Suara Pembaca

Carroll Pulang, Semua Senang

Hari terakhir bursa transfer musim panas ini menjadi hari menggembirakan bagi penggemar Newcastle United. Local hero mereka, Andy Carroll, akhirnya kembali ke pelukan The Magpies setelah 8,5 tahun. Penyerang bongsor ini didatangkan dengan status bebas transfer usai dilepas klub terakhirnya, West Ham United. 

Kegembiraan para suporter bisa dipahami, mengingat penjualan Carroll ke Liverpool pada hari terakhir bursa transfer musim dingin tanggal 31 Januari 2011 dengan nilai 35 juta paun -rekor transfer pemain Britania kala itu-sangat melukai mereka.

Pada saat itu, Carroll sedang berada di puncak performanya. Ia menutup musim 2009/2010 sebagai pencetak gol terbanyak Newcastle dengan 19 gol di seluruh kompetisi. Performa bagusnya bahkan mengantarkan dirinya menembus timnas Inggris dan akhirnya menjalani debutnya menghadapi Prancis dalam laga uji coba pada 17 November 2010.

Carroll sendiri mengklaim kepergiannya ke Liverpool bukanlah kehendaknya. Namun pihak klub menyanggah dengan menyebut sang penyerang lah yang meminta dijual, setelah mendengar ketertarikan dari The Reds

Baca juga: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Bernama Divock Origi

Kini, Carroll menyambut gembira kepulangannya ke klub profesional pertamanya ini.

“Rasanya menyenangkan. Teman-teman dan keluargaku ada di sini, dan ini adalah klub yang kudukung -ini rumahku,” ujarnya dalam situsweb resmi Newcastle.

Ia berharap kepulangannya ke Newcastle bisa membawanya kembali ke performa puncaknya, seperti yang terjadi pada masa bakti pertamanya bersama The Magpies

Di sisi lain sejumlah pendukung Newcastle mencurigai kepulangan Carroll hanyalah gimmick dari pemilik klub, Mike Ashley, untuk mencuri hati suporter. Ashley kini sedang dalam sorotan setelah kegagalannya mempertahankan manajer kharismatik, Rafael Benitez.

Benitez meninggalkan klub pada akhir kontraknya, 30 Juni 2019, setelah mengeluhkan minimnya dukungan dari direksi klub dan tidak adanya kesamaan misi. Keputusan Ashley menunjuk manajer sekelas Steve Bruce sebagai pengganti Benitez, serta kebijakannya tidak mempermanenkan Solomon Rondon dan menjual Ayoze Perez, menambah kejengkelan para suporter.

Baca juga: Khedira dan Coutinho ke Arsenal? Ah, Bercanda!

Setidaknya sembilan kelompok suporter memutuskan menggelar aksi boikot laga kandang Newcastle hingga Ashley meninggalkan posnya sebagai pemilik klub. Namun, fakta bahwa sang pemilik klub yang dibenci berhasil memulangkan si anak hilang yang masih dicintai, menimbulkan dilema bagi suporter.

Keinginan mereka menyaksikan lagi aksi sang penyerang bongsor nan jangkung dalam seragam The Magpies akan bertentangan dengan rencana boikot. 

Harus diakui, mendatangkan Carroll adalah langkah jitu Mike Ashley. Kepulangan sang penyerang akan mengangkat moral suporter dan (untuk saat ini) meredakan kemarahan mereka, sedangkan Carroll sendiri gembira bisa kembali ke klub masa kecilnya.

Bagi Ashley pun ini langkah yang minim risiko, karena Carroll didatangkan gratis dengan kontrak satu tahun untuk mengantisipasi kondisinya yang rawan cedera.

Sang local hero pun kemungkinan hanya akan diposisikan sebagai pelapis Joelinton, striker baru yang direkrut musim panas ini dari Hoffenheim dengan nilai  40 juta paun, rekor pembelian sepanjang masa bagi Newcastle.

 

*Penulis adalah seorang editor buku dan penggemar Newcastle United. Bisa ditemui di akun Twitter @ananggabayu