Turun Minum Serba-Serbi

7 Pesepak Bola Yang Sukses di Dunia Pendidikan

Dalam wawancara daring beberapa waktu lalu Bambang Pamungkas berkata bahwa pesepak bola tak boleh melupakan pentingnya dunia pendidikan. Sosok yang kini menjabat sebagai manajer Macan Kemayoran tersebut pun mengenang kisah sulitnya perjuangan membagi waktu di lapangan hijau dan bangku sekolah.

Hal ini tentu menjadi pilihan yang sulit terutama bagi para pesepak bola muda yang sudah mencapai puncak kariernya. Bepe misalnya, ia sudah menjadi salah satu tulang punggung timnas Indonesia di berbagai level termasuk tim senior bahkan sebelum memasuki universitas. Di era sepak bola modern banyak pesepak bola yang sudah mencapai masa keemasannya di usia sekolah atau kuliah.

Beberapa nama seperti Kylian Mbappe, Erling Haaland, Mason Mount hingga si kembar Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi merupakan sosok pemain muda yang sudah atau sedang berada di jalur yang tepat sebagai pesepak bola profesional. Atas nama karier, tak jarang dunia pendidikan pun sedikit terabaikan oleh para pesepak bola muda.

Padahal “umur” seorang pesepak bola tidaklah panjang, dan pendidikan yang didapat seorang pemain pun dapat menjadi bekal berharga bagi mereka sebagai seorang pribadi melanjutkan sisa hidupnya di luar lapangan hijau. Hal ini sebenarnya tak hanya terjadi di sepak bola, tetapi di dunia olah raga pada umumnya. Tak jarang para atlet yang abai akan pentingnya dunia pendidikan tak memiliki modal cukup untuk hari-hari tuanya. Meski hal ini bukanlah jaminan mutlak.

Football Tribe Indonesia merangkum beberapa mantan pesepak bola dan pesepak bola aktif yang sukses memadukan kariernya di lapangan hijau juga prestasi di dunia pendidikan. Siapa saja mereka?

BACA JUGA: Keberhasilan Nuri Sahin untuk Diterima di Universitas Harvard

BACA JUGA: Rodrygo Goes, Pemuda yang Sempat Bolos Sekolah Sebelum Cetak Rekor di Copa Libertadores

Sang Dokter, Socrates

Nama yang langsung muncul di benak kita karena mantan kapten timnas Brasil di era 80-an ini dijuluki "Sang Dokter" karena memiliki gelar sarjana pediatri atau ilmu kesehatan anak di Faculdade de Medicina de Ribeirão Preto. Setelah pensiun ia bahkan sempat membuka praktek dan melanjutkan pendidikannya dan bahkan meraih gelar PhD.

Juan Mata dan berbagai gelarnya

Saat masih bermain di akademi Real Madrid, Juan Mata juga terdaftar sebagai mahasiswa Politeknik Madrid. Ia bahkan menlanjutkan kuliahnya hingga lulus meski melanjutkan karier di Valencia dan kemudian Inggris. Menariknya Mata memiliki dua gelar sarjana di bidang olahraga dan pemasaran, beberapa sumber juga mengatakan bahwa ia juga mengambil sertifikasi jurnalistik.

Kisah unik Clark James Carlisle

Yang satu ini mungkin kurang terkenal, karena Carlisle hanya bermain untuk Burnley, Leeds dan QPR di era 2000-an awal. Namun ia merupakan salah satu pesepak bola tercerdas yang dimiliki Inggris dengan mengantongi dua gelar sarjana, salah satunya jurnalisme olahraga di Universitas Staffordshire. Clark bahkan menjadi pesepakbola Inggris pertama yang menang dalam kuis adu ketangkasan Countdown yang disiarkan di Channel 4 pada 2010 lalu atau 3 tahun sebelum pensiun.

Ekonom dari Meiji: Yuto Nagatomo

Mengawali karier sepak bola dengan bermain di tim universitas almamaternya, Universitas Meiji, Nagatomo menyelesaikan gelar diploma di bidang ekonomi sebelum merantau ke Italia dan Turki. Ia bahkan masih sering diundang almamaternya mengisi seminar, bahkan saat ini sudah menulis dua buku soal ekonomi modern.

Menanti karier Romelu Lukaku pasca pensiun

Siapa sangka penyerang utama Internazionale Milano ini memiliki gelar diploma di bidang public relations and tourism di Sint-Guido Instituut. Lukaku juga adalah seorang poliglot, ia mampu berbahasa Kongo, Italia, Belanda, Prancis, Spanyol dan Inggris secara lancar. Cukup menarik melihat akankah suatu hari nanti ia membuka peluang usaha di bidang pariwisata dengan kedua modal tersebut.

Doktor Vincent Kompany

Menjadi kapten Manchester City di akhir pekan, dan mahasiswa pasca-sarjana di sisa hari lainnya adalah kesibukan bek berkepala plontos ini. Kompany sendiri pada 2018 lalu baru mendapatkan gelar MBA (Master of Business Administration) di Alliance Manchester Business School. Setahun kemudian University of Manchester bahkan memberikannya gelar Doktor Honoris Causa. Kalian bisa melihat cuplikan videonya di sini.

Frank Lampard dan IQ tingginya

Saat masih bermain membela West Ham dan Chelsea, Frank Lampard, kerap dijuluki "profesor" oleh rekan-rekan setimnya karena nilai IQ yang cukup tinggi. Hal tersebut juga didukung bukti beberapa penelitian yang melakukan tes bahwa Lampard merupakan pesepak bola tercerdas di Inggris selama beberapa tahun. Lampard sendiri merupakan lulusan Brentwood School sebuah sekolah swasta privat terkemuka di Essex.