Sementara itu catatan dari statistik, Vialli yang belum identik dengan kepala plontos, sukses menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 19 gol.
Rekan duetnya, Mancini, yang penampilannya nyaris tanpa perubahan hingga kini, mengemas dua digit dengan 12 gol dicetak. Hampir separuh gol Sampdoria yang berjumlah 57 dicetak oleh keduanya.
Jumlah kemasukan gol Sampdoria hanya kalah dari AC Milan yang memang ketika itu memiliki barisan bek tangguh.
Surplus 33 gol yang dimiliki Sampdoria menjadi yang tertinggi dengan catatan 57 gol dicetak berbanding 24 kemasukan. Giuseppe Dossena menjadi satu-satunya pemain yang tampil di semua laga Serie A untuk Il Samp.
BACA JUGA: Sepak Bola Desa, Satu Olahraga Aneka Cerita
Raihan juara Serie A Sampdoria ketika itu sedikit banyak tidak terduga. Sampdoria sebelumnya tak pernah mencapai lebih tinggi dari posisi 4.
AC Milan dan Inter yang mengakhiri musim di peringkat 2 dan 3 sukses dikalahkan secara kandang dan tandang.
Napoli sang juara bertahan pun bernasib sama, kalah kandang dan tandang atas Sampdoria. Juventus juga tak sanggup mengalahkan Sampdoria.
Kekalahan pertama diderita dari rival sekota Genoa, namun bisa dibalas di pertemuan kedua. Hanya Torino satu-satunya klub yang tak sempat dikalahkan Sampdoria musim itu. Kekalahan lain diderita dari Lecce namun bisa dikalahkan balik di pertemuan kedua.
Melihat hal tersebut, perjalanan Sampdoria memang luar biasa. Sampdoria sendiri diperkuat empat pemain tim nasional Italia pada Piala Dunia 1990 yaitu Vialli, Mancini, Vierchowod dan Pagliuca, namun hanya Vialli yang sering tampil di lapangan.
BACA JUGA: Persita, Napas Baru Sepak Bola Kota Industri