Madrid, Real Madrid dan Atletico Madrid, merupakan lebih dari sebuah cerita satu abad dari persahabatan, tetangga, dan di atas itu semua, rivalitas.

Walaupun kota Madrid memiliki empat tim LaLiga -Getafe dan Leganes meraih promosi dalam beberapa musim terakhir- Real melawan Atletico adalah pertandingan terbesar bagi penduduk lokal kota Madrid, yang dikenal sebagai Madrilenos. Pertandingan derbi ini adalah pertandingan yang paling sering dimainkan dalam sejarah sepak bola Spanyol, dan salah satu pertandingan yang paling ditunggu di dunia sepak bola.

Setelah Real Madrid resmi didirikan pada tahun 1902, Atletico menyusul satu tahun setelahnya, dan kedua tim tersebut telah saling berhadapan dalam banyak pertandingan persahabatan dan tidak resmi, sebelum berhadapan dalam pertandingan resmi untuk pertama kalinya dalam Campeonato Regional Centro pada 2 Desember 1906, dengan pertandingan yang berakhir imbang 1-1.

Rivalitas kedua klub berlanjut di tingkat kejuaraan regional dan nasional, hingga musim 1928/1929 ketika LaLiga didirikan, dan kedua klub termasuk sebagai klub pendiri. Pertemuan pertama mereka di LaLiga terjadi pada 24 Februari 1929 di Stadion Chamartin milik Real Madrid. Tim tuan rumah menang 2-1, dan kedua gol dicetak oleh Monchin Triana, penyerang yang bergabung dari Atletico setahun sebelumnya.

Baca juga: Gol-gol Terbaik El Real di Derbi Madrid

Kepindahan pemain di antara kedua klub ini bukanlah hal baru. Santiago Bernabeu, presiden legendaris Los Blancos yang namanya diabadikan sebagai nama stadion hingga kini, pernah membela Atletico pada tahun 1920-an. Real meminjam penyerang Atletico, Ramon Grosso, pada musim 1963/1964 untuk menghindari degradasi, sedangkan pemain asal Meksiko, Hugo Sanchez, pernah membela dan mencetak gol untuk kedua klub dalam derbi tahun 1980-an.

Derbi ini tidak selalu bersahabat. Walaupun El Clasico melawan Barcelona adalah pertandingan terbesar LaLiga Santander dalam skala internasional, banyak pendukung Real Madrid yang menganggap derbi ini adalah pertandingan paling spesial.

“Tim yang paling ingin kami kalahkan, bagaimanapun caranya, adalah tetangga kami,” kata legenda dan pemain terbaik sepanjang masa Los Blancos, Alfredo Di Stefano. “Jika kami kalah, penggemar kami harus menerima ledekan di kantor, di bar, dan di jalan.”

Selama bertahun-tahun, kedua tim telah 164 kali berhadapan di LaLiga. Real memiliki 87 kemenangan, Atletico 39 kali menang dan 38 kali imbang. Rekor tersebut sudah termasuk pertandingan-pertandingan paling terakhir di Bernabeu dan Wanda Metropolitano.

Baca juga: Martin Odegaard, Penampil Terbaik di LaLiga Saat Ini

Mantan pemain sayap Real Madrid dan Presiden Kehormatan klub saat ini, Paco Gento, memegang rekor sebagai pemain yang paling banyak tampil di derbi ini dengan 29 pertandingan, sedangkan pemegang rekor di Atletico adalah Adelardo Rodriguez dengan 27 pertandingan. Untuk saat inim kapten Los Blancos, Sergio Ramos (25) dan gelandang Atletico, Koke (14) memimpin daftar rekor tersebut.

Di Stefano dan penyerang era 1980-an, Santillana, memiliki gol terbanyak untuk Real dengan 13 gol, sedangkan rekan setim Paco Campos dan Adrian Escudero, duet penyerang Atletico tahun 1940-an, memegang rekor klub sama-sama dengan 9 gol.

Kompetisi kejuaraan akhir-akhir ini membawa rivalitas ini ke tingkat yang lebih tinggi, baik di Spanyol maupun tingkat Eropa. Atletico mengalahkan Real di final Copa del Rey 2013. Real berhasil menjadi pemenang pada Liga Champions 2014 dan 2016, sedangkan tim asuhan Diego Simeone berhasil mengalahkan tetangga mereka pada Piala Super Eropa 2018.

Yang membuat pertandingan ini semakin spesial ialah banyak pemain yang memiliki ikatan dengan kedua klub. Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois mencatatkan debutnya di LaLiga bersama Atletico, 2011 silam.

Tim asuhan Diego Simoene juga mendatangkan Marcos Llorente dari tetangga mereka, dan rekrutan Atletico musim panas ini, Mario Hermoso, menimba ilmu di Bernabeu, begitu pula dengan pemain gelandang jangkar, Saul Niguez. Pun dengan Alvaro Morata yang merupakan produk akademi Real Madrid Castilla, tapi ia tidak bisa bermain nanti malam karena akumulasi kartu kuning.