Eropa Inggris

5 Cult Hero Lawas Liga Inggris, Ada yang Masih Kamu Ingat?

Liga Inggris mungkin bukan liga yang terbaik di antara yang lain, namun bisa dibilang ia adalah salah satu yang termewah. Tiap tahunnya, ratusan bahkan ribuan pemain terbaik dunia bersaing mencicipi ketatnya persaingan di sepakbola Negeri Ratu Elizabeth. Dan di balik gemerlap para bintang dunia di Liga Inggris, muncul sang cult hero.

Cult hero adalah sebutan untuk pemain yang bisa disebut underrated dan lebih diidolakan oleh segelintir orang, namun karier mereka punya kesan mendalam yang melekat. Para pemain ini begitu diandalkan, namun pamornya kalah saing dengan para rekan setimnya atau bintang lain yang jauh lebih “menjual” pamornya.

Berikut adalah 5 cult hero lawas Liga Inggris di era awal tahun 2000 yang dirangkum oleh Football Tribe. Adakah di antara kelimanya yang dulu dan sekarang pernah dan masih jadi idolamu?

BACA JUGA: Jati Diri Kita Bukan Liga Inggris tapi Liga Tarkam!

BACA JUGA: Penyerang dengan Koleksi 100 Gol di Liga Inggris

BACA JUGA: Pembukaan Jendela Transfer Liga Inggris dan Kejutan yang Mungkin Terjadi

Sylvain Wiltord

Wiltord datang ke Arsenal pada bulan Agustus tahun 2000 hanya beberapa minggu usai jadi bintang di final Piala Eropa 2000. Di ajang itu, ia ikut andil membawa Prancis menjadi juara. Ditebus dengan rekor klub kala itu, seharga 13 juta poundsterling, Wiltord langsung tancap gas. Ia andil dalam 2 gelar Premier League dan 2 gelar Piala FA, serta masuk dalam bagian skuat Invincibles Arsenal pada musim 2003/2004. Sayang, di antara para bintang Negeri Anggur di skuat Arsenal, Wiltord memang yang paling jarang disorot ketimbang Thierry Henry, Robert Pires, bahkan Patrick Vieira.

Foto: Getty Images

Steed Malbranque

Jauh sebelum invasi Paul Pogba, N'Golo Kante, bahkan Samir Nasri dan Dimitri Payet di era modern, ada gelandang genius asal Prancis yang sempat meramaikan Liga Inggris di medio awal 2000-an. Ia adalah Steed Malbranque, gelandang ikonik yang jadi idola publik Craven Cottage, markas Fulham. 5 musim di Fulham, Malbranque disebut-sebut sebagai "Zinedine Zidane-nya Fulham" dan ikut mematenkan namanya sebagai cult hero bagi sebagian besar penggemar English Premier League kala itu. Setelah di Fulham, Malbranque sempat cicipi karier di Tottenham Hotspur dan Sunderland sebelum akhirnya mudik ke Prancis pada tahun 2011.

Foto: Getty Images

Jimmy Floyd Hasselbaink

Selain Dennis Bergkamp dan Marc Overmars, pengujung tahun 1990-an di Inggris diwarnai kehadiran salah satu striker asal Belanda yang cukup ikonik, Jimmy Floyd Hasselbaink. Ia datang ke Inggris pada 1997 dan bergabung bersama Leeds United. Namun, pria kelahiran Suriname ini berkilau sinarnya ketika 4 musim memakai seragam Chelsea pada 2000-2004. Selain Ruud van Nistelrooy dan Robin van Persie, tak salah menyebut Hasselbaink sebagai salah satu striker terbaik Belanda di era Premier League, bukan?

Foto: Getty Images

Jay-Jay Okocha

Siapa bisa menepikan magis dari kaki lincah Jay-Jay Okocha? Bintang asal Nigeria ini datang ke Inggris melalui Bolton Wanderers pada awal musim 2002/2003. Paman dari pemain Everton, Alex Iwobi ini, adalah bagian dari skuat asuhan Sam Allardyce yang membawa Bolton jadi kuda hitam Premier League kala itu. Di Bolton sendiri, Okocha menghabiskan 4 musim dan catatkan 124 penampilan.

Foto: Getty Images

Youri Djorkaeff

Datang di jendela transfer yang sama dengan Okocha, transfer Youri Djorkaeff ke Bolton mungkin jadi salah satu yang mengejutkan banyak pihak kala itu. Bayangkan, dengan status sebagai juara dunia dan juara Eropa bersama Les Bleus, Djorkaeff di pengujung kariernya memilih Bolton sebagai pelabuhan karier. 2 musim di Bolton bersama Big Sam, Djorkaeff nyatanya mampu tampil memukau dengan 75 caps dan 20 gol.

Foto: Getty Images