
Penampilan buruk Phil Jones dan Chris Smalling membuat David de Gea harus berjibaku seorang diri. Ini dipengaruhi catatan buruk mereka yang kerap kali ragu-ragu dalam mengambil keputusan, diikuti kesalahan demi kesalahan yang buruk, menjadi celah bagi penyerang lawan.
Seperti yang dikutip dari berbagai sumber, de Gea untuk musim 2018/2019 kemasukan 59 gol dari 44 pertandingan, melakukan 112 kali penyelamatan, dan ia adalah pahlawan sebenarnya Iblis Merah selama dua musim berturut-turut.
Tipikal permainan ini juga tampak pada diri Teja Paku Alam, kiper kenamaan milik Semen Padang. Ia diboyong dari Sriwijaya FC yang terdegradasi ke Liga 2. Meski separuh kompetisi belum dilalui, namun Teja sejatinya merupakan kiper dengan statistik munpuni.
Dikutip dari liga-indonesia.id, hingga pekan ke-10 Shopee Liga 1 2019, tercatat Teja melakukan penyelamatan krusial sebanyak 38 kali dari 8 laga yang dimainkan bersama Semen Padang. Itu membuat Teja memiliki gelar top saves sementara ini.
Tentu boleh saja kita bandingkan dengan peran de Gea di The Red Devils. Statistik buruk duet bek tengah Manchester United terasa memberatkan de Gea. Terbukti de Gea melakukan banyak penyelamatan genting dan harus jatuh-bangun, karena sedikit sekali pengamanan dari dua bek berkebangsaan Inggris itu.
Koordinasi lini belakang Kabau Sirah pun sama buruknya. Hal itu terlihat pada permainan Pulatov dan Dedi Gusmawan, sebagai bek tengah.
Pulatov merupakan bek yang didatangkan dari Neftchi (klub Uzbekistan). Ia kerap kali gagal mengawal pergerakan pemain lawan dan sering kalah duel bola atas. Selanjutnya Dedi Gusmawan, ia sendiri bermain apik dengan berani duel udara. Namun ketika lini tengah Semen Padang bocor, ia tak sanggup berbuat banyak.
Baca juga: Selama 455 Hari Piala Indonesia Berlangsung…
Teja sendiri penampilannya tetap konsisten semenjak di Sriwijaya FC. Di bawah mistar gawang, ia selalu membuat keputusan yang berani dan penyelamatan yang atraktif. Namun, untuk catatan kiper Liga 1, jumlah kebobolan Teja sudah di angka seratus selama liga ini dimulai pada tahun 2017, seperti yang dikutip dari liga1statistic.
Ini seakan menjadi catatan buruk dari kiper yang bermain apik. Weliansyah pelatih Semen Padang kini, bahkan mengatakan bersyukur mempunyai Teja yang perannya vital sekali di saat-saat genting dan sangat diharapkan membangun kepercayaan rekan setimnya.
“Teja melukan aksi penyelamatan yang sangat baik dan ia adalah pertahanan terakhir kita (Semen Padang). Teja diharapkan terus bermain konsisten dan bisa menaikkan semangat tim,” ucapnya memuji Teja, seperti yang diberitakan pada langgam.id.
*Penulis adalah seorang karyawan swasta bagian Refraksionis Optisien yang hobi literasi sepak bola Indonesia. Bisa ditemui di akun Twitter @RanahAnanda