Editorial

Liga Indonesia Dengan Format Dua Wilayah, Nostalgia dan Obat Kala Pandemi

Sejarah Format Dua Wilayah di Liga Indonesia

Pada Liga Indonesia edisi pertama 1994/95 atau yang saat itu lebih beken dikenal sebagai Liga Dunhill karena sponsorship, format dua wilayah dipakai sejatinya bukan hanya karena saat itu dua kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Perserikatan dan Galatama, coba digabungkan untuk melahirkan Liga Indonesia.

Karena sejatinya format dua wilayah sudah dipakai di kedua liga yang berjalan bersamaan tersebut. Alhasil Liga Indonesia 1 1994/95 diikuti 16 tim dari Perserikatan 1993/14 dan 16 tim dari Galatama 1993/94 ditambah Persiku Kudus dan PSIR Rembang yang promosi dari Divisi Satu.

Maka total yang berlaga di Liga Indonesia perdana sebanyak 34 klub, yang kemudian dibagi ke dalam format dua wilayah (Barat dan Timur) yang masing-masing berisi 17 klub dilanjutkan dengan babak play-off untuk menentukan gelar juara.

Sejalan bergulirnya waktu format tersebut dipertahankan hingga akhir Divisi Utama 2007, dimana PSSI berniat untuk menggunakan format kompetisi penuh demi mempertegas modernitas sepak bola Indonesia.

Divisi Utama 2007 sendiri berisi 36 tim karena pada akhir kompetisi 2006 PSSI meniadakan degradasi di Divisi Utama, serta mempromosikan seluruh klub yang lolos ke babak delapan besar Divisi Satu.

Setelah Divisi Utama 2007 selesai, sembilan tim dari masing-masing wilayah berhak “promosi” ke divisi baru yang diciptakan PSSI yakni Liga Super Indonesia, sementara sisanya bertahan di Divisi Utama yang bergeser menjadi kasta kedua Liga Indonesia. Jika format dua wilayah masih digunakan di kasta kedua, lain halnya dengan liga kasta tertinggi.

Alasannya format dua wilayah dianggap tidak populer di dunia sepak bola modern karena terhitung hanya Major League Soccer (AS) yang hingga kini menjadi liga terpopuler yang masih mempertahankan format dua wilayah, apalagi kalau bukan karena alasan geografis yang mirip Indonesia.

Sementara di Eropa dan beberapa negara di benua lainnya sistem kompetisi penuh yang digunakan, baik murni atau dengan berbagai babak tambahan seperti apertura-clausura di Amerika Latin atau round-robin berlapis seperti di Skotlandia dan Polandia.

BACA JUGA: Beberapa Kompetisi Sepak Bola Dunia dengan Peraturan Aneh