Cerita

Miguel Almiron, Replika Santiago Munez di St. James’ Park

Butuh 325 hari bagi Miguel Almiron untuk bisa mencetak gol pertamanya di Newcastle United, sejak didatangkan dari Atlanta United di awal 2019.

Kini, ia malah ketagihan mencetak gol dalam tiga laga beruntun, yang dua di antaranya dicetak di laga Piala FA melawan Rochdale. Hasil pertandingan ini juga memaksa The Magpies memainkan laga replay beberapa waktu lalu.

Sama-sama datang dari Amerika Serikat dengan kultur latino serta gaya rambut cepak, membuat kita teringat dengan sosok “legenda” yang namanya selalu diingat para Geordie, yakni Santiago Munez.

Ya, tokoh fiksi asal Meksiko yang diperankan oleh aktor Kuno Becker ini seolah termanifestasikan dalam diri Miguel Almiron musim ini.

Meski banyak ketidaksamaan di antara keduanya, mulai dari posisi hingga prestasi yang dituai sebelum bergabung ke Newcastle, mereka memiliki kesamaan di satu hal. Itu adalah perjuangan dalam mencari gol pertama di Negeri Ratu Elizabeth. Maka dari itu, Almiron layak disebut replika Santiago Munez di St. James’ Park musim ini.

Di film Goal! garapan Danny Cannon yang dirilis pada 2005 lalu, tokoh utama Santiago Munez memiliki latar belakang anak seorang tukang kebun yang menjadi imigran gelap asal Meksiko, dan tinggal di Los Angeles sebelum pindah ke Newcastle.

BACA JUGA: Film Sepak Bola yang Patut Anda Tonton

Untuk membuat mimpi sederhananya menjadi kenyataan, yakni bermain sepak bola untuk klub lokal di Amerika, Munez rela menjadi pegawai di restoran Cina. Ia terus berjuang bertahan hidup, sampai dikisahkan bertemu “mantan pemain” Newcastle yang kini menjadi seorang montir mobil merangkap agen, Glen Foy (diperankan aktor Stephen Dillane).

Almiron juga punya latar belakang yang hampir mirip. Lahir di ibu kota Paraguay, Asuncion, dari ayah yang seorang satpam dan ibu seorang kasir toko swalayan, sejak kecil Almiron bersama kelima saudaranya hidup sederhana. Bahkan menurut lifeblogger.com Almiron kecil harus berbagi tempat tidur dengan ibunya.

Namun ia memang benar-benar wonderkid Amerika Latin yang tampil mengilap, sebelum membela seteru abadi Sunderland tersebut, pada transfer musim dingin 2018/2019. Jika Glen Foy menjadi penolong karier Santiago, maka Hernan Acuna menjadi sosok malaikat yang menyelamatkan kariernya.

Hernan Acuna yang merupakan pelatih kepala tim U-17 Cerro Porteno, klub profesional pertama Miguel Almiron, bersikukuh mempertahankan sang pemain kendati ia sempat ditolak berkali-kali untuk masuk ke tim, karena dianggap terlalu kurus.

“Saya katakan kepada koordinator (pencarian bakat klub) dan media, jangan hanya mempermasalahkannya karena terlalu kurus,” kata Hernan. Almiron sendiri adalah peserta terakhir yang diseleksi klub tersebut.

“Saya ikut mengantar Miguel (Almiron) bersama ibunya ke seleksi tim, ada 300 bocah yang berebut untuk mendapatkan kesempatan yang sama. Saya ingat Miguel mengenakan nomor 301 pada saat itu,” tutur sang paman, Diego, sebagaimana dikutip dari lifeblogger.com.

BACA JUGA: AC Milan Bangkit Bermodal Pemain Cadangan

Singkat cerita Almiron berhasil masuk ke tim utama Cerro Porteno pada 2013 dan sejak saat itu kehidupannya berubah.

Ia berhasil menjadi bagian juara Apertura di 2013 dan Clausura di 2015. Pada dua musim tersebut El Ciclon juga menduduki peringkat pertama klasemen kumulatif.

Penampilan menjanjikan gelandang serang yang pada 10 Februari nanti berusia 26 tahun ini, membuatnya dilirik klub kuat asal Argentina, Lanus.

Tahun 2016 menjadi tahun terbaik Miggy, sapaan akrab Miguel Almiron, karena berhasil meraih treble winner bersama El Granate. Ia bahkan ikut menjadi kreator gol Brian Montenegro di injury time yang menjadi satu-satunya gol di laga Copa Bicentenario 2016, yang dihelat untuk memperingati 200 tahun kemerdekaan Argentina.

Perjalanan indahnya kemudian “ditutup” di MLS bersama Atlanta United yang berhasil menjuarai liga untuk pertama kalinya pada 2018.

Jika pada film sekuel Goal! kedua Santiago Muñez pindah ke Real Madrid dan menggantikan Michael Owen yang dicap gagal, Miguel Almiron di dunia nyata justru datang ke St. James’ Park dengan mahar 21 juta euro. Angka ini memecahkan rekor transfer klub yang dipegang, siapa lagi kalau bukan, Michael Owen!

BACA JUGA: Santiago Munez di ‘Goal’, Pemain Sepak Bola Terbaik di Layar Lebar

Sayangnya, sejak datang di bursa transfer musim dingin 2018/2019 ia kesulitan beradaptasi dengan The Toons Army.

Jika Santiago bermasalah dengan penyakit asmanya saat bermain di Newcastle, Miggy harus beradaptasi dengan skema 3-4-3 yang diterapkan Rafael Benítez, bersama Ayoze Perez and Salomon Rondon. Ia menutup musim 2018/19 dengan nol gol dari 10 penampilan di Liga Primer Inggris.

Namun kedatangan Steve Bruce sebagai nakhoda baru The Toons Army sedikit memberikan harapan bagi Miggy, terlebih Bruce kembali memercayakan posisi pemain nomor 10 kepada dirinya. Dikutip dari wawancara Bruce pada harian The Guardian, ia memuji Miguel Almiron yang dicap sebagai pemain terbaik yang pernah dilatihnya.

“Miggy adalah pemain sensasional, dalam 20 tahun karier kepelatihan saya tak pernah melihat seorang pemain yang mampu bermain dengan intensitas setinggi dirinya, ia mampu meng-cover banyak area. Sekali ia mencetak gol, ia akan mencetak banyak!” terang Bruce.

Uniknya wawancara tersebut terbit dua hari sebelum laga Newcastle kontra Crystal Palace, yang menjadi titik balik perjalanan karier Miggy. Ia akhirnya mencetak gol perdananya untuk The Toons Army.

Gol yang sangat penting bagi sang pemain dan tentu sangat krusial bagi Newcastle. Gol tersebut mungkin juga mengingatkan para Geordie dengan gol krusial yang dicetak Santiago Munez ke gawang Liverpool. Sebuah gol yang membuat mereka dapat “mencicipi” Liga Champions musim berikutnya, karena finis di peringkat empat klasemen Liga Primer Inggris.

Menarik dinanti berapa banyak gol yang akan dicetak Miguel Almiron musim ini. Apakah ia juga akan dilirik Real Madrid suatu hari nanti?

Kalau iya, semoga saja nasibnya akan lebih baik dari Santiago Munez bersama Los Merengues, atau bersama timnas Paraguay di Piala Dunia suatu saat nanti. Ya, nasib orang siapa yang tahu…