Cerita

Alexandre Pato: Melesat Cepat, Menukik Tajam

Masih teringat pula tentunya gol pemain yang juga piawai bermain melebar ke sisi sayap tersebut ke gawang Barcelona dalam ajang Liga Champions, yang ia bukukan di Camp Nou tahun 2011. Itu juga merupakan salah satu gol tercepat di Liga Champions. 

Gol yang tercipta di detik ke 24 itu merupakan gol yang sangat cantik. Pato membelah lini pertahanan Barcelona lewat akselerasinya sebelum memperdaya Victor Valdes sebelum ia berlari ke sudut lapangan untuk merayakan gol indahnya tersebut. 

Penampilan apik Pato membuat Don Balon tak ragu memasukkan namanya sebagai jajaran 100 pemain muda berbakat tahun 2010. 

Sayang, kegemilangan pemain bernomor punggung tujuh hanya sampai di sana. Penampilannya stagnan dan cenderung menurun. Ia tak lagi sanggup mencapai penampilan terbaiknya lagi. Bahkan untuk tampil konsisten saja, Pato tak mampu melakukannya. 

Adalah cedera, petaka yang menghancurkan karier manis Pato. Bolak balik ke meja operasi untuk masalah hamstring dan pahanya, ia menyerah di tahun 2013. 

BACA JUGA: 109 Tahun Internacional dan 10 Lulusan Terbaiknya

Tahun di mana Pato memutuskan untuk pergi dari AC Milan karena tenaganya tak lagi diperlukan lagi. Ia memutuskan pulang kampung ke Brasil dan memperkuat Corinthians. 

Bersama klub Brasil tersebut Pato mencoba membangun kariernya kembali. Sayang penampilannya tak begitu spesial hingga memaksanya dipinjamkan ke klub lain seperti Sao Paulo pada 2014 dan Chelsea pada awal 2016. 

Peminjaman dirinya ke Chelsea sempat menarik perhatian umum karena dianggap sebagai peminjaman yang aneh. Chelsea yang kala itu sedang berjuang di papan tengah Liga Inggris malah meminjam penyerang yang kariernya sedang turun. 

Benar saja, bersama Chelsea, Pato hanya bermain di 2 pertandingan. Musim panas 2016 Pato resmi didatangkan klub Spanyol, Villareal. Namun sayang, pemain yang memiliki 27 caps bersama Timnas Brasil itu hanya setengah musim di sana. 

Januari 2017, Pato resmi pindah ke Liga Cina bersama Tianjin Quanjian. Mungkin Pato sendiri tak akan mengira karier gemilangnya bersama Internacional dan AC Milan akan berakhir di Liga China bersama Tianjin Quanjian. 

BACA JUGA: Mereka yang Sudah Bergelimang Uang di Cina dan Siap Kembali ke Eropa