Eropa Inggris

Rencana Penjualan Newcastle United yang Terus Bergulir

Beberapa waktu yang lalu, pemilik Newcastle United yang juga pengusaha di bidang retail, Mike Ashley, telah menyatakan bahwa dirinya siap melego klub yang berkandang di Stadion St. James’ Park tersebut.

Seperti dirilis oleh Sky Sports, baru-baru ini Ashley bertemu dengan salah satu pihak yang tertarik untuk menjadi pemilik baru The Magpies, Amanda Staveley. Wanita berusia 44 tahun itu juga seorang pengusaha seperti Ashley.

Pertemuan keduanya disebut-sebut sebagai langkah negosiasi lanjutan setelah di pengujung November kemarin, Staveley lewat perusahaannya, PCP Capital Partners, mengajukan proposal penawaran dengan nilai 250 juta paun.

Selama ini, Staveley dikenal luas sebagai pengusaha yang memiliki jaringan kuat dengan pengusaha-pengusaha asal Timur Tengah, khususnya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Dua negara yang dalam beberapa tahun terakhir memiliki laju perekonomian luar biasa pesat.

Staveley bahkan memiliki relasi kuat dengan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, bos perusahaan investasi Abu Dhabi United Group (ADUG) yang pada tahun 2008 lalu berhasil mengakuisisi kesebelasan asal Inggris yang lain, Manchester City.

Ashley sendiri diyakini oleh sejumlah kalangan bahwa dirinya takkan melepas Newcastle jika tawaran yang diberikan tak mencapai 380 juta paun. Padahal, pria berumur 53 tahun itu ‘cuma’ membeli The Magpies dengan nominal 134 juta paun.

Namun periode kepemimpinan Ashley begitu lekat dengan kontroversi karena pendukung Newcastle menilai bahwa lelaki tambun itu tak memiliki visi dan tujuan yang dibutuhkan The Magpies agar bisa menjadi klub yang lebih baik. Ashley dinilai hanya mencari keuntungan semata dalam mengelola klub. Tak heran spanduk-spanduk bertuliskan Ashley Out begitu sering muncul di Stadion St. James’ Park.

Andai kepemilikan Newcastle berpindah tangan kepada Staveley, sejumlah pengamat memercayai bahwa hal itu tidak akan terjadi akhir tahun ini. Pasalnya, selain makin dekatnya periode libur Natal dan Tahun Baru, ada beberapa hal yang harus diratifikasi oleh otoritas liga. Maka bulan Januari atau Februari 2018 (jika Ashley dan Steveley sepakat tentang nilai akuisisi), digadang-gadang bakal menjadi momen di mana Rafael Benitez dan tim besutannya akan memiliki bos anyar.

Saga penjualan Newcastle yang terus bergulir tanpa henti jelas terlalu menarik untuk dilewatkan begitu saja, khususnya oleh pendukung setia The Magpies. Siapa tahu jika klub dengan seragam utama strip hitam-putih ini bakal memiliki peruntungan yang lebih baik dengan pemilik baru.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional