Dalam wawancara daring beberapa waktu lalu Bambang Pamungkas berkata bahwa pesepak bola tak boleh melupakan pentingnya dunia pendidikan. Sosok yang kini menjabat sebagai manajer Macan Kemayoran tersebut pun mengenang kisah sulitnya perjuangan membagi waktu di lapangan hijau dan bangku sekolah.
Hal ini tentu menjadi pilihan yang sulit terutama bagi para pesepak bola muda yang sudah mencapai puncak kariernya. Bepe misalnya, ia sudah menjadi salah satu tulang punggung timnas Indonesia di berbagai level termasuk tim senior bahkan sebelum memasuki universitas. Di era sepak bola modern banyak pesepak bola yang sudah mencapai masa keemasannya di usia sekolah atau kuliah.
Beberapa nama seperti Kylian Mbappe, Erling Haaland, Mason Mount hingga si kembar Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi merupakan sosok pemain muda yang sudah atau sedang berada di jalur yang tepat sebagai pesepak bola profesional. Atas nama karier, tak jarang dunia pendidikan pun sedikit terabaikan oleh para pesepak bola muda.
Padahal “umur” seorang pesepak bola tidaklah panjang, dan pendidikan yang didapat seorang pemain pun dapat menjadi bekal berharga bagi mereka sebagai seorang pribadi melanjutkan sisa hidupnya di luar lapangan hijau. Hal ini sebenarnya tak hanya terjadi di sepak bola, tetapi di dunia olah raga pada umumnya. Tak jarang para atlet yang abai akan pentingnya dunia pendidikan tak memiliki modal cukup untuk hari-hari tuanya. Meski hal ini bukanlah jaminan mutlak.
Football Tribe Indonesia merangkum beberapa mantan pesepak bola dan pesepak bola aktif yang sukses memadukan kariernya di lapangan hijau juga prestasi di dunia pendidikan. Siapa saja mereka?